Skip to content
e-meterai

Des 14, 2024

Contoh Dokumen dengan e-Meterai yang Tim Legal Wajib Tahu

e-Meterai kini sudah menjadi pilihan yang mudah, sah, dan memiliki kekuatan hukum. Simak panduan dan dokumen bermaterai yang harus diketahui oleh tim legal.

Contoh Dokumen dengan e-Meterai yang Tim Legal Wajib Tahu

e-Meterai atau meterai elektronik adalah solusi yang muncul untuk menyeimbangi perkembangan pesat transaksi elektronik dan menjawab kebutuhan akan sistem yang lebih cepat, mudah, dan tetap sah di mata hukum.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), dokumen elektronik sudah dianggap sah dan memiliki kekuatan hukum setara dengan dokumen fisik, tentunya jika memenuhi persyaratan seperti keaslian data dan integritas dokumen.

Selain itu, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Bea Materai juga menghadirkan e-Meterai sebagai bentuk meterai elektronik yang bisa digunakan pada dokumen digital. Inovasi ini dapat mendukung perkembangan dan memberikan perlindungan hukum untuk transaksi digital di Indonesia.

Oleh karena itu, kebutuhan e-Meterai kini semakin meningkat di berbagai bagian industri. Seperti halnya pada tim legal, e-Meterai bisa digunakan untuk memastikan legalitas berbagai dokumen digital, seperti kontrak kerja, MoU, hingga surat-surat kuasa.

Meskipun sudah resmi ditetapkan, banyak yang masih ragu tentang contoh dokumen dengan e-Meterai, terutama yang sering digunakan oleh tim legal. Nah untuk tau lebih lengkapnya, simak pembahasannya di bawah ini!

Baca juga: Panduan Tanda Tangan di Atas Materai untuk Legalitas Dokumen

Contoh Dokumen dengan e-Meterai pada Tim Legal

Seiring dengan perkembangan teknologi, e-Meterai sudah semakin sering digunakan untuk berbagai dokumen. Tidak hanya memberikan kemudahan dalam pengelolaan dokumen, tetapi e-Meterai juga bisa memastikan aspek legalitas seperti dalam transaksi digital. Mulai dari dokumen perjanjian bisnis hingga kontrak kerja kreatif, e-Meterai memberikan proses yang lebih efisien dan perlindungan hukum.

Berikut adalah beberapa contoh dokumen dengan e-Meterai yang biasa digunakan oleh tim legal:

1. Dokumen Perjanjian Legal untuk Startup

a. Surat Perjanjian Franchise

Dokumen jenis ini mengatur kerja sama antara franchisor dan franchisee, termasuk hak, kewajiban, serta pembagian keuntungan. Dengan e-Meterai, dokumen perjanjian akan jadi lebih aman dan sah secara hukum.

b. Surat Perjanjian Pembiayaan

Sering digunakan untuk mencatat kesepakatan pembiayaan antara pemberi dan penerima pinjaman. Penggunaan e-Meterai memastikan keabsahan dokumen ini, terutama dalam transaksi digital.

c. Surat Perjanjian Pemegang Saham

Dalam pengelolaan saham perusahaan, perjanjian ini menjadi dasar hukum pembagian hak dan kewajiban antar pemegang saham. E-Meterai memberikan jaminan legalitas pada dokumen yang sangat krusial.

2. e-Meterai pada Dunia Kreatif, Legal dan Freelancers

a. Kontrak Pekerjaan Freelance

Freelancer membutuhkan kontrak kerja yang jelas untuk melindungi hak mereka. Untuk memudahkan prosesnya, e-Meterai bisa digunakan untuk mengikat kontrak dimana saja dan kapan saja.

b. Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan

Dokumen ini sering digunakan untuk mengonfirmasi penyelesaian proyek. Penggunaan e-Meterai yang juga biasanya dilengkapi dengan tanda tangan digital, menjamin dokumen sah dan tidak dapat dipalsukan.

3. Surat Kuasa Digital dengan Sentuhan e-Meterai

a. Surat Kuasa untuk Penandatanganan Perjanjian Bisnis

Tim legal sering membuat surat kuasa untuk perwakilan dalam proses penandatanganan kontrak. e-Meterai memastikan surat kuasa ini memiliki kekuatan hukum di dunia digital.

b. Bukti Kuasa dalam Proses Hukum atau Penyelesaian Sengketa Online

Dalam penyelesaian sengketa secara online, surat kuasa yang disahkan dengan e-Meterai menjadi bukti kuat atas kewenangan pihak yang terlibat.

Baca juga: Peralihan Tanda Tangan Elektronik untuk Bisnis UMKM

Kesalahan Penggunaan e-Meterai

Meski e-Meterai dirancang untuk mempermudah legalisasi dokumen digital, ada beberapa kesalahan yang masih sering terjadi dalam penggunaannya. Kesalahan ini tidak hanya berdampak pada validitas dokumen, tetapi juga dapat menimbulkan risiko hukum yang serius.

1. Tanda Tangan Basah dengan e-Meterai

Memang tidak ada peraturan khusus yang melarang penggunaan tanda tangan basah, tetapi tanda tangan basah tidak bisa memberikan jaminan keamanan pada dokumen dengan e-Meterai.

2. Meterai Ditempatkan di Halaman yang Tidak Valid

Salah satu kesalahan paling umum adalah penempatan e-Meterai di halaman yang tidak relevan. e-Meterai harus ditempatkan di halaman yang mencantumkan tanda tangan, pernyataan, atau informasi penting dari dokumen. Jika ditempatkan sembarangan, dokumen bisa dianggap tidak sah.

3. Membeli e-Meterai dari Sumber Tidak Terpercaya

e-Meterai tidak bisa dibuat atau dicetak sendiri untuk dijadikan meterai fisik. Untuk itu kamu hanya bisa mendapatkan e-Meterai dari sumber yang sah seperti VIDA. Jika kamu membelinya dari sumber yang tidak jelas, maka bisa berujung pada penggunaan e-Meterai palsu atau tidak valid yang tidak diakui oleh otoritas terkait.

 

4. Melakukan Perubahan pada Dokumen Setelah Pembubuhan e-Meterai

Setelah e-Meterai dibubuhkan pada dokumen, melakukan perubahan apa pun pada isi dokumen dapat menyebabkan e-Meterai menjadi tidak terbaca atau hilang.

5. Menggunakan e-Meterai yang Sudah Pernah Digunakan

e-Meterai adalah alat legal yang hanya bisa digunakan satu kali untuk satu dokumen. Penggunaan ulang e-Meterai, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, akan menyebabkan dokumen dianggap tidak sah.

Panduan Membubuhkan e-Meterai dengan VIDA

Sebagai penyedia solusi digital terpercaya, VIDA menghadirkan layanan pembubuhan e-Meterai yang aman, mudah, dan sah sesuai dengan regulasi hukum Indonesia. VIDA memastikan setiap dokumen digital kamu mendapatkan perlindungan dan validitas hukum.

Berikut adalah panduan langkah-langkah untuk membubuhkan e-Meterai melalui platform VIDA:

Membubuhkan e-Meterai pada Sign Web:

  1. Unggah dokumen.
  2. Pada bagian ‘Contents’ pilih e-Meterai.
  3. Lakukan pembelian jika belum memiliki e-Meterai.
  4. Pilih e-Meterai dan tipe dokumen.
  5. Posisikan e-Meterai di sebelah tanda tangan.
  6. Pilih add recipient dan kirim dokumen.

Untuk lebih lengkapnya, lihat tutorial menambahkan e-Meterai pada VIDA Web.

Membubuhkan e-Meterai pada VIDA App:

  1. Setelah upload dokumen, klik tombol pensil/ikon tanda tangan.
  2. Klik tombol plus untuk menambahkan e-Meterai.
  3. Pilih jenis dokumen lalu konfirmasi.
  4. Klik kirim.

Untuk lebih lengkapnya, lihat tutorial menambahkan e-Meterai pada VIDA Sign App.

e-Meterai hadir sebagai solusi inovatif yang menjawab kebutuhan kamu akan legalitas dalam berbagai dokumen elektronik. Untuk tim legal, yang sering dihadapkan pada dokumen-dokumen penting, e-Meterai bisa meningkatkan efisiensi dengan tetap memastikan perlindungan hukum yang kuat.

WhatsApp kami untuk penjelasan lebih lanjut.

Proses pembubuhan e-Meterai menjadi lebih mudah, aman, dan sah dengan VIDA Sign!

Latest Articles

Web Tanda Tangan Digital: Proteksi Ekstra Bisnis UMKM
tanda tangan

Web Tanda Tangan Digital: Proteksi Ekstra Bisnis UMKM

96% bisnis menghadapi pemalsuan dokumen. Simak penjelasan situs tanda tangan berikut untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan kepercayaa...

Desember 29, 2024

Cara Tanda Tangan Digital di HP: Serba Mudah untuk Dokumen
tanda tangan

Cara Tanda Tangan Digital di HP: Serba Mudah untuk Dokumen

Pelajari tips tanda tangan online dari HP kamu. Solusi ideal bagi kamu sekretaris atau GA untuk mengelola dokumen penting secara cepat, ama...

Desember 28, 2024

Cara Tanda Tangan Digital untuk Hindari Pemalsuan Dokumen
tanda tangan

Cara Tanda Tangan Digital untuk Hindari Pemalsuan Dokumen

Tanda tangan secara digital tidak hanya menawarkan kemudahan, tetapi juga keamanan dokumen dari pemalsuan. Bagaimana cara melakukannya seca...

Desember 27, 2024