Keamanan digital atau digital safety adalah elemen penting yang harus berjalan beriringan dengan etika digital, budaya digital, dan segala hal yang berhubungan dengan dunia digital. Digital safety adalah serangkaian praktik, teknologi, dan kebijakan yang diterapkan untuk melindungi data, sistem, dan informasi digital dari ancaman dan risiko yang berasal dari dunia maya.
Digital safety tidak hanya dilakukan oleh individu, melainkan harus menjadi sistem yang dijalankan oleh bisnis terhadap penggunanya. Bagaimana cara bisnis memperkuat digital safety? Mengapa digital safety harus diprioritaskan? Berikut ulasannya.
Bisnis tidak boleh menyepelekan digital safety hanya karena lebih memprioritaskan operasional dan keuntungan. Digital safety merupakan bagian dari kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang menentukan keberlanjutan bisnis.
Berikut pentingnya digital safety bagi bisnis:
Data pelanggan adalah aset berharga bagi setiap bisnis. Data ini tidak hanya mencakup informasi kontak, tetapi juga riwayat pembelian, preferensi, hingga data keuangan. Kebocoran data pelanggan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan dan citra buruk bagi bisnis, serta potensi sanksi hukum. Oleh karena itu, menjaga digital safety sangat penting untuk melindungi data pelanggan dari ancaman seperti peretasan, malware, dan serangan siber lainnya.
Baca juga: Pentingnya UU Perlindungan Data Pribadi
Di banyak negara, termasuk Indonesia, bisnis diwajibkan untuk mematuhi regulasi tertentu terkait perlindungan data dan privasi, seperti UU Perlindungan Data Pribadi (PDP). Kepatuhan terhadap regulasi ini bukan hanya masalah hukum, tetapi juga menjadi indikator bahwa bisnis memiliki tanggung jawab terhadap keamanan data pelanggannya.
Tanpa digital safety, bisnis menjadi rentan terhadap serangan siber. Mulai dari pencurian data hingga serangan ransomware yang mengunci sistem bisnis dan meminta tebusan. Adanya serangan siber dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi bisnis. Kerugian ini tidak hanya berasal dari hilangnya data atau uang secara langsung, tetapi juga dari biaya pemulihan, kehilangan pendapatan akibat gangguan operasional, dan hilangnya pelanggan.
Digital safety memberikan ketenangan batin bagi pelanggan, yang akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. Pelanggan yang percaya bahwa data mereka aman di tangan bisnis akan lebih cenderung untuk kembali dan melakukan transaksi lebih lanjut. Sebaliknya, kebocoran data atau serangan siber yang melibatkan data pelanggan dapat merusak reputasi bisnis dan menyebabkan hilangnya pelanggan.
Memperkuat digital safety untuk bisnis semata-mata adalah untuk memastikan hal perlindungan data pengguna. Berikut cara-cara bisnis dapat memperkuat digital safety:
Verifikasi identitas adalah langkah pertama dan paling mendasar dalam menjaga digital safety. Bisnis harus memastikan bahwa setiap pengguna, baik pelanggan maupun karyawan, telah diverifikasi dengan benar sebelum diberikan akses ke sistem atau data sensitif. Verifikasi identitas biasanya terdiri dari verifikasi identitas menggunakan KTP dan verifikasi data biometrik (biasa dikenal masyarakat dengan mengambil selfie).
Baca juga: Contoh Verifikasi
Bisnis, terutama yang menyimpan data pribadi pengguna seperti industri keuangan atau kesehatan, perlu menerapkan otentikasi multi-faktor (MFA) dalam setiap transaksi untuk memastikan kebenaran pengguna. Otentikasi MFA adalah metode yang mengharuskan pengguna untuk memberikan dua atau lebih bukti identitas sebelum mendapatkan akses. Ini bisa berupa kombinasi dari kata sandi, kode OTP yang dikirim melalui SMS, atau verifikasi biometrik seperti sidik jari atau pemindaian wajah.
Salah satu ancaman terbesar dalam digital safety adalah fraud atau penipuan. Penipuan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pencurian identitas, transaksi palsu, hingga manipulasi data. Bisnis harus memiliki deteksi dan pencegahan fraud yang mumpuni dengan tujuan mencegah kebocoran data pengguna.
Karyawan adalah lini pertahanan pertama dalam menjaga digital safety. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk memberikan pelatihan dan edukasi yang memadai tentang praktik keamanan digital. Karyawan harus diberi pengetahuan tentang cara mengidentifikasi ancaman siber, praktik pengelolaan kata sandi yang baik, dan pentingnya memverifikasi identitas sebelum memberikan akses ke data atau sistem.
Tanda tangan digital adalah elemen penting dalam menjaga integritas dan keamanan dokumen bisnis. Tanda tangan digital memastikan bahwa setiap dokumen yang ditandatangani adalah otentik dan tidak dapat dimanipulasi. Ini sangat penting dalam proses bisnis yang memerlukan validasi dokumen, seperti kontrak atau perjanjian. Dengan menggunakan tanda tangan digital, bisnis dapat memastikan bahwa semua transaksi dan komunikasi yang dilakukan tetap aman dan sah secara hukum.
Baca juga: Contoh Aplikasi Tanda Tangan Digital
Backup data adalah langkah proaktif untuk menyelamatkan perusahaan dari risiko kehilangan data akibat serangan siber. Menyimpan salinan data di tempat yang aman adalah upaya pertanggungjawaban bisnis terhadap seluruh data, terutama data pribadi pengguna.
Digital safety adalah aspek krusial yang tidak boleh diabaikan di era digital yang penuh dengan ancaman siber. Implementasi digital safety tidak boleh setengah-setengah, sebab keamanan adalah rangkaian yang harus dipenuhi sepanjang transaksi digital.
Percayakan digital safety pada VIDA. Melalui tiga pilar, yakni Identity Proofing, User Authentication, dan Fraud Detection, VIDA menawarkan solusi keamanan end-to-end untuk melindungi transaksi digital pengguna. Solusi-solusi seperti face liveness, document liveness, biometric authentication, deepfake shield, hingga tanda tangan digital akan menjamin bisnis terhindar dari fraud.