Tanda tangan digital merupakan sebuah inovasi teknologi yang dirancang untuk memudahkan proses autentikasi dokumen. Dengan memanfaatkan tanda tangan , Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mencetak dokumen dan kemudian membubuhkan tanda tangan basah.
Penggunaan tanda tangan di Indonesia sendiri terus meningkat belakangan ini, terutama setelah memasuki masa pandemi. Selain praktis, tanda tangan juga dianggap lebih aman. Sebab, tanda tangan berfungsi layaknya sebuah sidik jari yang unik. Tanpa adanya identitas yang terverifikasi maka sulit untuk bisa memalsukan dokumen beserta data yang termuat di dalamnya.
Meski begitu, bukan berarti tanda tangan menghadapi risiko keamanan siber sama sekali. Sama seperti metode keamanan lainnya, tanda tangan pun tetap harus menghadapi risiko keamanan. Lalu apa yang harus dilakukan agar tanda tangan elektronikterhindari dari risiko kejahatan siber?
Gunakan Verifikasi Biometrik
Salah satu ancaman paling berbahaya yang mengintai keamanan tanda tangan adalah serangan malware.
Pada dasarnya, tanda tangan memiliki sistem untuk mengidentifikasi user yang mengakses dokumen. Sistem tersebut diprogram untuk membatasi akses dari user yang tidak dikenal atau melakukan aktivitas mencurigakan. Namun dengan adanya serangan malware, proteksi sistem tersebut menjadi kurang berarti.
Sebab, malware dapat membuat kamuflase agar menyerupai user yang telah mendapatkan autentikasi. Bentuknya bisa beragam, bahkan ada malware berbentuk aplikasi anti-virus. Sekarang, bagaimana cara mengamankan tanda tangan dari bahaya semacam ini?
Solusi yang bisa Anda lakukan adalah menerapkan sistem yang membatasi akses menuju private key dengan cara yang hanya pemilik tanda tangan yang bisa melakukan akses. Metode ini bisa dilakukan dengan menggunakan sistem verifikasi identitas berbasis biometrik yang akurat.
Dengan biometrik, hanya Anda yang bisa menggunakan tanda tangan dan bukan orang lain. Cara ini jauh lebih aman dibandingkan harus melakukan manajemen akses tanda tangan dengan protokol verifikasi dan autentikasi berbasis kata sandi.
Hati-hati saat mengunduh aplikasi untuk ponsel dan perangkat Anda
Compromise master key sebenarnya bukanlah kebocoran dari tanda tangan itu sendiri. Sebaliknya, kebocoran tersebut justru memanfaatkan cacat pada sistem Android yang tidak bisa mendeteksi ketidakcocokan pada data aplikasi. Akibatnya, peretas pun dapat membuat aplikasi Android yang berisi kode malware pada sistem.
Solusi paling efektif dalam menghadapi problem semacam ini tak lain adalah berhati-hati dalam mengunduh aplikasi. Jika Anda menemukan pesan bahwa sumber pengunduhan tidak disetujui dan tidak dapat diverifikasi, segera batalkan proses.
Pastikan Anda mengandalkan Penyelenggara Sertifikat Elektronik yang terpercaya
Dalam menghadapi risiko keamanan, banyak perusahaan yang berfokus untuk membangun dinding pertahanan mereka. Padahal, memperkuat sistem internal sendiri tidak kalah penting. Dengan sistem pertahanan internal yang kuat maka tingkat keamanan tanda tangan pun makin tinggi.
Ada baiknya jika perusahaan mulai mempertimbangkan penggunaan sertifikat digital dan juga sistem manajemen kunci. Keamanan juga bisa ditingkatkan dengan menyimpan private key pada jaringan yang terpisah dari aktivitas umum perusahaan. Seperti mengandalkan infrastruktur keamanan pada penyelenggara sertifikat elektronik yang telah terpercaya dan memiliki reputasi.
Kesimpulan
Pada dasarnya, teknologi tanda tangan sendiri sudah menawarkan sistem keamanan yang memadai. Meski begitu, bukan berarti Anda bisa sembrono dalam menggunakan tanda tangan .
Untuk meningkatkan keamanan tanda tangan , sebaiknya gunakan tanda tangan yang dikeluarkan dan telah tersertifikasi Certificate Authority (CA). Selain memiliki sertifikasi yang resmi, VIDA juga memiliki infrastruktur tanda tangan berbasis komputasi awan dengan protokol keamanan berstandar global.
Lalu bagaimana cara untuk mendapatkan tanda tangan yang aman dan tersertifikasi? Pastikan Anda memilih vendor yang bereputasi baik dan telah diakui keabsahannya oleh lembaga yang berwenang. VIDA bisa menjadi pertimbangan Anda. Sebagai Certificate Authority, VIDA telah terdaftar dan tersertifikasi di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca: Tanda Tangan D Berpotensi Membuka Peluang Ekonomi Digital