Secara umum, verifikasi data adalah cara untuk memastikan kebenaran data yang telah dimasukkan untuk menghindari kesalahan proses pengolahan data. Di dunia bisnis dan keuangan, verifikasi data bermakna hampir sama yakni untuk mencocokkan data.
Sementara dalam konteks layanan keuangan, verifikasi data adalah proses ketika calon pengguna mendaftar akun baru (onboarding) dan saat pengguna tersebut melakukan transaksi. Verifikasi data berguna untuk melindungi pengguna dari kejahatan siber.
Know Your Customer (KYC) adalah cara paling mumpuni dalam memverifikasi data untuk saat ini. Yuk, ketahui apa saja yang termasuk dalam proses KYC dan bagaimana proses ini menjadi bagian penting dalam melindungi data pengguna.
Baca juga: Kode Verifikasi: Pengertian, Kegunaan, dan Penyalahgunaannya
Ada berbagai jenis verifikasi data yang peruntukannya beragam sesuai data yang ingin dipastikan kebenarannya. Berikut macam-macam verifikasi data:
Document Liveness adalah teknologi verifikasi data yang memastikan bahwa dokumen identitas (KTP) yang digunakan dalam proses verifikasi adalah dokumen fisik asli dan bukan hasil manipulasi digital. Nah, document liveness mendeteksi elemen-elemen keamanan seperti hologram, microprint, dan refleksi cahaya untuk membedakan antara KTP asli dan salinan atau gambar digital.
Berikut proses document liveness VIDA:
Face Liveness adalah proses verifikasi data biometrik yang memastikan bahwa individu yang melakukan verifikasi adalah orang nyata yang hadir secara fisik, bukan gambar, video, atau rekaman lainnya.
Berikut proses face liveness VIDA:
Income Verification adalah proses verifikasi pendapatan yang digunakan untuk menilai kelayakan finansial seseorang dalam mengakses layanan keuangan tertentu.
Dengan verifikasi pendapatan yang akurat, lembaga keuangan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dalam memberikan layanan seperti pinjaman atau kredit.
Baca juga: Pentingnya Bisnis Lakukan Verifikasi Pendapatan Digital
Berikut proses income verification VIDA:
Pengambilan Keputusan: Hasil dari proses verifikasi dikirimkan ke penyedia layanan keuangan. Berdasarkan hasil verifikasi, penyedia layanan membuat keputusan apakah aplikasi disetujui atau ditolak.
OCR adalah teknologi yang mengonversi teks dari dokumen fisik atau gambar menjadi data digital yang dapat diproses secara otomatis. Dalam konteks verifikasi data, OCR digunakan untuk mengekstrak informasi dari dokumen identitas seperti KTP atau paspor, sehingga mempercepat proses verifikasi dan mengurangi kesalahan manusia.
Berikut proses OCR:
Peningkatan serangan siber dan pencurian identitas menjadi ancaman serius dalam proses verifikasi data. Terlebih jika sistem menemukan data yang tidak akurat atau tidak cocok, inilah yang dapat menghambat proses verifikasi.
Berikut beberapa tantangan verifikasi data:
Verifikasi data sering kali dianggap rumit, lambat, atau membingungkan terutama jika pengguna diminta untuk mengunggah dokumen, mengisi data manual, atau melakukan langkah verifikasi berulang. Hal ini bisa menyebabkan frustasi, tingginya angka drop-off saat onboarding, serta kesalahan input data yang mengganggu akurasi sistem.
Namun jangan khawatir, proses verifikasi data VIDA tidak rumit. Face liveness, document liveness, dan income verification telah disesuaikan dengan teknologi yang digunakan saat ini.
Proses verifikasi data adalah sasaran empuk bagi serangan siber. Berikut adalah jenis-jenis serangan siber yang paling mengancam sistem verifikasi:
Penyerang mengambil alih akun pengguna dengan mencuri kredensial seperti username, password, atau OTP. Menurut laporan VIDA, 84% bisnis mengalami kebocoran keamanan karena penipuan OTP dari SIM swap, phishing, dan malware.
Menggunakan teknologi AI, penipu dapat memalsukan wajah seseorang dalam bentuk video atau gambar untuk melewati sistem biometrik. Tanpa teknologi face liveness, sistem bisa tertipu dan memberikan akses kepada individu yang bukan pemilik identitas asli.
Pemalsuan dokumen identitas seperti KTP, NPWP, atau slip gaji menjadi celah yang sering dimanfaatkan dalam penipuan digital. Apalagi sekarang banyak foto KTP palsu yang beredar di media sosial. Tanpa pemeriksaan keaslian dokumen, sistem bisa terkecoh seolah-olah menerima dokumen asli padahal palsu.
Verifikasi data adalah komponen krusial yang memastikan keamanan data pengguna. Melalui berbagai metode verifikasi data seperti document liveness, face liveness, income verification, dan OCR, institusi keuangan dapat memberikan layanan yang memuaskan bagi pengguna.