Pandemi telah mengubah budaya kerja, termasuk cara mengesahkan dokumen. Penggunaan tanda tangan elektronik meningkat walau interaksi tatap telah kembali dimulai. Tanda tangan elektronik dianggap lebih aman, praktis, hemat dan legal sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja. Hal tersebut dibahas secara mendalam pada diskusi virtual yang menghadirkan VIDA, salah satu pionir Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) di Indonesia bersama dua perusahaan teknologi global ternama, Adobe dan Microsoft, berjudul “Leveraging Legally Binding Digital Signatures to Optimize Secure Remote Onboarding and Automated Document Workflows.”
Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA menjelaskan, “Dengan naiknya tren kerja jarak jauh dan hybrid sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, cara kita dalam melakukan tanda tangan dan memvalidasi dokumen pun ikut berubah. Sebagai Trust Service Provider (TSP) yang diakui di bawah Adobe Approved Trust List (AATL).”
VIDA berfungsi sebagai penerbit sertifikat elektronik yang mengikat secara hukum dengan cepat dan aman, sehingga tanda tangan elektronik dapat digunakan untuk memverifikasi dan mengautentikasikan identitas digital. VIDA menerapkan standar perlindungan data kelas dunia, termasuk Public Key Infrastructure, pengenalan wajah, dan endpoint security guna menghadirkan solusi keamanan siber yang komprehensif. Menurut UU No. 11 tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik (ITE), tanda tangan elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan konvensional.
Sati Rasuanto, Co-Founder dan CEO VIDA mengatakan, “Kami berkomitmen untuk mengakselerasi transformasi digital Indonesia dengan menghadirkan operasional yang unggul di sisi Speed-Scale-Secure dalam lingkungan kerja.” Dengan menggunakan tanda tangan elektronik tersertifikasi dari VIDA, seseorang dapat menandatangani dokumen dengan aman dan efisien di dalam perangkat lunak Adobe yang banyak digunakan oleh masyarakat, yakni:
Adobe Acrobat,
Acrobat Reader
Adobe Sign
Proses ini pun kian dipersingkat dengan menggunakan produk kolaborasi berbasis cloud milik Microsoft seperti Microsoft Teams. Infrastruktur dan manajemen identitas digital, mulai dari verifikasi, autentikasi, hingga otorisasi. Bagi pemilik bisnis, organisasi dan pekerja, hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.
Sebuah riset oleh Adobe menunjukkan:
Pekerja berekspektasi tinggi bahwa teknologi dapat membantu agar dapat bekerja lebih efektif.
Sepertiga waktu kerja digunakan untuk melakukan pekerjaan yang repetitif seperti pengelolaan dokumen, formulir, kontrak, faktur, dll.
86% pekerja menyatakan bahwa pekerjaan berulang menghambat mereka untuk mengerjakan tugas utama.
91% responden menyatakan bahwa mereka tertarik menggunakan perangkat yang dapat membuat tugas atau proses kerja menjadi lebih efisien, seperti tanda tangan elektronik.
“Dipilihnya VIDA dalam Adobe Approved Trust List (AATL) menunjukan kemampuannya dalam memenuhi standar keamanan dan teknis yang mapan, serta diterima secara luas di seluruh dunia,” tutur Chandra Sinnathamby, Head of Adobe Document Cloud - Asia Pacific, Adobe.
Pada Awal 2021, VIDA menjadi PSrE pertama di Indonesia yang terdaftar dalam AATL, dan merupakan salah satu trust service providers (TSPs) yang berkomitmen menyediakan layanan identitas digital yang mendukung standar open API (Application Program Interface) dari Cloud Signature Consortium. Ini menjadikan VIDA sebagai PSrE di Indonesia yang mampu menyediakan tanda tangan elektronik yang diakui di lebih dari 40 negara.
Lucky Gani, Chief of Operations and Director of Marketing, Microsoft Indonesia mengatakan, “Era kerja hybrid telah mendorong kita untuk menata ulang masa depan dunia kerja, di mana digitalisasi dalam berbagai proses bisnis perlu diakselerasi untuk hasil kerja yang lebih efektif dan efisien. Bersama dengan solusi yang diberikan oleh Adobe seperti Adobe Sign, platform kolaborasi berbasis cloud kami seperti Microsoft Teams, Office, and Power Apps dapat membantu menyederhanakan proses ini.”
Selain itu, VIDA juga menerima akreditasi global WebTrust untuk implementasi standar keamanan digital dengan menerapkan biometrik wajah dalam melakukan verifikasi dan autentikasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. VIDA juga terdaftar dalam Inovasi Keuangan Digital (IKD), Klaster e-KYC dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sebagai penyedia teknologi pendukung dalam Bank Indonesia Regulatory Sandbox. Untuk info lebih lanjut seputar produk dan solusi dari VIDA, silakan klik di sini.