Filipina menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara. Pada tahun 2023, transaksi digital di negara ini mencapai USD 26,18 miliar. Dengan lebih dari 52% penduduknya bergantung pada pembayaran digital, ekosistem ini memiliki potensi besar untuk mendukung inklusi keuangan. Namun, di balik peluang tersebut, ancaman siber seperti deepfake dan serangan phishing terus mengintai.
Menghadapi lanskap yang penuh peluang sekaligus tantangan ini, VIDA dan PayMongo berkolaborasi untuk menghadirkan solusi keamanan digital yang komprehensif. Kemitraan ini bertujuan melindungi pelaku usaha dan konsumen dari ancaman siber, serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Deepfake adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menciptakan gambar, video, atau audio palsu yang tampak seperti nyata. Istilah ini berasal dari gabungan kata "deep learning," yang merupakan teknik pembelajaran mesin untuk mengenali pola, dan "fake," yang berarti palsu. Dengan deepfake, wajah seseorang dapat ditempelkan pada video lain, atau suara seseorang dapat ditiru dengan sangat mirip.
Awalnya, teknologi deepfake digunakan untuk hiburan, seperti membuat filter wajah di media sosial atau membantu pemeran pengganti dalam film. Namun, kini deepfake telah berkembang menjadi alat penipuan yang sangat canggih dan sulit dideteksi.
Menurut laporan, 2 dari 3 ahli keamanan siber menemukan deepfake digunakan untuk serangan terhadap bisnis di tahun 2022, meningkat 13% dari tahun sebelumnya. Adapun platform yang paling banyak digunakan untuk menyebar penipuan deepfake adalah melalui email.
Melihat definisinya, deepfake bisa menjadi ancaman karena kemampuannya untuk menciptakan identitas palsu yang sangat realistis. Dalam konteks keuangan digital, deepfake dapat digunakan untuk menipu sistem verifikasi biometrik yang sering digunakan dalam proses KYC (Know Your Customer). Berikut adalah beberapa alasan mengapa deepfake sangat berbahaya:
Sebagai penyedia solusi identitas digital terkemuka di Indonesia, VIDA membawa teknologi mutakhir untuk mendukung misi PayMongo di Filipina. PayMongo, sebagai pemain utama dalam ekosistem pembayaran digital Filipina, kini dapat memperkuat keamanan di setiap titik interaksi platformnya dengan bantuan teknologi VIDA.
Dengan solusi berbasis AI, VIDA membantu PayMongo menghadapi berbagai ancaman digital, termasuk deepfake dan phishing. Beberapa manfaat utama dari kolaborasi ini meliputi:
Sati Rasuanto, Co-Founder dan Presiden VIDA, menjelaskan bahwa kepercayaan adalah fondasi utama dalam transaksi digital. “Kemitraan kami dengan PayMongo tidak hanya meningkatkan keamanan pembayaran digital tetapi juga memberdayakan pelaku usaha dan konsumen untuk berpartisipasi dengan percaya diri di ekonomi digital. Dengan VIDA Identity Stack, kami menghadirkan solusi komprehensif yang mampu menghadapi ancaman seperti deepfake dan penipuan berbasis AI lainnya.”
CEO PayMongo, Jojo Malolos, menambahkan bahwa misi PayMongo adalah memberdayakan bisnis Filipina dengan operasi keuangan yang lancar dan aman. “Dengan kemitraan ini, kami memastikan setiap transaksi di platform kami terlindungi dari ancaman siber yang terus berkembang. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih VIDA, kami tidak hanya mencegah penipuan tetapi juga membangun fondasi kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan.”
Deepfake tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga menghambat inklusi keuangan. Ketika masyarakat kehilangan kepercayaan pada sistem keuangan, bisnis pun sulit berekspansi untuk mewujudkan inklusi keuangan.
Bersama VIDA dan PayMongo, bisnis keuangan dapat berkembang dan terlindungi dari ancaman siber. Konsumen pun dapat merasa aman dalam bertransaksi untuk membuka jalan bagi masa depan ekonomi digital yang lebih inklusif di Asia Tenggara.