BLOG | VIDA DIGITAL IDENTITY

Bagaimana Tanda Tangan Digital Mencegah Pemalsuan Dokumen

Written by VIDA | 2024 Agu 29 02:30:00

Berbicara soal keamanan dokumen, penggunaan tanda tangan digital tidak sesederhana  mendigitalkan tanda tangan basah. Tanda tangan digital justru adalah sebuah teknologi untuk mengamankan dokumen dan transaksi digital. 

Tanda tangan digital bekerja dengan memanfaatkan algoritma kriptografi untuk memastikan otentikasi dan integritas dokumen. Itu mengapa tanda tangan digital dapat digunakan untuk mencegah bahkan mendeteksi pemalsuan dokumen. 

Bagaimana cara kerja tanda tangan digital? Mengapa tanda tangan digital memiliki kekuatan keamanan untuk melindungi dokumen? Berikut ulasannya. 

Pemalsuan Dokumen Menjadi Ancaman

Pemalsuan dokumen adalah masalah kritis yang memengaruhi bisnis di berbagai industri, sebanyak  96% perusahaan melaporkan adanya pertemuan dengan dokumen palsu.

Statistik ini menunjukkan ancaman yang semakin besar, yang didorong oleh beberapa faktor seperti penyebaran informasi pribadi yang berlebihan di media sosial, yang memungkinkan penipu untuk mengumpulkan data sensitif dengan lebih mudah. Selain itu, maraknya pelanggaran data meningkatkan ancaman  pencurian identitas karena dapat digunakan penipu untuk membuat dokumen palsu. 

VIDA Whitepaper: "Where's the Fraud? Protecting Indonesian Businesses from AI-Generated Digital Fraud" menyatakan bahwa dampak dari pemalsuan dokumen dan tanda tangan sangat luas, terutama di industri seperti keuangan, properti, dan layanan hukum.

Di Indonesia, 67% bisnis telah mengalami pemalsuan kontrak dan 69% telah mengalami pemalsuan dokumen keuangan. Bagi bisnis, pemalsuan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, pelanggaran data, serta merusak reputasi.

Pada tingkat individu, jenis penipuan ini dapat menyebabkan hilangnya keamanan pribadi, hilangnya kepercayaan dari orang lain, dan bahkan merusak integritas catatan akademik atau hukum yang penting. Bagi perusahaan, taruhannya bahkan lebih tinggi, karena hilangnya data sensitif dan kerusakan reputasi dapat berdampak jangka panjang pada hubungan mereka dengan pelanggan.

Mengenal Jenis Tanda Tangan Elektronik

Tanda Tangan Elektronik memiliki dua jenis, yakni Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi dan Tanda Tangan Elektronik Tidak Tersertifikasi. Nah, Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi juga disebut tanda tangan digital. Lalu, apa bedanya kedua jenis tanda tangan tersebut? 

Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi (Tanda Tangan Digital) dan Tanda Tangan Elektronik Tidak Tersertifikasi sama-sama memenuhi ketentuan UU ITE No 11 tahun 2008. Perbedaannya, Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi (Tanda Tangan Digital) memuat Sertifikat Elektronik sehingga tingkat keamanannya lebih tinggi, sedangkan Tanda Tangan Elektronik Tidak Tersertifikasi tidak memuat Sertifikat Elektronik. 

Selanjutnya, Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi (Tanda Tangan Digital) hanya bisa dikeluarkan oleh Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE), salah satunya VIDA. 

Tanda Tangan Digital untuk Keamanan Dokumen 

Setelah memahami tentang tanda tangan digital dan alasan mengapa dibutuhkan KTP, berikut alasan mengapa tanda tangan digital adalah lapisan keamanan dokumen. 

1. Tanda Tangan Digital Membutuhkan KTP

Agar Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum yang sama dengan tanda tangan basah, dibutuhkan KTP. Pengguna harus mengunggah KTP dan melakukan verifikasi biometrik saat mendaftar di aplikasi PSrE seperti VIDA. Nantinya, pengguna akan memperoleh Sertifikat Elektronik. Sertifikat ini memiliki konfigurasi yang dapat dihubungkan dengan data pribadi yang telah diverifikasi saat mendaftar. 

Setiap akan melakukan tanda tangan, pengguna harus melakukan otentikasi untuk memastikan bahwa penandatangan adalah orang yang sama pada saat pendaftaran. Hal ini memastikan keabsahan dan kekuatan hukum tanda tangan digital yang dibuat di VIDA. 

2. Pendaftaran dan Sertifikasi

Proses tanda tangan digital dimulai dengan pendaftaran oleh individu atau organisasi melalui Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE), seperti VIDA. Saat pendaftaran, pengguna perlu memberikan dokumen identitas resmi, seperti KTP, untuk memperoleh Sertifikat Elektronik. Sertifikat ini berisi kunci publik dan privat yang akan digunakan untuk menandatangani dokumen.

3. Tanda Tangan Digital Membutuhkan Otentikasi Identitas 

Sebelum menandatangani dokumen, pengguna harus melalui proses otentikasi untuk memastikan keabsahan identitas. VIDA menggunakan teknologi otentikasi biometrik dengan liveness detection untuk memastikan bahwa hanya individu yang sah yang dapat menandatangani dokumen.

4. Tanda Tangan Digital Bersifat Non-Repudiasi

Tanda tangan digital bersifat non-repudiasi, yang berarti penandatangan tidak dapat menyangkal telah menandatangani dokumen. Setiap aktivitas tanda tangan dicatat dalam log audit yang aman, memungkinkan pelacakan dan bukti tambahan jika terjadi sengketa.

4.Tanda Tangan Digital Bisa Dibuktikan 

Pihak ketiga yang ingin memverifikasi tanda tangan digital dapat melakukan proses verifikasi di website https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF Proses ini akan memastikan bahwa tanda tangan digital benar-benar berasal dari pemilik yang sah, dan dokumen tersebut tidak mengalami perubahan sejak ditandatangani.

Gunakan VIDA Sign 

VIDA Sign adalah solusi tanda tangan digital yang menawarkan fleksibilitas dan keamanan tinggi bagi berbagai kebutuhan bisnis. Terdiri dari tiga produk utama, yaitu VIDA Sign Platform, VIDA Sign OpenAPI, dan VIDA Sign On-Premise, setiap produk dirancang untuk memenuhi kebutuhan unik perusahaan dalam pengelolaan dan pengesahan dokumen secara digital.

1. VIDA Sign Platform 

VIDA Sign Platform adalah solusi komprehensif tanda tangan digital melalui aplikasi VIDA Sign dan versi desktop. Selain tanda tangan, pengguna bisa membubuhkan e-meterai dan mengirimkan dokumen melalui aplikasi VIDA Sign. VIDA Sign juga bisa digunakan secara kolaboratif oleh departemen dan tim. 

2. VIDA Sign OpenAPI

VIDA Sign OpenAPI memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk mengintegrasikan fitur tanda tangan digital langsung ke dalam aplikasi atau sistem internal mereka. Dengan OpenAPI, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi VIDA untuk menambahkan tanda tangan digital pada dokumen yang dikelola di dalam sistem mereka sendiri. 

3. VIDA Sign On-Premise

VIDA Sign On-Premise dirancang untuk perusahaan yang membutuhkan kendali penuh atas data dan proses tanda tangan digital dengan mengelola semuanya secara internal. VIDA Sign On-Premise ideal untuk industri yang memiliki persyaratan keamanan yang ketat. 

Itulah alasan mengapa tanda tangan digital VIDA dapat mencegah pemalsuan dokumen. VIDA memiliki rangkaian solusi yang mengamankan transaksi apapun yang berkenaan dengan identitas digital. Mulai dari keamanan onboarding dengan VIDA Verify, keamanan transaksi dengan VIDA Auth, hingga keamanan tanda tangan dokumen dengan VIDA Sign.