Bagi sebuah perusahaan, identitas digital konsumen saat ini merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan bisnis. Penyebabnya adalah karena identitas digital akan dapat memberikan banyak informasi terkait dengan konsumen.
Misalnya saja untuk memetakan target market dengan melihat perilaku konsumen yang dapat menjadi faktor penentu strategi bisnis. Ataupun digunakan untuk meningkatkan pelayanan konsumen dari sebuah bisnis.
Dengan potensi manfaat yang besar, perusahaan nyatanya juga perlu memiliki manajemen identitas digital yang baik. Seperti apa manajemen identitas yang perlu dilakukan oleh perusahaan? Berikut adalah beberapa hal yang perlu dilakukan.
1. Hanya Kumpulkan Data Penting
Prinsip pertama yang wajib diperhatikan dalam manajemen identitas digital perusahaan adalah mengumpulkan data penting dari konsumen. Pertimbangkan beberapa faktor seperti apakah data yang diminta berguna bagi perusahaan, dan apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk meminta informasi data tersebut.
Selain tidak efisien, mengumpulkan seluruh data dan informasi mengenai aktivitas digital konsumen sangatlah berisiko. Risiko yang bisa terjadi seperti pencurian data dan mengganggu rawan melanggar privasi konsumen. Terlebih lagi bila data ternyata digunakan oleh oknum untuk kepentingan melanggar hukum. Jelas, ini akan berpengaruh terhadap reputasi perusahaan Anda.
2. Lakukan Enkripsi Data
Setelah semua data penting identitas digital dari konsumen terkumpul, sudah seharusnya perusahaan menerapkan sebuah standar keamanan dengan melakukan enkripsi. Enkripsi data adalah sebuah metode mengaburkan data dengan sandi rahasia sehingga meningkatkan keamanan akses informasi.
Keunggulan dari enkripsi ini adalah hanya pihak yang memiliki akses saja yang mampu membaca dan menguraikan data dan identitas digital yang ada. Dengan begitu, data yang sudah diamankan dengan menggunakan algoritma khusus dapat memproteksi data, dan identitas digital semakin optimal.
3. Perhatikan Proses Otentikasi
Selain enkripsi data, perusahaan Anda juga perlu memperhatikan proses otentikasi data identitas digital konsumen. Secara umum, otentikasi bisa diartikan sebagai proses validasi untuk melihat maupun memeriksa kredensial pengguna apakah cocok dengan yang data pengguna yang ada di dalam database di pihak yang berwenang. Berdasarkan panduan Cisco, proses otentikasi yang telah terstandar terbagi dalam beberapa jenis yakni:
Otentikasi Dua Langkah: Metode dua langkah ini juga dikenal dengan otentikasi multifaktor (MFA). Proses ini terbilang sangatlah sederhana yakni mengkombinasikan username dan password maupun PIN. Metode ini dinilai cukup menyulitkan bagi para ‘penyusup’ untuk mengakses data dari pengguna.
Otentikasi Tiga Langkah: Dalam metode otentikasi tiga langkah menekankan pada apa yang Anda ketahui, Apa yang Anda miliki, dan tentang siapa Anda. Sebetulnya, metodenya hampir sama dengan sebelumnya. Apa yang Anda ketahui dan apa yang Anda miliki seperti username dan password. Bedanya adalah dalam metode ini terdapat faktor tambahan yakni menggunakan biometrik seperti pemindaian sidik jari untuk memverifikasi identitas digital secara valid.
Otentikasi Empat Langkah: Sementara itu, proses otentikasi empat langkah adalah yang mutakhir saat ini. Faktor utama sistem otentikasi ini adalah penggunaan pengetahuan yang dimiliki oleh pengakses seperti username, password, dan PIN.
Setelah itu diperlukan data yang lebih spesifik dengan menggunakan kartu SIM, ID karyawan, dan sebagainya. Tidak cukup sampai disitu, pengakses juga perlu untuk memasukkan data biometrik fisik seperti pemindaian retina, sidik jari, wajah dan suara. Kemudian di tingkat akhir, diperlukan verifikasi yang dilakukan pihak lain untuk mengotentikasi akses yang dilakukan oleh pengguna.
4. Hormati Privasi Konsumen
Ingat, konsumen Anda adalah pihak yang harus diperhatikan dan faktor penentu keberlangsungan bisnis. Maka dari itulah dalam manajemen identitas digital sangat penting untuk menghormati privasi konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mampu untuk menjelaskan dan meminta persetujuan pada konsumen untuk melakukan perekaman data. Meminta persetujuan dan transparan dalam pencatatan identitas digital akan meningkatkan reputasi perusahaan.
Cara yang paling umum dilakukan adalah dengan melakukan survei apakah konsumen bersedia untuk memberikan data pribadinya untuk kepentingan peningkatan kualitas layanan. Cara ini terbilang efektif untuk menjelaskan seperti apa keinginan konsumen dan juga memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana perusahaan harus memperlakukan konsumen.
5. Lakukan Kerjasama dengan Perusahaan Penyedia Layanan Identitas Digital
Untuk melakukan manajemen identitas digital seperti yang dijelaskan di atas tentu saja membutuhkan upaya yang besar bagi sebuah perusahaan. Maka tidak ada salahnya jika Anda mempertimbangkan kerjasama dengan perusahaan penyedia layanan identitas digital.
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat bila sebuah perusahaan menggandeng penyedia layanan identitas digital. Di antaranya adalah proses penerapan dan manajemen identitas digital bisa menjadi lebih mudah dan efisien.
Meski begitu, dalam memilih penyedia layanan identitas digital ini juga harus diperhatikan reputasi penyedia. Misalnya apakah penyedia layanan identitas yang dipilih memiliki riwayat menangani perusahaan besar lain sebelumnya. Kemudian, testimoni dari pengguna juga penting sebagai pembanding.
Di samping itu yang tidak kalah penting adalah fitur yang diberikan dan memiliki izin operasional dari lembaga negara terkait. Di Indonesia saat ini telah ada beberapa penyedia layanan identitas digital. Salah satunya adalah Vida.id yang memiliki fitur seperti tanda tangan digital yang mudah diaplikasikan. Yakni menggunakan kode QR, pemindaian wajah, dan biometrik. Selain itu, proses otentikasinya terpercaya dari Certificate Verification Value (CVV) dan OTP.
Dengan memperhatikan beberapa aspek manajemen identitas digital bagi perusahaan di atas, perusahaan akan dapat memanfaatkan identitas digital untuk meningkatkan kualitas layanan. Nah, sekarang bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah sudah siap untuk menerapkan manajemen identitas digital dengan lebih baik?
Baca juga: Pentingnya Keamanan Data bagi Perusahaan di Era Digital