BLOG | VIDA DIGITAL IDENTITY

Pinjol Tanpa Verifikasi Wajah, Amankah?

Written by VIDA | 2024 Des 24 01:00:00

Butuh dana cepat untuk kebutuhanmu? Pakai online lending atau pinjol saja! Adanya peningkatan kebutuhan pinjol diikuti dengan banyaknya platform pinjol yang menawarkan proses yang mudah dan cepat, bahkan tanpa memerlukan verifikasi wajah atau selfie dengan KTP. Namun, apakah cara itu aman?

Meski mengajukan pinjol tanpa verifikasi wajah lebih mudah dan cepat, tapi ada keamanan yang dipertaruhkan. Mengapa pinjol tanpa verifikasi wajah justru mengancam data pribadi kita? Yuk, simak artikel ini!

Risiko Penipuan Digital pada Pinjol Tanpa Verifikasi Wajah

Beberapa platform pinjol mengklaim menyediakan layanan pinjol tanpa verifikasi wajah untuk menarik lebih banyak pengguna. Namun, penting untuk dicatat bahwa verifikasi wajah adalah langkah krusial dalam memastikan keamanan transaksi dan mencegah penipuan identitas.

Mengabaikan proses verifikasi wajah dapat membuka peluang bagi penipuan, seperti pencurian identitas dan pengambilalihan akun. Penjahat siber dapat memanfaatkan celah ini untuk mengajukan pinjaman atas nama orang lain, yang pada akhirnya merugikan individu dan institusi keuangan.

Berikut ancaman penipuan digital:

1. Penipuan Deepfake 

Deepfake adalah teknologi yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan foto, video, atau suara palsu yang tampak sangat nyata. Teknologi ini sering disalahgunakan untuk menipu sistem verifikasi identitas berbasis biometrik, seperti pengenalan wajah. Dengan menggunakan deepfake, penipu dapat mengakses akun atau melakukan transaksi ilegal dengan menyamar sebagai orang lain. Tren ini terus meningkat, dengan lonjakan kasus penipuan deepfake sebesar 1550% di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2023.

Laporan menunjukkan bahwa penipuan berbasis deepfake meningkat secara signifikan. Antara tahun 2022 dan 2023, insiden penipuan deepfake di Asia-Pasifik melonjak sebesar 1540%. Di Indonesia, peningkatannya mencapai 1550% dalam periode yang sama. Kasus seperti video palsu selebriti yang mempromosikan produk tertentu adalah contoh nyata bagaimana deepfake dapat digunakan untuk menipu publik.

2. Ancaman Social Engineering

Social engineering adalah metode manipulasi psikologis untuk mendapatkan informasi pribadi atau rahasia. Taktik seperti phishing, SMS phishing (smishing), dan video phishing (vishing) sering digunakan oleh penipu untuk mencuri data atau mengelabui korban. Di Indonesia, hampir 99% serangan phishing menggunakan teknik ini. 

3. Pengambilalihan Akun

Penipuan pengambilalihan akun terjadi ketika penipu berhasil mendapatkan akses tidak sah ke akun pengguna, biasanya melalui password yang lemah atau serangan social engineering. Contohnya, seorang pengusaha di Malang kehilangan tabungan senilai Rp1,4 miliar setelah mengklik tautan palsu yang dikirim melalui pesan WhatsApp. Di Indonesia, sebanyak 97% bisnis melaporkan upaya pengambilalihan akun pada tahun 2024.

4. Pencurian Identitas dan Pemalsuan Dokumen

Penipuan ini melibatkan pencurian data pribadi untuk membuat dokumen palsu atau mengajukan pinjaman atas nama orang lain. Banyak korban yang terikat kontrak atau beban pinjaman yang tidak pernah mereka setujui. Kasus pencurian identitas terus meningkat, baik secara global maupun di Indonesia, dengan dampak finansial dan reputasi yang signifikan.

Penipuan-penipuan ini menunjukkan betapa pentingnya verifikasi identitas yang kuat, termasuk verifikasi wajah, dalam proses pinjaman online untuk melindungi pengguna dari risiko keamanan yang mengintai.

Pentingnya Verifikasi Wajah dalam Pinjaman Online

Meskipun beberapa platform pinjol menawarkan layanan pinjol tanpa verifikasi wajah, langkah ini sebenarnya penting untuk memastikan keamanan transaksi. Verifikasi wajah membantu memastikan bahwa individu yang mengajukan pinjaman adalah benar-benar pemilik identitas tersebut. Ini penting untuk mencegah penipuan identitas dan penyalahgunaan data.

Tanpa verifikasi wajah, platform pinjol rentan terhadap berbagai bentuk penipuan, termasuk penggunaan identitas palsu atau curian untuk mengajukan pinjaman. Hal ini tidak hanya merugikan individu yang identitasnya dicuri, tetapi juga merugikan institusi keuangan yang memberikan pinjaman.

Untuk mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh deepfake dan memastikan keamanan proses verifikasi identitas, beberapa perusahaan telah mengembangkan teknologi deteksi deepfake. Misalnya, VIDA meluncurkan VIDA Identity Stack berupa rangkaian pengamanan identitas mulai dari verifikasi, otentikasi, hingga deteksi fraud. Teknologi ini dirancang untuk mendeteksi manipulasi wajah berbasis AI dan dokumen palsu. Tujuannya adalah untuk memastikan transaksi digital aman dari penipuan, terutama dari penipu yang menargetkan korban pinjol tanpa verifikasi wajah. 

VIDA Identity Stack: Solusi Komprehensif untuk Keamanan Identitas Digital

Untuk menghadapi ancaman penipuan digital yang semakin kompleks, VIDA menawarkan VIDA Identity Stack, sebuah solusi yang terdiri dari tiga pilar utama:

1. Identity Verification

Verifikasi identitas yang akurat menggunakan teknologi canggih untuk memastikan bahwa individu adalah pemilik sah dari identitas yang diajukan.

2. User Authentication

Otentikasi pengguna yang kuat untuk memastikan bahwa hanya individu yang berwenang yang dapat mengakses layanan atau melakukan transaksi.

3. Fraud Detection

Deteksi penipuan yang proaktif untuk mengidentifikasi dan mencegah aktivitas mencurigakan sebelum merugikan sistem.

Dengan mengimplementasikan VIDA Identity Stack, institusi keuangan dan bisnis dapat meningkatkan keamanan proses verifikasi identitas, mencegah penipuan berbasis deepfake, dan melindungi data serta privasi pengguna.

Meskipun pinjol tanpa verifikasi wajah menawarkan kemudahan, risiko yang ditimbulkan jauh lebih besar. Ancaman seperti deepfake dan penipuan identitas menuntut perlunya proses verifikasi yang ketat dan teknologi deteksi yang canggih. Mengadopsi solusi seperti VIDA Identity Stack dapat membantu institusi keuangan dan bisnis melindungi diri dari ancaman ini, memastikan keamanan dan integritas transaksi digital.