Saat sedang asyik mengakses akun, pernahkah kamu tiba-tiba diingatkan untuk mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk memberikan lapisan keamanan? Fitur ini sangat penting untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap akses tidak sah. Namun, ada situasi tertentu di mana pengguna merasa lebih baik menonaktifkan fitur ini, seperti malas menerima kode OTP atau kerepotan harus memverifikasi. Kalau kamu tim yang mengaktifkan atau menonaktifkan autentikasi dua faktor?
Artikel ini akan membahas secara lengkap pertimbangan sebelum menonaktifkan autentikasi dua faktor dan cara mematikan autentikasi dua faktor di berbagai platform.
Autentikasi dua faktor atau Two-Factor Authentication (2FA) adalah metode keamanan yang menambahkan lapisan perlindungan ekstra untuk mengakses akun online. Dengan 2FA, pengguna tidak hanya memasukkan kata sandi (password), tetapi juga harus memberikan verifikasi tambahan untuk membuktikan bahwa mereka adalah pemilik sah akun tersebut.
Mudahnya, bayangkan kamu memiliki kunci untuk masuk ke rumah, tapi selain kunci itu, kamu juga harus melakukan pemindaian sidik jari. Nah, ini adalah konsep dasar dari 2FA.
Ketika kamu mengaktifkan 2FA di akun, setiap kali login kamu akan diminta untuk:
Sebelum memutuskan untuk mengetahui cara mematikan autentikasi dua faktor, penting untuk memahami risiko yang terlibat. Menonaktifkan fitur ini dapat membuat akunmu lebih rentan terhadap akses tidak sah. Jika kamu mengalami kesulitan dengan metode 2FA saat ini, pertimbangkan untuk mengubah metode verifikasi atau memperbarui informasi keamanan daripada menonaktifkannya sepenuhnya.
Untuk menonaktifkan 2FA pada akun Google:
Setelah menonaktifkan, pastikan untuk menghilangkan semua kode cadangan yang sebelumnya disimpan untuk keamanan tambahan.
Untuk menonaktifkan 2FA di Facebook:
Ingat bahwa menonaktifkan 2FA dapat meningkatkan risiko keamanan akunmu.
Untuk menonaktifkan 2FA di Instagram melalui aplikasi:
Setelah dinonaktifkan, kamu dapat mengaktifkannya kembali kapan saja melalui langkah yang sama.
Perlu dicatat bahwa Apple memiliki kebijakan khusus mengenai 2FA:
Untuk menonaktifkan 2FA pada akun Microsoft:
Pastikan kamu memahami risiko sebelum menonaktifkan fitur ini.
Jika kamu mempertimbangkan untuk menonaktifkan 2FA karena kesulitan dengan metode saat ini, berikut alternatif yang dapat meningkatkan kenyamanan tanpa mengorbankan keamanan:
VIDA FaceToken adalah solusi autentikasi berbasis wajah yang dirancang untuk memastikan hanya pengguna asli yang dapat mengakses akun atau melakukan transaksi digital. Teknologi ini mengintegrasikan face matching, liveness detection, dan device authentication dalam satu proses seamless, memberikan perlindungan maksimal dari ancaman seperti deepfake, spoofing, dan injection attack.
Dibandingkan dengan OTP berbasis SMS yang rentan terhadap phishing, SIM swap fraud, dan interception melalui fake BTS, FaceToken tidak memerlukan kode verifikasi. Cukup gunakan wajahmu untuk mengautentikasi.
VIDA PhoneToken menghadirkan solusi autentikasi berbasis perangkat yang menggunakan Public Key Infrastructure (PKI) untuk memastikan keamanan transaksi digital. Dengan sistem ini, setiap perangkat dikaitkan langsung dengan identitas pengguna, sehingga hanya perangkat terdaftar yang dapat digunakan untuk login atau transaksi.
Hal ini menjadikan PhoneToken solusi autentikasi yang lebih kuat, efisien, dan bebas risiko dibandingkan metode tradisional seperti SMS OTP atau password.
Kombinasi FaceToken dan PhoneToken adalah autentikasi dua faktor yang terjadi hanya dalam satu langkah. Kamu tidak perlu memasukkan kode OTP yang dikirim melalui SMS, WhatsApp, atau email. Kamu cukup menggunakan wajah dan perangkatmu sendiri untuk mengamankan akun dari akses tidak sah.
Menonaktifkan autentikasi dua faktor dapat mempermudah akses ke akunmu, tetapi juga meningkatkan risiko keamanan. Sebelum mengambil keputusan, pertimbangkan alternatif yang dapat mempertahankan tingkat keamanan tinggi sembari tetap memberikan kenyamanan autentikasi.