BLOG | VIDA DIGITAL IDENTITY

Fraud Detection: Cara Kerja dan Pentingnya untuk Bisnis

Written by VIDA | 2024 Jul 8 01:00:00

Semakin canggihnya kejahatan siber, semakin pula diperlukan sistem deteksi fraud (fraud detection system) yang bisa mencegahnya. Penggunaan internet yang meluas dan mudahnya akses informasi sensitif membuat perusahaan harus mulai mengadopsi sistem deteksi fraud. Sistem ini dirancang untuk mengidentifikasi dan mencegah aktivitas penipuan sebelum menyebabkan kerugian besar.

Artikel ini akan membahas pentingnya sistem deteksi fraud, cara kerjanya, dan manfaat yang ditawarkan.

Apa Itu Fraud Detection?

Fraud detection adalah rangkaian alat dan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan atau tidak sah dalam transaksi finansial atau proses bisnis. Sistem ini memanfaatkan teknologi seperti analisis data, machine learning, dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pola-pola yang tidak biasa atau anomali yang dapat mengindikasikan adanya penipuan.

Fraud detection system dibutuhkan oleh semua jenis industri, sebab fraud bisa terjadi dalam bentuk berbeda tergantung industri yang diserang. Pada bank, misalnya, fraud yang terjadi adalah pembobolan rekening nasabah. Sedangkan pada online lending, fraud bisa berupa pengajuan pinjaman palsu.

Baca juga: Apa Itu Cyber Security?

Fraud detection system terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Fraud Detection System (FDS) untuk calon pengguna atau customer: Sistem ini digunakan untuk menghindari pengguna palsu, akun ganda, calon nasabah bermasalah, dan sebagainya.
  2. Fraud Detection System (FDS) untuk pengguna yang sudah ada: Sistem ini bertujuan untuk mendeteksi penipuan yang dilakukan oleh pelanggan yang sudah ada. Contoh penipuan ini  seperti memasukkan data transaksi dengan nominal yang tidak wajar, hingga penipuan akibat kartu kredit yang hilang, dan lain sebagainya.

Cara Kerja Sistem Deteksi Fraud

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam sistem deteksi fraud adalah pengumpulan data. Data yang dikumpulkan mencakup informasi transaksi, data pelanggan, riwayat transaksi, dan informasi relevan lainnya. Data ini digunakan sebagai dasar untuk analisis lebih lanjut.

2. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, sistem akan menganalisis data tersebut untuk mencari pola atau anomali yang mencurigakan. Proses analisis ini melibatkan penggunaan algoritma dan model machine learning yang dapat mengidentifikasi aktivitas yang tidak biasa.

3. Pendeteksian Anomali

Sistem deteksi fraud menggunakan berbagai teknik untuk mendeteksi anomali. Ini termasuk analisis statistik, pembelajaran mesin, dan pemodelan prediktif. Teknik ini memungkinkan sistem untuk membandingkan aktivitas saat ini dengan pola normal dan mengidentifikasi perbedaan yang mencurigakan.

4. Peringatan dan Tindakan

Jika sistem mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, peringatan akan dikirimkan kepada tim keamanan atau manajemen. Peringatan ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan segera, seperti memblokir transaksi, menghubungi pelanggan untuk verifikasi, atau menyelidiki lebih lanjut.

5. Pembelajaran Berkelanjutan

Sistem deteksi fraud yang efektif harus memiliki kemampuan untuk mempelajari setiap insiden penipuan. Ini berarti sistem harus terus diperbarui dan ditingkatkan berdasarkan data baru dan insiden sebelumnya untuk meningkatkan akurasinya dalam mendeteksi penipuan.

Baca juga: Apa Bedanya Hacker dan Cracker?

Pentingnya Sistem Deteksi Fraud

1. Mengurangi Kerugian Finansial

Tujuan paling penting dari fraud detection system yang mumpuni adalah mencegah kerugian finansial akibat penipuan. Dengan sistem deteksi fraud, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menghentikan aktivitas penipuan sebelum kerugian terjadi.

2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Keamanan transaksi adalah salah satu faktor utama untuk meningkatkan kepercayaan pengguna. Sistem fraud detection yang efektif dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan karena mereka merasa aman dalam melakukan transaksi.

3. Memenuhi Regulasi dan Kepatuhan

Banyak industri diatur oleh undang-undang dan regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk memiliki mekanisme deteksi dan pencegahan penipuan. Sistem deteksi fraud membantu perusahaan untuk mematuhi regulasi ini dan menghindari sanksi hukum.

4. Melindungi Reputasi Perusahaan

Kejadian penipuan yang tidak terdeteksi dan tidak tertangani dapat merusak reputasi perusahaan. Dengan sistem deteksi fraud, perusahaan dapat menjaga reputasinya dengan menunjukkan komitmen terhadap keamanan dan integritas.

Baca juga: Contoh Cyber Security dalam Perusahaan

5. Meningkatkan Pendapatan Perusahaan

Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pengguna pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Customer service excellence adalah kunci yang mendorong pertumbuhan jumlah pengguna.

6. Peningkatan Efisiensi

Menggunakan teknologi untuk mendeteksi penipuan adalah cara perusahaan menghemat waktu dan sumber daya yang sebelumnya digunakan untuk proses manual. Teknologi seperti machine learning dan AI memungkinkan sistem deteksi fraud untuk mengenali pola-pola penipuan yang kompleks dan sulit dideteksi oleh metode konvensional. Cara ini menghasilkan tingkat deteksi yang lebih tinggi dan mengurangi jumlah false positive.

7. Pencegahan yang Proaktif

Sistem fraud detection beroperasi secara real-time. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan pencegahan sebelum penipuan menyebabkan kerugian. Dengan mendeteksi aktivitas mencurigakan sejak dini, perusahaan dapat mencegah penipuan terjadi dan melindungi asetnya.

VIDA Deepfake Shield Sebagai Deteksi Fraud

Salah satu metode penerapan fraud detection adalah mencegah penipuan deepfake, terutama dalam proses verifikasi biometrik. VIDA telah mengembangkan solusi canggih bernama VIDA Deepfake Shield. Teknologi ini menggunakan Passive Liveness Detection untuk mencegah penyamaran wajah.

Baca juga: Contoh Verifikasi yang Aman dari Serangan Deepfake

Ini keunggulan VIDA Deepfake Shield:

1. Passive Liveness Detection: Keamanan Tanpa Batas

VIDA Deepfake Shield mengawal proses verifikasi biometrik dengan teknologi Passive Liveness Detection. Proses ini dimulai dengan pengiriman data biometrik dari pengguna. Teknologi ini memeriksa kualitas gambar yang dikirim untuk memastikan keaslian data biometrik tersebut. Selanjutnya, pengecekan liveness dilakukan untuk memastikan bahwa data biometrik yang diterima adalah dari individu yang hidup dan bukan hasil manipulasi.

2. Feedback Gambar Secara Real-Time

VIDA Deepfake Shield mampu memberikan feedback gambar secara real-time. Teknologi ini memastikan bahwa gambar yang dikirim ke server memiliki kualitas tinggi dan sesuai dengan standar keamanan. Dengan adanya feedback real-time, setiap data biometrik yang dikirim dapat segera dikoreksi jika ditemukan ketidaksesuaian, sehingga proses verifikasi dapat berjalan dengan lancar dan aman.

3. Pemeriksaan Pola Morphing dan Swap

VIDA Deepfake Shield dilengkapi dengan teknologi Image Manipulation Identification. Teknologi ini mampu memeriksa pola morphing atau pola wajah yang telah di-swap. Morphing adalah teknik yang digunakan untuk menggabungkan dua wajah atau lebih menjadi satu, sementara face swapping adalah teknik yang digunakan untuk menukar wajah satu orang dengan wajah orang lain.

4. Proteksi dari Data Biometrik Palsu

Dengan kemampuan untuk mendeteksi pola morphing dan face swap, VIDA Deepfake Shield memberikan proteksi maksimal dari injeksi data biometrik palsu. Teknologi ini memastikan bahwa hanya data biometrik asli yang diterima dan diverifikasi oleh sistem, menghindarkan perusahaan dari risiko penipuan dan pencurian identitas.

Fraud detection system adalah alat yang penting dalam melindungi perusahaan dari berbagai bentuk penipuan. Dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti machine learning dan AI seperti VIDA Deepfake Shield, sistem ini dapat mendeteksi dan mencegah aktivitas penipuan dengan akurasi tinggi.

Tertarik menggunakan VIDA? Hubungi kami!