Untuk kamu yang baru mulai bekerja, sedang merintis usaha, atau baru pertama kali mengurus pajak, bukan hal yang baru jika merasa bingung. Istilah seperti PPh, PPN, SPT, hingga Coretax sering terdengar, tapi ternyata jarang dipahami. Padahal, mempelajari jenis-jenis pajak sangat penting supaya terhindar dari salah bayar, salah lapor, atau bahkan terkena sanksi.
Didorong dengan transformasi digital perpajakan nasional melalui sistem Coretax DJP sejak 2025, Wajib Pajak dituntut untuk semakin memahami kewajiban perpajakannya, seperti pajak apa saja yang dikenakan, cara pelaporannya, hingga memastikan dokumen pajak diproses secara sah dan aman.
Artikel ini akan membahas jenis-jenis pajak dan contohnya di Indonesia secara lebih sederhana, cocok untuk mahasiswa yang baru belajar pajak, karyawan baru yang mulai potong gaji, UMKM yang sedang berkembang, hingga Wajib Pajak Badan. Yuk, kita mulai pelan-pelan.
Dalam penyelenggaraan negara, ternyata pajak memiliki peran strategis. Dana yang dikumpulkan dari pajak digunakan untuk membiayai berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, subsidi, hingga operasional pemerintahan.
Dari sisi Wajib Pajak, kewajiban membayar dan melaporkan pajak tidak hanya soal kepatuhan hukum, tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab administratif. Dalam praktiknya, kelompok yang paling sering berhadapan dengan pajak meliputi:
Memahami jenis-jenis pajak dan contohnya sejak awal akan memudahkan Wajib Pajak untuk menghindari kesalahan pelaporan, keterlambatan, maupun sanksi administratif.
Baca juga: PPN 12 Persen: Arti, Dampak, dan Solusi untuk Bisnis
Selain manfaatnya, jenis-jenis pajak di Indonesia juga bisa dibedakan berdasarkan 4 pihak yang memungutnya.
Dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Berikut adalah jenis-jenis pajak utama dalam kategori ini:
Sebagian besar pajak pusat inilah yang kemudian dilaporkan melalui SPT Tahunan dan SPT Masa.
Seperti pada namanya, pajak daerah dipungut oleh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Pemungutan ini juga diatur dalam peraturan daerah (Perda) dengan mengacu pada undang-undang perpajakan nasional.
Beberapa contoh jenis-jenis pajak daerah yang umum ditemui antara lain:
Jika pajak pusat langsung masuk ke kas negara, pajak daerah digunakan untuk membiayai kebutuhan dan pembangunan di wilayahnya masing-masing. Pemanfaatan dari pajak daerah tersebut bisa beragam, seperti:
Meski dikelola oleh pemerintah daerah, pajak daerah tetap menjadi bagian penting dari sistem perpajakan nasional dan melengkapi pajak pusat untuk saling membangun perekonomian nasional. Maka dari itu, selain menjadi penopang keuangan daerah, jenis pajak ini mendukung keseimbangan fiskal antara pusat dan daerah.
Perpajakan di Indonesia kini mengalami modernisasi administrasi dan sepenuhnya beralih ke Coretax DJP. Artinya, pelaporan berbagai jenis-jenis pajak dilakukan secara terpusat dalam satu sistem. Coretax menggantikan sistem lama yang sebelumnya terpisah seperti DJP Online, e-Faktur, e-Filing, dan e-Billing.
Melalui Coretax, pelaporan jenis-jenis pajak dilakukan secara lebih terstruktur. Wajib Pajak dapat melaporkan SPT Tahunan Wajib Pajak Pribadi dan Badan dan melaporkan SPT Masa (termasuk PPN dan PPh tertentu).
Perubahan ini memang memudahkan Wajib Pajak dalam pengelolaan pajak, karena lebih praktis dan transparan. Namun di sisi lain, digitalisasi perpajakan juga membawa tantangan baru. Dokumen pajak kini sepenuhnya elektronik, sehingga keabsahan, keamanan, dan identitas penandatangan menjadi aspek krusial. Kesalahan autentikasi atau tanda tangan yang tidak sah bisa berdampak pada penolakan dokumen hingga risiko administratif.
Dalam proses pelaporan pajak digital, dokumen tidak hanya diisi dan dikirim, tapi juga harus ditandatangani secara sah. Oleh karena itu, tanda tangan digital menjadi faktor krusial. VIDA, sebagai penyelenggara sertifikasi elektronik resmi di Indonesia, menyediakan layanan tanda tangan digital yang sudah terintegrasi dengan Coretax.
Melalui integrasi ini, tanda tangan dokumen pajak:
Baca juga: Panduan Coretax: Semua yang Wajib Pajak Perlu Tahu
Hal-hal terkait pengurusan pajak untuk sebagian orang memang bisa menjadi hal yang menakutkan, apalagi jika belum memahami dasar seperti jenis-jenis pajak. Dengan memahami jenis-jenis pajak di Indonesia, kamu bisa lebih siap menghadapi kewajiban pajak, baik sebagai karyawan, pelaku usaha, maupun Wajib Pajak Badan.
Ditambah dengan dukungan teknologi seperti tanda tangan digital VIDA yang terintegrasi di Coretax, urusan pajak tidak perlu lagi terasa rumit atau menakutkan. Mulailah dari memahami jenis-jenis pajak dan contohnya yang relevan dengan kondisi kamu, lalu kelola kewajiban pajak secara tertib dan aman.