Jejak digital menjadi salah satu aspek yang tak terpisahkan dari kehidupan kita di era digital ini. Aktivitas sehari-hari yang melibatkan teknologi dan internet akan meninggalkan jejak digital yang bisa memberikan berbagai informasi tentang kita. Berikut penjelasan mengenai jejak digital, pentingnya, contoh aktivitas, dan cara menjaganya.
Apa Itu Jejak Digital
Jejak digital adalah rekaman atau jejak informasi yang kita tinggalkan saat menggunakan teknologi digital, seperti internet dan perangkat digital lainnya. Setiap kali kita mengakses situs web, menggunakan media sosial, mengirim email, atau melakukan transaksi online, kita meninggalkan jejak digital. Jejak digital adalah sesuatu yang bisa berupa data pribadi, riwayat pencarian, interaksi di media sosial, lokasi geografis, dan lain-lain.
Baca juga: Definisi dan Jenis Data Pribadi
Ada 2 jenis jejak digital, yakni:
1. Jejak Digital Aktif
Jejak digital aktif adalah jejak digital yang sengaja dibagikan oleh pengguna. Misalnya, mengunggah postingan di media sosial dan berinteraksi dengan pengguna lain melalui komentar atau pesan pribadi. Selain di media sosial, aktivitas lain yang menghasilkan jejak digital aktif yakni menulis ulasan produk, mengisi komentar pada sebuah blog, atau mengisi formulir online.
2. Jejak Digital Pasif
Jejak digital pasif adalah jejak digital yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna saat mereka berselancar di internet. Contohnya, ketika kamu mengunjungi sebuah situs web yang tanpa disadari mengumpulkan informasi seperti alamat IP dan aktivitas online kamu, yang kemudian digunakan untuk tujuan periklanan digital.
Contoh Aktivitas Jejak Digital
Mengingat jejak digital adalah rekam jejak kita di internet, maka hampir semua yang kita tinggalkan selama aktivitas online terhitung sebagai jejak digital. Berikut contoh aktivitas jejak digital:
1. Media Sosial
Postingan dan Komentar: Setiap kali kamu mengunggah foto, video, status, atau komentar di platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau LinkedIn, kamu meninggalkan jejak digital.
Like dan Share: Setiap kali kamu menyukai atau membagikan postingan orang lain, aktivitas ini juga menjadi bagian dari jejak digitalmu.
2. E-Mail
Mengirim dan Menerima Pesan: Setiap email yang kamu kirim atau terima dari Gmail, Yahoo, atau layanan email lainnya menyumbang jejak digital.
Langganan Newsletter: Berlangganan atau berhenti berlangganan newsletter juga meninggalkan jejak digital.
3. Pencarian Internet
Riwayat Pencarian: Karena jejak digital adalah setiap jejak yang ditinggalkan di internet, maka ini juga termasuk setiap pencarian yang kamu lakukan di mesin pencari seperti Google atau Bing.
Kunjungan Situs Web: Setiap kali kamu mengunjungi situs web, aktivitas ini dicatat oleh browser dan server situs tersebut.
Baca juga: Contoh Literasi Digital yang Penting Diketahui
4. Transaksi Online
Belanja Online: Membeli produk atau jasa melalui platform e-commerce menciptakan jejak digital yang mencakup detail pembelian dan preferensi belanja.
Perbankan Online: Setiap transaksi perbankan yang dilakukan secara online meninggalkan rekam jejak digital, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan cek saldo.
5. Penggunaan Aplikasi dan Layanan Online
Aplikasi Mobile: Setiap kali kamu menggunakan aplikasi di smartphone, baik itu aplikasi media sosial, game, atau aplikasi apapun, kamu meninggalkan jejak digital aktif dan pasif.
Streaming: Menonton video atau mendengarkan musik di platform streaming juga berkontribusi pada jejak digital.
6. Interaksi dengan Iklan
Klik Iklan: Setiap kali kamu mengklik iklan online, tindakan ini dicatat dan dianalisis oleh pengiklan dan menciptakan rekam jejak digital untuk mempelajari online behaviour-mu.
Pelacakan Cookie: Banyak situs web menggunakan cookie untuk melacak aktivitasmu dan menargetkan iklan sesuai dengan minatmu.
7. Penggunaan Perangkat
Alamat IP: Setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki alamat IP yang unik, dan setiap kali kamu online, alamat IP ini dapat dilacak.
Data Lokasi: Banyak aplikasi dan layanan yang meminta akses ke data lokasi, yang juga menjadi bagian dari jejak digitalmu.
Kepentingan di Balik Jejak Digital
Setelah mengetahui bahwa jejak digital alat yang merekam seluruh aktivitas online pengguna internet, kamu mungkin bertanya-tanya apa kepentingan di balik jejak digital? Berikut beberapa cara bagaimana jejak digital dapat digunakan dan penting bagi bisnis:
1. Analisis Konsumen
Jejak digital membantu bisnis memahami perilaku dan preferensi konsumen, memungkinkan mereka untuk menargetkan pasar dengan lebih efektif.
2. Pemasaran Digital
Dengan jejak digital, bisnis dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih tepat sasaran berdasarkan data interaksi dan minat konsumen.
3. Keamanan Data
Bisnis perlu menjaga jejak digital untuk melindungi data perusahaan dan pelanggan dari ancaman siber.
Baca juga: Pentingnya Security Awareness
4. Reputasi Bisnis
Interaksi online dan review pelanggan membentuk reputasi bisnis. Menjaga jejak digital membantu bisnis mempertahankan citra positif.
5. Optimasi Proses
Data dari jejak digital dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan membuat keputusan berbasis data.
Cara Melindungi Jejak Digital
Meskipun jejak digital adalah jejak yang tidak bisa kita hapus dari internet, menjaga jejak digital dan melindungi privasi serta keamanan data pribadi tetaplah penting. Perlu dicatat bahwa melindungi jejak digital bukan hanya tanggungjawab individu, melainkan juga perusahaan pemilik platform. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu gunakan untuk melindungi jejak digital:
- Pengaturan Privasi: Selalu periksa dan atur pengaturan privasi di media sosial dan aplikasi yang digunakan.
- Sandi yang Kuat: Gunakan sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, serta aktifkan verifikasi dua langkah (2FA) jika memungkinkan.
- Pikir Sebelum Membagikan: Hati-hati dalam membagikan informasi pribadi atau sensitif secara online.
- Hapus Riwayat: Secara berkala hapus riwayat pencarian dan cache di browser.
- Monitor Jejak Digital: Gunakan alat atau layanan untuk memantau jejak digital dan mendeteksi penggunaan data pribadi tanpa izin.
Jejak digital adalah rekaman aktivitas kita di dunia maya yang bisa memberikan banyak informasi tentang diri kita. Menjaga jejak digital adalah langkah penting untuk melindungi privasi dan keamanan data pribadi. Dalam konteks bisnis, jejak digital membantu perusahaan memahami konsumen, melakukan pemasaran yang efektif, sekaligus melindungi data bisnis.
Namun, dengan semakin kompleksnya dunia digital, ancaman terhadap keamanan data semakin meningkat. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk mengadopsi solusi keamanan yang dapat diandalkan. Salah satu penyedia yang dapat diandalkan adalah VIDA. Sebagai penyedia keamanan digital, VIDA memiliki layanan verifikasi, otentikasi, dan tanda tangan digital yang dirancang sebagai lapisan keamanan untuk mengiringi transformasi digital bisnis.