BLOG | VIDA DIGITAL IDENTITY

Perlindungan Data Pribadi: Pentingnya UU di Era Digital

Written by VIDA | 2024 Jun 25 02:00:00

Indonesia telah mengatur perlindungan data pribadi dalam Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). Undang-undang ini adalah sebuah regulasi yang bertujuan melindungi hak privasi individu dengan mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengelolaan data pribadi.

Bagaimana UU tersebut mengatur perlindungan data pribadi? Bagaimana verifikasi dapat menjaga perlindungan data pribadi di era digital? Berikut ulasannya.

Pengertian UU Perlindungan Data Pribadi

Indonesia mengatur data pribadi dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. Undang-undang ini menjadi landasan hukum untuk melindungi hak privasi kita atas data pribadi.

Di dalam UU PDP, diatur berbagai ketentuan seperti persetujuan pemilik data, hak akses dan koreksi, serta kewajiban pemberitahuan kebocoran data. Dengan adanya UU PDP, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab dalam menjaga keamanan data pribadi di era digital.

UU PDP mengatur berbagai hal terkait pengelolaan data pribadi, seperti:

  • Jenis-Jenis Data Pribadi

UU PDP mengkategorikan data menjadi dua, yaitu Data Pribadi Umum dan Data Pribadi Spesifik. Data Umum meliputi nama, alamat email, dan nomor telepon. Data Spesifik mencakup informasi sensitif seperti riwayat kesehatan, keyakinan politik, dan sidik jari.

  • Hak Atas Data Pribadi

UU PDP memberikanmu hak untuk mengontrol data. Dengan UU, kamu berhak untuk mengetahui data apa saja yang disimpan, memperoleh akses terhadap datamu, memperbaiki data yang salah, menghapus data, membatasi pemrosesan data, bahkan menolak pemrosesan data.

  • Kewajiban Pengendali Data

Pihak yang menyimpan data, seperti perusahaan atau pemerintah, memiliki kewajiban untuk transparan dalam penggunaan data, mendapatkan izin pemilik sebelum memproses data, dan menjaga keamanan data agar terhindar dari kebocoran.

Perlindungan data pribadi adalah hal yang krusial untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan teknologi dan layanan digital. Berikut beberapa alasan pentingnya UU PDP:

  1. Mencegah Penyalahgunaan Data: Dengan adanya UU PDP, kasus penyalahgunaan data pribadi dapat diminimalisir. Contohnya, penggunaan data pribadi untuk keperluan ilegal seperti pencurian identitas atau penipuan dapat dicegah.
  2. Meningkatkan Keamanan dan Privasi Individu: UU PDP memastikan bahwa data pribadi dilindungi dengan baik, sehingga memberikan rasa aman bagi individu atas informasi pribadi mereka.
  3. Mematuhi Standar Internasional: Menyesuaikan regulasi Indonesia dengan standar perlindungan data pribadi internasional, seperti General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa.
  4. Perlindungan Hak Asasi Manusia: Hak atas privasi adalah bagian dari hak asasi manusia. UU PDP melindungi hak ini dengan mencegah penyalahgunaan data pribadi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Definisi dan Jenis Data Pribadi

UU PDP mendefinisikan data pribadi sebagai informasi yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan identitas seseorang yang dapat diidentifikasi. Selain pengkategorian Data Pribadi Umum dan Data Pribadi Spesifik yang diatur UU PDP, secara lengkap ada juga pengkategorian berdasarkan konteks penggunaan, yakni:

  1. Identitas Pribadi: Data ini mencakup nama lengkap, alamat, tanggal lahir, nomor identifikasi nasional atau paspor.
  2. Data Keuangan: Informasi ini mencakup nomor rekening bank, nomor kartu kredit, atau rincian transaksi keuangan.
  3. Informasi Kesehatan: Informasi ini mencakup rekam medis, riwayat kesehatan, dan informasi lain yang berkaitan dengan kondisi medis seseorang.
  4. Data Biometrik: Data yang dihasilkan dari pengukuran biologis manusia, seperti sidik jari, retina, dan wajah.

Cara Melindungi Data Pribadi

Mengetahui cara melindungi data pribadi sangat penting untuk menghindari ancaman serangan siber di dunia maya. Berikut adalah langkah-langkah untuk melindungi data pribadi:

Baca juga: Pengertian Cyber Security, Jenis, dan Ancamannya

1. Enkripsi Data

Pastikan data pribadi disimpan dalam format terenkripsi untuk meningkatkan keamanan dan mencegah akses yang tidak sah.

2. Waspadai WiFi Publik

Hati-hati saat menggunakan Wifi publik karena seringkali jaringannya telah diretas untuk mencuri informasi pribadi pengguna. Jika perlu, gunakan koneksi VPN saat terhubung ke Wifi publik untuk melindungi data pribadi.

3. Jangan Mengklik Tautan Mencurigakan

Hindari mengklik tautan yang mencurigakan, baik dari nomor dikenal maupun tidak dikenal. Cara ini dikenal dengan nama serangan phishing. Dengan mengeklik tautan, korban secara tidak sengaja membocorkan data pribadi mereka sendiri.

Baca juga: Pengertian Cyber Security, Jenis, dan Ancamannya

4. Jaga Data Pribadi di Medsos

Berhati-hati saat membagikan data pribadi di media sosial, seperti nomor KTP, kartu kredit, atau informasi pribadi lainnya yang berpotensi menjadi akses pembobolan data sensitif lain.

5. Hindari Aplikasi Palsu

Unduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya seperti Google Play Store atau App Store untuk menghindari aplikasi berbahaya yang dapat membocorkan data pribadi. Jangan sembarangan mengunduh aplikasi dari website hanya karena tidak ingin membayar aplikasi resmi.

6. Perkuat Kata Sandi

Buatlah kata sandi yang kompleks dengan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan karakter khusus, serta hindari penggunaan komponen informasi pribadi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nomor telepon.

7. Rutin Update Perangkat Lunak

Selalu perbarui sistem operasi, program antivirus, dan aplikasi lainnya untuk menjaga keamanan perangkat dari kerentanan baru.

Pentingnya Verifikasi Identitas untuk Perlindungan Data Pribadi

Verifikasi data pribadi adalah proses untuk memastikan bahwa data yang disimpan atau digunakan adalah milik individu yang sah. Proses ini penting untuk melindungi data pribadi dari pencurian, penipuan, dan akses tidak sah ke informasi pribadi. Ada beberapa metode verifikasi yang dapat digunakan untuk mengamankan data pribadi, yaitu:

1. Verifikasi Email dan Telepon

Metode verifikasi ini melibatkan pengiriman kode verifikasi atau kode OTP ke alamat email maupun nomor telepon yang terdaftar. Pengguna kemudian harus memasukkan kode ini ke dalam sistem (aplikasi atau website) untuk mengonfirmasi identitas mereka.

Baca juga: Cara Verifikasi Email Perkuat Keamanan Identitas

2. Verifikasi Dua Faktor (2FA)

Verifikasi dua faktor adalah langkah menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan memasukkan kode verifikasi setelah pengguna memasukkan kata sandi mereka. Verifikasi 2FA bisa dikirim melalui SMS, WA, email, atau aplikasi autentikasi.

3. Verifikasi Biometrik

Verifikasi biometrik adalah salah satu cara paling aman untuk melindungi data pribadi. Metode ini menggunakan karakteristik unik individu seperti sidik jari atau wajah untuk memverifikasi identitas. Karena karakteristik biometrik sulit dipalsukan dan kemungkinan hanya dimiliki oleh satu orang di dunia, saat ini verifikasi biometrik dianggap memiliki tingkat keamanan tertinggi.

Baca juga: Contoh Verifikasi yang Aman

Untuk menjaga data pribadi, gunakan layanan yang menggunakan teknologi canggih dalam proses verifikasi. Penyedia layanan seperti VIDA menawarkan solusi verifikasi yang dapat diandalkan untuk melindungi data pribadi. VIDA menerapkan verifikasi biometrik dan teknologi liveness detection dengan berbagai model integrasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.