BLOG | VIDA DIGITAL IDENTITY

Ekonomi Digital: Pengertian, Contoh, dan Tantangannya

Written by VIDA | 2024 Agu 4 03:00:00

Keberadaan ekonomi digital telah mempengaruhi lanskap kegiatan perekonomian di Indonesia. Menteri Keuangan memprediksi, nilai ekonomi digital Indonesia akan mencapai USD 70 miliar pada tahun 2021, dan transaksi pembayaran digital diperkirakan akan mencapai USD 1,2 triliun pada tahun 2025.

Adanya infrastruktur dan adaptasi teknologi yang tinggi, Indonesia memang berpotensi menjadi salah satu pemain utama ekonomi digital. Apa sebenarnya pengertian ekonomi digital? Apa saja contohnya di Indonesia? Berikut ulasannya.

Pengertian Ekonomi Digital

Ekonomi digital adalah bentuk ekonomi yang berfokus pada penggunaan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas ekonomi. Istilah ini mencakup semua transaksi ekonomi yang terjadi di internet, mulai dari e-commerce, fintech, hingga berbagai layanan online lainnya.

Ekonomi digital memungkinkan pertukaran barang, jasa, dan informasi melalui platform digital, yang didukung oleh teknologi seperti internet, cloud, Internet of Things (IoT), hingga AI.

Untuk menjadi ekonomi digital, berikut karakteristik yang harus dipenuhi:

  • Pengetahuan (Knowledge)
  • Serba digital (Digitization)
  • Serba virtual (Virtualization)
  • Menjadi molekul kecil (Molecularization)
  • Terintegrasi (Integration/Internetworking)
  • Tanpa perantara (Disintermediation)
  • Menyatu (Convergence)
  • Penuh inovasi (Innovation)
  • Produsen sekaligus konsumen (Prosumption)
  • Serba seketika (Immediacy)
  • Mendunia (Globalization)
  • Perpecahan (Discordance)

Baca juga: Mengenal Teknologi Digital

Manfaat dan Alasan Mengapa Ekonomi Digital Diciptakan

Ekonomi digital tercipta seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin memudahkan interaksi masyarakat dunia. Berikut manfaat dan alasan adanya ekonomi digital:

1. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Ekonomi digital memungkinkan proses bisnis berjalan lebih efisien dengan mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasional sehari-hari. Contohnya, menggunakan internet untuk mengelola perdagangan atau menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat alur bisnis.

2. Memperluas Akses Pasar

Ekonomi digital memungkinkan bisnis menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. Misalnya, internet memungkinkan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di daerah terpencil  untuk bersaing dengan perusahaan besar di pasar global.

3. Menghemat Biaya

Penggunaan teknologi digital dalam operasional bisnis dapat mengurangi biaya logistik, administrasi, dan pemasaran. Misalnya, digital marketing lebih hemat biaya dibandingkan dengan iklan tradisional seperti televisi atau media cetak.

4. Meningkatkan Inovasi

Ekonomi digital mendorong inovasi dengan menciptakan peluang baru untuk produk dan layanan. Teknologi digital memungkinkan pengembangan solusi yang lebih canggih dan efisien, serta mendorong perusahaan untuk terus berinovasi agar tetap kompetitif.

5. Mempermudah Akses Informasi

Penggunaan teknologi dalam ekonomi digital tak hanya seputar operasional bisnis, tetapi juga termasuk akses informasi. Konsumen, pemilik bisnis, investor, vendor dan pihak-pihak yang terlibat dapat mengakses seluruh informasi terkait dengan teknologi digital. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat.

Baca juga: Perkembangan Internet dalam Menjaga Informasi

Contoh Ekonomi Digital

Berikut ini adalah contoh ekonomi digital yang sudah ada di Indonesia. Barangkali, beberapa diantaranya sudah pernah kamu lakukan.

1. E-Commerce

E-commerce adalah salah satu contoh utama dari ekonomi digital. Platform tempat berbelanja online memungkinkan konsumen untuk membeli berbagai produk secara online dengan mudah dan cepat.

2. Fintech

Fintech adalah industri yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan layanan keuangan. Saat ini, fintech telah digunakan untuk berbagai transaksi keuangan mulai dari pembayaran, pengajuan pinjaman, manajemen investasi, hingga pengelolaan keuangan.

3. Layanan Streaming

Layanan streaming seperti Netflix, Spotify, dan YouTube merupakan bagian dari ekonomi digital yang menyediakan hiburan secara online. Konsumen dapat menonton film, mendengarkan musik, dan menonton video dari berbagai perangkat yang terhubung ke internet.

4. Transportasi Online

Aplikasi transportasi online adalah contoh lain dari ekonomi digital. Aplikasi ini menghubungkan pengguna dengan layanan transportasi, pengiriman makanan, dan berbagai layanan lainnya melalui platform digital.

5. Jasa Online

Ekonomi digital juga merambah penyediaan jasa secara online. Jasa seperti bersih-bersih rumah, homecare, dan perbaikan alat-alat rumah bisa dihubungi secara online berkat teknologi digital.

Tantangan Ekonomi Digital

Meski ekonomi digital telah menjadi bagian dari ekonomi masyarakat, ada sejumlah tantangan yang mesti diperhatikan.

1. Kesenjangan Digital

Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok ekonomi yang berbeda, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi digital secara menyeluruh.

2. Perubahan Budaya Kerja

Transformasi digital mengharuskan perubahan dalam budaya kerja. Budaya seperti jam kerja, lokasi kerja, hingga keterampilan kerja perlu diperhatikan. Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan memiliki kemampuan digital untuk beradaptasi dengan teknologi baru.

3. Regulasi dan Kepatuhan

Pemerintah harus mengembangkan regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital sambil melindungi kepentingan konsumen dan menjaga persaingan yang adil. Perusahaan juga harus mematuhi berbagai aturan dan regulasi yang berlaku di pasar digital.

4. Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual 

Dengan berkembangnya ekonomi digital, perlindungan hak kekayaan intelektual menjadi semakin penting. Perusahaan harus memastikan bahwa inovasi dan produk mereka dilindungi dari pelanggaran hak cipta dan paten.

5. Keamanan Data dan Privasi

Salah satu tantangan terbesar dalam ekonomi digital adalah menjaga keamanan data dan privasi pengguna. Serangan siber, pencurian identitas, dan kebocoran data adalah ancaman yang harus diatasi oleh perusahaan dan pemerintah untuk melindungi informasi sensitif.

Baca juga: Contoh Kasus Penyalahgunaan Data Pribadi

Pencurian identitas dapat berimbas pada kerugian-kerugian lainnya. Bagi korban, identitasnya dapat digunakan orang lain untuk mendaftar pinjaman online atau rekening bank, bahkan membobol rekening bank milik korban. Sementara bagi layanan keuangan, pencurian identitas yang dialami korban dapat menimbulkan rusaknya reputasi hingga kerugian finansial.

Ekonomi digital membawa banyak manfaat dan peluang, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan yang harus diatasi. Pencurian identitas dan kebocoran data sudah seharusnya menjadi perhatian jika ingin memaksimalkan ekonomi digital Indonesia.

Identitas pribadi pengguna tidak boleh dikompromikan oleh perusahaan. Gunakan sistem keamanan yang dapat melindungi proses pendaftaran hingga transaksi pengguna dalam ekosistem ekonomi digital. VIDA menyediakan sistem keamanan ini dengan solusi end-to-end mulai dari verifikasi, otentikasi, hingga tanda tangan digital. Sistem verifikasi dan otentikasi VIDA telah diperkuat dengan VIDA Deepfake Shield yang mencegah penipu deepfake mengakses data pribadi.