Aktivitas bisnis kini semakin cepat bahkan serba digital, yang akhirnya proses penagihan pembayaran jadi semakin ketat. Dokumen penting yang bisa memastikan transaksi tercatat dengan jelas dan terpantau dengan baik adalah invoice.
Selain nilai pentingnya, ada sisi lain yang cukup riskan. Pengelolaan invoice secara manual, mengandalkan template lama, spreadsheet terpisah, atau penulisan ulang, sering kali memicu kesalahan administratif.
Di sinilah akhirnya banyak yang memanfaatkan aplikasi invoice. Dengan aplikasi invoice, proses pembuatan, pengiriman, hingga pencatatan dapat lebih terstruktur dan efisien. Artikel ini akan membahas semua tentang aplikasi invoice, contoh-contohnya, hingga hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum menggunakannya.
Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Kerja Sama serta Tips Membuatnya
Aplikasi invoice adalah perangkat lunak atau platform digital yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan mengirim invoice secara elektronik. Apa perbedaannya dengan invoice manual? Aplikasi invoice membantu kamu menyusun invoice dengan format yang konsisten, nomor otomatis, dan data transaksi yang tersimpan rapi dalam satu sistem.
Aplikasi ini mempermudah proses pembuatan invoice dengan template siap pakai yang dapat disesuaikan. Pengguna tidak perlu lagi menyusun invoice dari nol setiap kali melakukan penagihan.
Selain itu, pengelolaan nomor invoice juga bisa dibuat secara sistematis. Penomoran yang rapi sangat penting untuk pelacakan pembayaran, pencocokan transaksi, hingga kebutuhan audit. Invoice pun juga dapat disimpan dalam arsip secara digital, sehingga mudah dicari.
Banyak aplikasi invoice juga dilengkapi fitur pemantauan status pembayaran, pengingat jatuh tempo, hingga laporan sederhana. Dengan semua fitur-fitur ini, aplikasi invoice sangat mendukung pengelolaan arus kas dan administrasi bisnis secara keseluruhan.
Untuk kamu yang baru mengenal aplikasi invoice, pastinya kamu memilih untuk melakukan percobaan dulu. Sebelum menentukan aplikasi invoice dengan bayaran tertentu, kamu bisa memulai dengan yang gratis.
Saat ini, sudah tersedia berbagai aplikasi invoice gratis yang dapat diakses dengan mudah. Masing-masing memiliki keunggulan dan keterbatasan tersendiri. Berikut beberapa contoh aplikasi invoice gratis yang cukup populer:
Meskipun gratis dan lebih menguntungkan, penting untuk memahami bahwa beberapa aplikasi memiliki batasan, seperti jumlah invoice per bulan, fitur lanjutan yang terkunci, atau keterbatasan ekspor data.
Sebelum memilih dan menggunakan aplikasi invoice, ada beberapa aspek penting yang perlu kamu perhatikan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Tentunya kamu sudah mengetahui, bahwa di setiap pekerjaan pasti akan memiliki alurnya masing-masing. Alur ini diadakan untuk memastikan operasional pekerjaan berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan aplikasi invoice.
Secara umum, penggunaan aplikasi invoice mengikuti alur yang cukup sederhana. Pertama, pengguna menginput data transaksi, seperti nama klien, deskripsi layanan atau barang, dan nilai tagihan. Setelah itu, sistem akan menyusun invoice berdasarkan template yang tersedia.
Langkah berikutnya adalah penomoran invoice secara otomatis sesuai pengaturan sistem. Invoice yang sudah jadi kemudian dapat dikirimkan kepada klien melalui email atau platform tertentu. Terakhir, pengguna dapat memantau status pembayaran dan menyimpan invoice sebagai arsip digital.
Alur yang terstruktur ini membantu mengurangi kesalahan manual dan mempercepat proses penagihan.
Baca juga: Contoh Surat Perjanjian Kesepakatan serta Cara Membuatnya
Seiring pentingnya penggunaan invoice digital, kamu dan setiap pekerja harus memahami pentingnya keabsahan dokumen. Invoice bukan hanya dokumen penagihan, tetapi juga bukti transaksi yang dapat digunakan dalam proses audit, perpajakan, atau penyelesaian sengketa.
Karena itu, banyak pelaku bisnis mulai melengkapi invoice digital dengan mekanisme pengesahan yang lebih kuat, seperti tanda tangan digital dan e-meterai. Dokumen elektronik yang disahkan dengan cara ini lebih terlindungi dari risiko pemalsuan dan perubahan tanpa jejak.
Di Indonesia, pengesahan dokumen elektronik dapat dilakukan melalui penyedia sertifikasi elektronik resmi. Salah satu solusi yang tersedia adalah layanan dari VIDA, yang menyediakan tanda tangan digital dan e-meterai berbasis identitas terverifikasi.