40% kasus penipuan dalam aplikasi pinjaman online di Indonesia melibatkan penipuan identitas, di mana identitas palsu dibuat menggunakan AI.
Sebuah survei FICO mengenai kasus penipuan identitas di Malaysia mengungkapkan bahwa 76% warga Malaysia pernah menerima pesan teks, email, atau telepon yang mereka curigai sebagai bagian dari penipuan. Sementara itu, 25% responden menganggap pencurian identitas sebagai ancaman kejahatan finansial terbesar.
Hal ini menyoroti meningkatnya kekhawatiran terhadap penipuan identitas. Tapi, sebenarnya apa itu penipuan identitas, dan mengapa ini menjadi ancaman serius bagi bisnis? Mari kita bahas lebih lanjut!
Penipuan identitas, atau pencurian identitas, terjadi ketika seseorang menggunakan informasi pribadi orang lain tanpa izin, biasanya untuk mendapatkan keuntungan finansial. Contohnya termasuk menggunakan identitas curian untuk membuka rekening bank, mengajukan kartu kredit, memperoleh paspor, atau bahkan melakukan aktivitas ilegal.
Identitas seseorang dapat dicuri jika pelaku mendapatkan akses ke data pribadi mereka, baik melalui dokumen fisik maupun kebocoran digital. Yang lebih mengkhawatirkan? Hanya dengan beberapa data yang bocor, pelaku kejahatan siber dapat menyusun profil identitas yang lengkap, bahkan dari postingan media sosial.
Informasi pribadi seperti tanggal lahir, foto, dan detail keluarga yang dibagikan di media sosial sering kali menjadi celah yang dimanfaatkan oleh penipu.
Ada berbagai jenis penipuan identitas, termasuk phishing melalui email dan situs web palsu. Beberapa bahkan tidak memerlukan teknologi canggih—manipulasi psikologis juga menjadi taktik umum. Hal ini membuat penipuan identitas menjadi ancaman yang sangat berbahaya.
Menurut CTOS Malaysia, dalam kasus yang lebih parah, identitas curian digunakan untuk mendanai atau memfasilitasi kejahatan besar, seperti terorisme, imigrasi ilegal, dan penipuan phishing. Jika pelaku mendapatkan data pribadi yang lengkap, mereka bahkan bisa mengklaim pengembalian pajak, membuat identitas palsu saat ditangkap, atau menyalahgunakan asuransi kesehatan.
Perhatikan tanda-tanda berikut yang mungkin menunjukkan bahwa data Anda telah dicuri:
Biasanya, Anda mengetahui semua aktivitas di rekening bank Anda. Tapi bagaimana jika menemukan penarikan atau pembelian yang tidak pernah Anda lakukan? Hati-hati, ini bisa jadi tanda penipuan identitas! Transaksi mencurigakan sering kali menandakan bahwa seseorang telah menyalahgunakan informasi pribadi Anda.
Di Indonesia, bank mengalami kerugian hingga Rp2,5 triliun pada tahun 2023 akibat aktivitas penipuan.
Jika Anda menerima telepon atau surat tagihan atas pinjaman yang tidak pernah Anda ajukan, kemungkinan besar seseorang telah menyalahgunakan data Anda. Faktanya, 67% konsumen melaporkan adanya transaksi yang tidak sah di akun mereka.
Jika Anda menerima informasi bahwa data pribadi Anda telah bocor dalam suatu pelanggaran keamanan, ada kemungkinan besar bahwa penjahat akan menyalahgunakan informasi tersebut.
Menerima tagihan untuk layanan medis yang tidak pernah Anda gunakan bisa menjadi tanda bahwa seseorang telah menggunakan identitas Anda untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Jika Anda menerima permintaan persetujuan perubahan akun yang tidak pernah Anda lakukan, waspadalah! Penipu mungkin mencoba mengubah pengaturan akun Anda. Jangan pernah menyetujui perubahan yang tidak sah.
Jika permohonan kredit Anda ditolak tanpa alasan yang jelas, atau jika Anda melihat rekam jejak kredit yang tidak akurat, kemungkinan besar seseorang telah menggunakan identitas Anda untuk aktivitas penipuan.
Jika Anda mencurigai bahwa identitas Anda telah dicuri, bertindaklah segera untuk meminimalkan kerugian finansial dan risiko lainnya. Berikut yang harus Anda lakukan:
Ambil tindakan cepat dengan melaporkannya ke otoritas yang berwenang. Laporkan ke kepolisian atau hubungi bank.
Pastikan penipu tidak dapat mengakses akun Anda dengan segera keluar dari semua perangkat. Ini akan menghapus pengguna tidak sah dari akun Anda.
Sebaiknya perbarui kata sandi Anda secara berkala sebelum terjadi penipuan identitas. Namun, jika Anda mencurigai aktivitas mencurigakan, segera ubah kata sandi menjadi lebih kuat. Gunakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun.
Periksa riwayat akun Anda untuk perubahan yang tidak dikenal, seperti adanya transaksi finansial yang tidak sah, email yang dikirim atas nama Anda, atau adanya perubahan informasi pribadi.
Jangan hanya mengandalkan nama pengguna dan kata sandi. Gunakan multi-factor authentication (MFA) seperti biometrik, dan verifikasi perangkat untuk memastikan hanya pengguna asli yang dapat mengakses sistem.
VIDA menawarkan dua solusi: Face Token dan Phone Token.
Face Token:
Menggunakan biometrik wajah untuk autentikasi. Data wajah pengguna dikonversi menjadi token unik, memastikan hanya individu yang terdaftar yang dapat mengakses sistem. Ini mencegah pencurian identitas dan pengambilalihan akun, bahkan dari serangan deepfake.
Phone Token:
Menggunakan perangkat pengguna sebagai faktor autentikasi. Sistem menghubungkan identitas pengguna dengan perangkat yang terdaftar, memastikan hanya perangkat yang diverifikasi yang dapat masuk. Ini mencegah akses tidak sah meskipun kredensial pengguna dicuri.
Gunakan solusi verifikasi identitas berbasis AI dan biometrik untuk memvalidasi pelanggan dan karyawan. Ini termasuk verifikasi dokumen untuk mendeteksi pemalsuan, penipuan deepfake, dan pencurian identitas sebelum terjadi penyalahgunaan.
Secara rutin edukasi pengguna tentang phishing dan penipuan social engineering. Sarankan agar mereka tidak percaya pada SMS, email, atau pesan WhatsApp tak dikenal yang mengklaim berasal dari perusahaan, terutama lembaga keuangan.
Gunakan sistem deteksi penipuan berbasis AI untuk mengidentifikasi pola mencurigakan, seperti percobaan login berulang dari lokasi berbeda atau perubahan mendadak pada data pengguna.
VIDA menyediakan sistem deteksi penipuan yang mencakup:
Penipuan identitas bukan hanya kejahatan finansial, tapi juga ancaman langsung terhadap keamanan dan reputasi Anda. Risikonya nyata, tapi solusinya juga ada. Pelajari lebih lanjut tentang solusi keamanan VIDA!