Era digital semakin memudahkan masyarakat menyimpan dan mengambil data pribadi dari internet. Selain itu, banyaknya aplikasi yang digunakan sehari-hari turut menambah urgensi keamanan data. Salah satu metode keamanan adalah otentikasi.
Otentikasi terdiri dari berbagai metode, seperti PIN dan Kode OTP. Tapi, tahukah kamu bahwa metode otentikasi tersebut sudah tidak aman? Seiring berkembangnya teknologi, kemampuan hacker untuk mengulik otentikasi pun semakin canggih. Artikel ini akan membahas alasan mengapa metode otentikasi seperti PIN dan Kode OTP sudah tidak efektif saat ini.
Apa itu Otentikasi?
Otentikasi adalah proses verifikasi identitas seseorang sebelum memberikan akses ke sistem atau informasi tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa orang yang mencoba mengakses data atau sistem tersebut adalah orang yang berwenang. Proses ini biasanya melibatkan pemeriksaan kredensial, seperti kata sandi, PIN, atau data biometrik, untuk memastikan identitas pengguna.
Jenis-Jenis Otentikasi
Ada beberapa jenis metode otentikasi yang umum digunakan:
1. Otentikasi Berbasis yang Diketahui (Something You Know)
Metode ini melibatkan informasi yang hanya diketahui oleh pengguna, seperti kata sandi atau PIN. Pengguna harus memasukkan informasi ini untuk membuktikan identitas mereka.
2. Otentikasi Berbasis Kepemilikan (Something You Have)
Metode ini melibatkan sesuatu yang dimiliki oleh pengguna, seperti kartu identitas, token fisik, atau kode OTP (One-Time Password) yang dikirimkan ke perangkat pengguna.
3. Otentikasi Berbasis Biometrik (Something You Are)
Metode ini menggunakan karakteristik fisik atau perilaku pengguna yang unik, seperti sidik jari, pengenalan wajah, suara, atau pemindaian iris. Otentikasi biometrik dianggap lebih aman karena karakteristik ini sulit dipalsukan atau diakses oleh orang lain.
Mengapa Otentikasi PIN, Kata Sandi, dan Kode OTP Tidak Relevan?
Kekurangan PIN dan Kata Sandi
- Rentan Diretas
Studi menunjukkan bahwa 90% kata sandi rentan terhadap peretasan. Kata sandi yang lemah atau mudah ditebak bisa dipecahkan menggunakan serangan brute force. Selain itu, sekitar 65% pengguna menggunakan kembali kata sandi yang sama di berbagai akun, meningkatkan risiko pelanggaran keamanan.
- Kebingungan Kata Sandi
Persyaratan untuk kata sandi yang kompleks seringkali menyebabkan pengguna bingung. Hal ini bisa mengakibatkan kata sandi yang lebih lemah yang lebih mudah diingat tetapi juga lebih mudah ditiru atau dibocorkan.
Selain itu, mengelola banyak kata sandi untuk berbagai akun bisa sangat merepotkan, yang menyebabkan potensi celah keamanan.
Kekurangan SMS OTP
- Rentan Terhadap Serangan
Ternyata, kode OTP lewat SMS tidak aman. Ada 2 cara yang peretasan SMS OTP yang dilakukan hacker. Pertama, SIM Swapping: Penyerang dapat membajak nomor telepon melalui serangan SIM swapping, mengintersepsi OTP yang dimaksudkan untuk autentikasi. Pada tahun 2023, serangan semacam ini meningkat sebesar 450%. Kedua, Intersepsi dan Phishing: OTP SMS dapat diintersepsi atau digunakan dalam serangan phishing.
- Ketergantungan pada Jaringan Seluler
Efektivitas OTP SMS sangat bergantung pada ketersediaan dan keandalan jaringan seluler. Keterlambatan atau kegagalan dalam menerima OTP dapat menyebabkan frustrasi pengguna dan penarikan transaksi.
- Pengalaman Pengguna yang Kurang Nyaman
Penggunaan PIN dan kode OTP seringkali membuat pengalaman pengguna menjadi kurang nyaman karena mereka harus mengingat banyak informasi atau menunggu kode verifikasi. Ini bisa membuat pengguna malas melanjutkan proses dan meningkatkan kemungkinan kesalahan memasukkan kode.
Tantangan Otentikasi Faktor Tunggal (1FA)
Meskipun kamu meyakini bahwa metode otentikasi seperti kata sandi atau SMS OTP tetap aman, alangkah baiknya kamu tidak hanya mengandalkan 1 faktor otentikasi.
Otentikasi faktor tunggal seperti hanya kata sandi tidak memberikan pertahanan yang cukup dari phishing, malware, dan ancaman siber yang semakin canggih. Selain itu, akun yang dilindungi hanya dengan kata sandi 50% lebih mungkin dikompromikan dibandingkan dengan yang menggunakan otentikasi multi-faktor.
Beralih ke Otentikasi Biometrik
Otentikasi biometrik menawarkan beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan yang lebih baik untuk keamanan data:
- Keamanan Tinggi: Karakteristik biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah sangat sulit untuk dipalsukan atau diduplikasi, sehingga menjadi faktor keamanan yang sulit dipalsukan atau ditiru.
- Kemudahan Penggunaan: Pengguna tidak perlu mengingat password atau PIN, cukup menggunakan wajah mereka untuk melakukan otentikasi.
- Kecepatan dan Efisiensi: Proses otentikasi biometrik biasanya lebih cepat dibandingkan metode tradisional, sehingga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna. Data VIDA menunjukkan, login aplikasi digital bank dengan password membutuhkan waktu 5-10 detik, sedangkan otentikasi biometrik hanya 1 detik.
- Mengurangi Risiko Penipuan: Dengan teknologi canggih seperti liveness detection, otentikasi biometrik dapat mendeteksi upaya penyamaran atau penggunaan data biometrik palsu, sehingga mengurangi risiko penipuan.
Metode autentikasi tradisional seperti PIN, kata sandi, dan OTP SMS tidak lagi memadai menghadapi ancaman siber modern. Mengadopsi teknologi seperti otentikasi biometrik dapat meningkatkan keamanan sembari memberikan pengalaman pengguna yang lancar.
Tertarik menggunakan VIDA? Hubungi kami!