Berkenalan dengan Teknologi Verifikasi Identitas Berbasis Biometrik
Verifikasi identitas merupakan proses yang tidak terpisahkan dari banyak aplikasi terutama yang berhubungan dengan bisnis, layanan keuangan, dan perbankan. Contoh umum dari verifikasi identitas adalah saat login ke aplikasi tertentu, Anda diminta memasukkan kode seperti username atau nomor HP dan kata kunci.
Namun, dengan kemajuan teknologi, kini verifikasi identitas menggunakan sistem yang lebih aman bukan hanya kode dan kata kunci tapi juga verifikasi identitas berbasis biometrik. Apa itu verifikasi identitas berbasis biometrik?
Verifikasi identitas berbasis biometrik merupakan sistem verifikasi identitas yang menggunakan identitas biologis, karakteristik fisik, atau perilaku seseorang. Tujuan dari sistem ini adalah agar verifikasi identitas lebih akurat, mampu membuktikan identitas diri seseorang dengan tepat sehingga meminimalisir potensi terjadinya pemalsuan atau pencurian identitas.
Pentingnya Verifikasi Identitas Biometrik
Salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih suatu produk atau layanan di era digital ini adalah sistem keamanannya. Oleh karena itu, perusahaan harus menerapkan sistem keamanan digital yang kuat seperti teknologi verifikasi identitas biometrik agar konsumen merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk atau layanannya.
Contoh sederhana dari verifikasi identitas dengan teknologi biometrik adalah ketika Anda diminta melakukan pemindaian face ID untuk mengakses ponsel. Dengan cara ini ponsel tidak lagi memerlukan kode atau kata kunci namun cukup melakukan pindai pada data biometrik seseorang.
Teknologi verifikasi dengan biometrik seperti ini membuat identitas digital seseorang sulit dicuri, dipalsukan, maupun disalahgunakan. Risiko kejahatan siber seperti akses ilegal ataupun identitas palsu bisa dicegah.
Perhatikan Hal Ini Saat Melakukan Verifikasi Identitas Berbasis Biometrik
Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan verifikasi identitas berbasis biometrik.
1. Pahami faktor risiko
Teknologi verifikasi dengan biometrik sangat mudah digunakan, cepat, dan praktis. Namun, terdapat risiko yang harus Anda pahami, seperti mengganti data biometrik tidak semudah mengganti kode atau kata kunci. Jika Anda mengalami gangguan atau kecelakaan yang menyebabkan wajah Anda terluka sehingga sulit dibaca oleh sistem biometrik, akan sulit untuk mengatur kembali pengaturan data biometrik yang telah tersimpan.
2. Tetap gunakan metode verifikasi identitas lainnya
Dengan memahami bahwa terdapat risiko penggantian data biometrik itu tidak mudah, maka sebaiknya Anda tetap menggunakan verifikasi identitas lainnya seperti kode dan kata kunci sebagai back up.
3. Gunakan layanan verifikasi identitas yang terdaftar
pastikan Anda bekerja sama dengan pihak penyedia yang telah mendapat terdaftar secara resmi seperti VIDA. VIDA memiliki layanan VIDA Verify yang mampu membandingkan data biometrik dan demografis dengan database nasional. Teknologi yang digunakan VIDA telah terstandar NIST yang memiliki akurasi hingga 99,5% sehingga aman dan terpercaya.
Ingin tahu lebih banyak mengenai VIDA Verify? Hubungi kami.
Baca: Ini Dia Bahayanya Sharing Identitas Pribadi di Media Sosial