Serangan siber berkat kecerdasan buatan (AI) terus terjadi bahkan semakin berkembang. Diambil dari data McKinsey tahun 2022, kerugian akibat kejahatan siber diperkirakan mencapai USD 5 triliun pada tahun 2024. Diantara kerugian ini, fraud atau kecurangan identitas palsu menggunakan teknologi deepfake adalah salah satu hal yang perlu mendapat perhatian serius.
Apa itu deepfake? Bagaimana ancaman deepfake untuk bisnis? Yuk, simak artikel berikut!
Mengenal Deepfake
Deepfake adalah foto, video, dan audio palsu yang direproduksi dari sumber aslinya menggunakan kecerdasan buatan (AI). Konten hasil deepfake ini terlihat nyata dan mirip dengan sumber aslinya.
Awalnya, teknologi ini banyak digunakan dalam industri hiburan. Misalnya, mengedit suara orang menyanyi, menempelkan wajah kita ke badan orang lain, atau mengedit video orang terkenal supaya dia mengatakan sesuatu yang lucu. Berdasarkan Laporan Home Security Heroes, keberadaan video deepfake telah meningkat lebih dari 550% sejak 2019. Dengan berkembangnya teknologi, video deepfake inipun semakin sulit dideteksi.
Penipuan Menggunakan Deepfake
Sayangnya, kini deepfake justru digunakan untuk penipuan yang merugikan individu maupun perusahaan secara finansial hingga miliaran rupiah. Baru-baru ini di Hongkong, seorang karyawan tertipu 400 miliar rupiah karena menerima video call dari penipu yang menyamar menjadi bosnya. Penyamaran ini dilakukan menggunakan deepfake dengan cara penipu membuat konten palsu berupa video sang bos.
Menurut laporan, 2 dari 3 ahli keamanan siber menemukan deepfake digunakan untuk serangan terhadap bisnis di tahun 2022, meningkat 13% dari tahun sebelumnya. Adapun platform yang paling banyak digunakan untuk menyebar penipuan deepfake adalah melalui email.
Jenis penipuan ini diperkirakan akan semakin menjamur seiring kecanggihan deepfake dan kemudahan aksesnya.
5 Dampak Kejahatan Deepfake untuk Bisnis
Penipuan selalu menyebabkan kerugian finansial, terlebih penipuan dengan biometrik. Pada perusahaan e-commerce atau fintech, biometrik biasanya digunakan untuk transaksi. Sehingga ketika biometrik bisa dipalsukan menggunakan deepfake, penipu bisa mengakses transaksi dan menyebabkan kerugian finansial.
Kebocoran data pengguna menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa melindungi hak pengguna dengan baik. Hal ini berpengaruh terhadap reputasi perusahaan. Reputasi adalah sesuatu yang dibangun jangka panjang dengan aspek-aspek bisnis yang dimiliki. Sehingga, kerusakan reputasi akan berdampak besar bagi kinerja bisnis perusahaan.
Reputasi perusahaan juga berkenaan dengan harga saham. Saham sebagai indikator kesehatan perusahaan bersifat sangat dinamis terhadap segala hal yang terjadi di dalam tubuh perusahaan. Kepercayaan investor akan terganggu apabila perusahaan mengalami kerugiaan akibat sistem keamanan data yang buruk.
Dampaknya, perusahaan pun harus mengubah arah kebijakan, Keputusan ini meliputi peubahan pada investasi, strategi, hingga sumberdaya manusia. Konsekuensinya, perusahaan mengalami goyah selama periode waktu tertentu, yang menyebabkan terganggunya kegiatan bisnis.
Arah kebijakan juga termasuk biaya. Biaya untuk menanggulangi penipuan identitas diantaranya biaya investigasi, ganti rugi terhadap konsumen, biaya perbaikan sistem, hingga biaya mitigasi terhadap rusaknya reputasi perusahaan. Anggaran perusahaan pun perlu dikaji ulang, yang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
Solusi Pengamanan Data dari Penipuan Berkedok Deepfake
Menghadapi ancaman deepfake memerlukan strategi komprehensif yang mencakup teknologi keamanan siber terkini, edukasi karyawan, dan kebijakan tata kelola informasi yang terorganisir. Penting juga bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan pihak berwenang dan organisasi lain memperkuat pertahanan terhadap manipulasi informasi.
Perusahaan juga bisa berinvestasi ke passive liveness detection yang saat ini telah banyak diminati untuk memperkuat keamanan verifikasi identitas. Sebagai bagian dari solusi perlindungan data, VIDA menawarkan pengembangan teknologi yang lebih terkini yakni VIDA Deepfake Shield. Dalam hal ini, VIDA telah diperkuat dengan kemampuan untuk mengontrol seluruh proses menuju akses sistem biometrik, sehingga celah fraud sekecil apapun bisa cepat dicegah. Menghadapi serangan siber yang terus berkembang, mengadopsi solusi seperti VIDA Deepfake Shield bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.