Selain CV dan portfolio, surat lamaran kerja juga ternyata sangat berpengaruh, loh, dalam usaha melamar kerja. Sebab, surat lamaran kerja adalah pendamping untuk menjelaskan dengan lebih manusiawi mengenai isi CV dan portfoliomu.
Jika CV dan portfolio hanya berisi riwayat, prestasi, dan hasil karya, maka struktur surat lamaran pekerjaan dirancang untuk membuat perekrut lebih mengenal kepribadianmu. Oleh karena itu, surat lamaran pekerjaan harus menarik dan personal.
Nah, gimana cara membuat struktur surat lamaran pekerjaan yang berpotensi besar dilirik oleh perekrut? Yuk, simak artikel ini!
Surat lamaran kerja bukan sekadar formalitas. Justru, surat lamaran kerja seringkali menjadi pintu pertama yang mendorong perekrut membaca lebih lanjut CV dan portofoliomu. Maka dari itu, fungsi surat lamaran kerja sangat strategis. Beberapa fungsi utama surat lamaran kerja yakni:
Jika perekrut tidak menemukan kesungguhanmu dalam surat lamaran kerja, kemungkinan aplikasimu akan tereliminasi meski CV dan portofolio menarik.
Lalu bagaimana struktur surat lamaran kerja yang terlihat profesional, personal, dan efektif? Berikut panduannya:
Bagian ini terletak di pojok kanan atas surat. Penulisan ini penting sebagai penanda waktu resmi pengajuan lamaran.
Contoh:
Bandung, 4 Agustus 2025
Sertakan nama, jabatan, dan alamat perusahaan yang kamu tuju. Tulis secara detail untuk memberikan kesan personal.
Contoh:
Kepada Yth.
Bapak/Ibu HRD
PT Cipta Inovasi Mandiri
Jl. Gatot Subroto No. 45, Jakarta
Gunakan bahasa formal dan sopan. "Dengan hormat," adalah bentuk salam pembuka yang paling umum digunakan.
Pada bagian ini, berikan identitas singkatmu. Cukup tuliskan nama lengkap, riwayat pendidikan terakhir, serta tempat/tanggal lahir.
Nah di sinilah waktunya kamu menarik perhatian perekrut. Di bagian ini, jelaskan posisi yang kamu lamar dan alasan mengapa kamu tertarik. Singkat saja, yang penting dapat merangkum posisi yang kamu lamar dan mengapa kamu melamar posisi tersebut.
Contoh:
Saya ingin mengajukan lamaran untuk posisi Marketing Associate di perusahaan Bapak/Ibu. Pekerjaan ini berkaitan dengan pendidikan terakhir saya yakni Ilmu Komunikasi.
Ini adalah bagian inti dari surat. Di sinilah kamu mempromosikan dirimu secara ringkas namun meyakinkan. Pada paragraf ini, tulis pengalaman organisasi/kerja/magang yang relevan dengan posisi yang dilamar, prestasi yang mendukung, dan keterampilan khusus yang relevan.
Di sinilah dibutuhkan kemampuan untuk bercerita dengan menarik tanpa perlu memanjang-manjangkan kalimat. Pada paragraf ini, tak perlu menyebutkan banyak keterampilan atau pengalaman. Pilih beberapa saja yang paling menonjol dan mencakup keseluruhan yang ingin kamu tonjolkan.
Contoh:
Saya merupakan lulusan S1 Ilmu Komunikasi dari Universitas XYZ. Selama masa kuliah, saya aktif menjadi koordinator divisi media dalam organisasi kampus dan pernah magang di startup teknologi sebagai content marketing. Saya terbiasa menggunakan tools seperti Canva, Meta Business Suite, dan Google Analytics.
Tunjukkan antusiasme dan keinginanmu untuk mendapatkan kesempatan wawancara. Ucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Contoh:
Saya berharap dapat diberikan kesempatan untuk menjelaskan potensi saya secara langsung dalam sesi wawancara. Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Akhiri surat dengan tanda tangan dan nama lengkap. Jika dikirim via email, kamu dapat mengganti tanda tangan dengan nama yang diketik.
Sekarang kamu tahu bahwa surat lamaran pekerjaan sangat penting untuk meyakinkan perekrut. Lalu bagaimana cara membuat surat lamaran pekerjaan yang paling menonjol dibandingkan pelamar lain? Nah, ini tipsnya!
Tips yang pertama adalah struktur surat lamaran pekerjaanmu harus sesuai dengan keadaanmu dan tidak dilebih-lebihkan. Mengapa? Karena perekrut juga akan mencocokkannya dengan CV dan portfolio-mu. Jika tidak sesuai, maka mereka akan meragukan keseluruhan dokumen aplikasimu.
Ceritakan keterampilan, pengalaman, dan riwayat pendidikan sesuai keadaan dirimu. Justru, semakin personal dan jujur ceritamu, semakin tertarik perekrut untuk mencari tahu.
Terkadang kita ingin memasukkan banyak hal ke dalam surat lamaran pekerjaan. Namun, hati-hati terjebak dalam struktur kalimat yang bertele-tele. Gunakan kalimat yang ringkas, aktif, dan langsung ke poin.
Hindari menggunakan surat lamaran yang sama untuk berbagai macam pekerjaan. Jika ini terjadi, perekrut akan menganggap kita tidak bersungguh-sungguh dalam melamar posisi tersebut.
Selalu modifikasi isi surat sesuai dengan deskripsi pekerjaan dan kultur perusahaan. Jika perlu, tuliskan juga bagaimana pendapatmu tentang perusahaan yang kamu lamar.
Surat lamaran bukan salinan dari isi CV. Fungsinya adalah menjembatani antara latar belakangmu dan posisi yang dituju, bukan sekadar daftar riwayat hidup. Kembali ke poin awal, yakni surat lamaran pekerjaan harus jujur dan personal.
Gunakan font profesional seperti Arial atau Times New Roman ukuran 11–12. Pastikan spasi antar paragraf cukup dan tidak ada teks yang tumpang tindih.
Meski tidak selalu, beberapa perusahaan mengharuskan surat lamaran pekerjaan ditandatangani. Gunakan tanda tangan digital yang sah sebagai tanda bahwa kamu bersikap profesional.
Pakai VIDA untuk membubuhkan tanda tangan digital pada dokumenmu. Kenapa VIDA?
Tidak hanya membuat lamaranmu tampak lebih profesional, penggunaan VIDA juga mempercepat proses seleksi karena dokumenmu sudah siap diproses secara digital. Sudah siap dengan struktur surat lamaran pekerjaanmu?