Skip to content
covid

Agu 26, 2020

Transformasi Digital yang Terjadi Akibat Pandemi Virus Corona

Pandemi membuat penggunaan identitas digital makin intensif.

Pandemi membuat penggunaan identitas digital makin intensif.

Saat para ahli kesehatan dan epidemiologi berlomba-lomba memprediksi mengenai kapan berakhirnya pandemi, masyarakat terus beradaptasi ke dalam sebuah tatanan baru di era pasca pandemi. Salah satu pergeseran kebiasaan tersebut ditandai dengan transformasi digital yang semakin masif akibat pandemi virus Corona.

 

Penggunaan teknologi digital diprediksi akan semakin fleksibel. Perusahaan teknologi pun juga berlomba dalam menciptakan fitur yang lebih canggih dalam menyederhanakan kehidupan di masa mendatang. Setidaknya, pasca pandemi ada transformasi digital yang mulai dirasakan masyarakat dan itu menjadi lumrah. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1. Pergaulan Digital Semakin Luas

 

Sebelumnya, di era normal pergaulan ditandai dengan adanya kumpul bersama kerabat dalam berbagai kesempatan. Maka pasca pandemi hal tersebut rupanya sedikit sulit untuk dilakukan. Mengingat persebaran Covid 19 yang cepat. Ditambah lagi beberapa negara juga menerapkan kebijakan pembatasan sosial.

 

Kehidupan dan pergaulan bersama teman, kerabat, dan keluarga akan tetap berjalan. Hanya saja menggunakan ranah yang berbeda yakni memanfaatkan media sosial. Inilah yang pada akhirnya membuat ‘pergaulan digital’ semakin meluas.

 

Hal itu sebenarnya tidaklah mengherankan bila kita melihat sebuah survei yang dilakukan oleh Kantar bertajuk ‘COVID-19 Barometer: Consumer Attitudes, Media Habits and Expectations’. Dalam survei tersebut disebutkan bahwa media sosial seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp mengalami peningkatan penggunaan di masa pandemi hingga 50%.

 

Sementara, untuk Twitter meningkat menjadi 23% pengguna baru per hari dibandingkan tahun lalu. Bukan tidak mungkin di masa mendatang jumlah ini semakin meningkat sebab masyarakat masih mengandalkan media sosial sebagai tempat baru untuk tetap bercengkerama.

 

2. Dunia Hiburan Menemukan ‘Ladang Baru’

 

Hal yang sama juga terjadi pada dunia hiburan. Di sini, sebenarnya pandemi Covid 19 memberikan kesempatan bagi dunia hiburan menemukan ‘ladang baru’ mereka. Akibat pembatasan sosial, masyarakat tidak bisa menonton film ke bioskop. Akhirnya, untuk mengusir kebosanan mereka beralih ke layanan streaming online.

 

Beberapa perusahaan teknologi dan media hiburan seperti Netflix, HBO, dan lainnya mulai menikmati hasil dari ‘ladang baru’ ini. Laporan dari New York Times menemukan jika beberapa media hiburan tersebut mengalami peningkatan.

 

Begitu pula dengan situs-situs berita online. Media besar di Amerika Serikat seperti CNBC, New York Times, Washington Post, hingga Fox News juga mengalami peningkatan dari segi pemirsa mulai bulan Februari dan Maret lalu.

 

Salah satu faktor utamanya adalah, masyarakat menginginkan informasi yang cepat dan akurat. Maka, adanya media online menjadi sebuah solusi di tengah pandemi baik untuk mendapatkan informasi. Begitu juga dengan ranah hiburan. Dari sini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat semakin dimanjakan tanpa harus pergi ke bioskop di masa mendatang. Mereka dapat menghadirkan suasana tersebut di rumah masing-masing.

 

3. E-Commerce yang Makin Diminati

 

Selain dunia hiburan, toko dengan layanan daring atau e-commerce juga mengalami peningkatan saat pandemi. Banyak yang mengkhawatirkan bahwa industri ritel akan mati terkena dampak pandemi. Namun, hal itu tidaklah sepenuhnya benar. Sebab, perusahaan ritel yang mampu berinovasi dan berevolusi menggunakan layanan digital mereka akan mampu bertahan, bahkan mengambil kesempatan emas.

 

Pembatasan sosial berskala besar yang diterapkan di berbagai wilayah, pada akhirnya membuat konsumen beralih untuk membeli produk secara online. Cara seperti ini dinilai sangat efektif baik bagi konsumen maupun perusahaan.

 

Masyarakat yang melakukan belanja di e-commerce kebanyakan menggunakan perangkat mobile, karena dinilai lebih praktis. Catatan dari ‘PYMNTS’2020 Remote Payments Study’ yang dipublikasikan oleh Forbes menyebutkan ada sekitar 72% konsumen menggunakan perangkat mobile saat berbelanja.

 

Hal itulah yang membuat pendapatan e-commerce di Amerika Serikat dan Kanada meningkat hingga 146%. Meski nantinya di era pasca pandemi, sebagian ritel tetap membuka toko mereka untuk melayani pembeli secara konvensional, akan tetapi pembelian lewat e-commerce juga tetap menjadi strategi utama dalam mendapatkan keuntungan lebih.

 

4. Penggunaan Identitas Digital Makin Intensif

 

Selain kedua sektor di atas, dalam transformasi digital di masa pandemi masyarakat akan semakin menggunakan teknologi identitas digital mereka. Meski masyarakat sebelumnya beranggapan adanya identitas sebagai formalitas belaka dalam melakukan verifikasi platform online.

 

Di masa pandemi seperti saat ini, teknologi identitas digital akan membantu dalam berbagai hal. Baik bagi pemerintah, perusahaan, bidang bisnis, hingga kepentingan masyarakat luas. Misalnya saja data identitas digital dapat digunakan untuk mendeteksi persebaran Covid 19.

 

Kemudian di ranah bisnis, transformasi digital terkait identitas digital banyak digunakan untuk kepentingan transaksi. Biasanya, untuk fitur yang digunakan adalah mulai dari identitas digital biometrik seperti face recognition dan tanda tangan digital. Penggunaan dua fitur tersebut diperlukan di masa pandemi karena selain efektif dan efisien juga dapat mengurangi kontak fisik yang berpotensi menjadi sarana penyebaran Covid 19.

 

Namun, di sisi lain perusahaan dan bisnis sebenarnya memiliki pekerjaan rumah yang tidak kecil dalam rangka transformasi digital pasca pandemi. Perusahaan dan sektor bisnis juga harus mampu melindungi data pribadi maupun identitas digital dari para konsumen dari aksi cybercrime.

 

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan identitas digital yang baik. Selanjutnya, perusahaan dan sektor bisnis juga perlu untuk melakukan update untuk memastikan dan menjamin keamanan data yang ada. Jadi, sudah siapkah bisnis Anda melakukan transformasi igital di masa pasca pandemi mendatang? Sekaranglah saat yang tepat untuk perusahaan Anda melakukannya.

 
 
 

Baca juga: Peranan Verifikasi Identitas Digital di Masa Pandemi

VIDA - Verified Identity for All. VIDA provides a trusted digital identity platform.

Latest Articles

Melawan Deepfake dengan Teknologi dan Regulasi
deepfake

Melawan Deepfake dengan Teknologi dan Regulasi

Sudah ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi konten deepfake, dari teknologi hingga regulasi. Apa saja?

April 18, 2024

Dari Rekening Sampai Dating Bisa Rugi Gara-Gara Deepfake
deepfake

Dari Rekening Sampai Dating Bisa Rugi Gara-Gara Deepfake

Gara-gara konten deepfake sangat mirip dengan aslinya, deepfake pun menjadi ancaman dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari rekening s...

April 17, 2024

Apakah Deepfake Selamanya Merugikan?
deepfake

Apakah Deepfake Selamanya Merugikan?

Bayangkan jika Anda bisa melakukan video call dengan Albert Einstein, Mahatma Gandhi, atau Soekarno di tahun 2024. Beberapa tahun lalu mema...

April 15, 2024