phone icon (+62) 215254737
keamanan data

Des 02, 2025

Tukar Wajah AI: Awal Mula Datamu Dicuri dan Rekeningmu Dibobol

Mengganti wajah atau face swap menggunakan aplikasi atau website AI memang lagi populer belakangan ini. Meskipun seru, sebaiknya kamu ketahui juga resikonya.

Tukar Wajah AI: Awal Mula Datamu Dicuri dan Rekeningmu Dibobol

Scroll TikTok atau Instagram sebentar saja, kamu pasti melihat video lucu yang pakai filter tukar wajah AI (face swap). Entah jadi karakter film, selebriti, atau bahkan menukar wajah dengan orang biasa.

 

Filter face swap yang didukung oleh teknologi AI ini sudah jadi tren viral di mana-mana. Misalnya, hanya dengan aplikasi gratis, foto atau video kita bisa pakai wajah Brad Pitt.

 

Ada banyak aplikasi tukar wajah AI yang sedang populer, misalnya: Reface, FaceApp, ToonMe, Face Swap Live, hingga PicsArt AI Tools.

 

Cara kerjanya sederhana: pengguna mengunggah foto wajah, lalu sistem AI akan mengganti wajah tersebut dengan karakter lain, mengedit gaya, atau membuat animasi. Hasilnya memang sering menghibur, tapi di balik serunya filter tukar wajah AI, ada satu pertanyaan penting yang jarang dibahas: Apakah kamu tahu apa yang terjadi dengan foto wajahmu setelah diunggah ke aplikasi?

 

Karena di era digital saat ini, satu foto wajah saja bisa jadi awal mula pencurian identitas bahkan berujung pada rekening bank dibobol. Ini bukan menakut-nakuti, tapi benar bahwa dengan adanya aplikasi face swap, hackers bisa menggunakan foto kita untuk melakukan scam. Dampaknya beragam: Mulai dari pencurian data hingga rekening dibobol.

 

Bagaimana ganti wajah AI menjadi bencana penyalahgunaan data pribadi yang berujung kerugian finansial? Simak artikel ini.

Resiko Utama Foto untuk Tukar Wajah

Mengunggah wajah ke aplikasi tukar wajah AI mungkin terlihat sepele. Apa yang berbahaya kalau cuma buat lucu-lucuan? Tapi tahukah kamu bahwa tindakan kecil ini bisa membuka pintu untuk pencurian identitas digital-mu?

 

Menurut whitepaper Where’s The Fraud? dari VIDA, teknologi deepfake dan rekayasa sosial kini digunakan secara masif untuk membuat identitas sintetis—gabungan dari data pribadi yang bocor dan manipulasi visual menggunakan wajah orang lain. Ini artinya, wajahmu yang tersebar bebas di internet bisa dijadikan alat penipuan.

 

Berikut beberapa risiko ubah wajah AI yang penting diperhatikan:

1. Pencurian Identitas

Foto wajah adalah data biometrik. Jika jatuh ke tangan yang salah, wajahmu bisa dipakai untuk menyamar sebagai kamu untuk berbagai tindakan kriminal, termasuk ancaman deepfake porn yang saat ini marak di internet.

2. Rekening Bank Dibobol Lewat Wajah Palsu

Jika penjahat digital punya akses ke wajahmu (atau versi manipulasi AI-nya), lalu menggabungkannya dengan data tambahan seperti NIK atau nomor HP, mereka bisa membuka akun pinjol, mengakses rekening online, mengklaim asuransi, mengklaim rekam medis, dan aktivitas lain yang sifatnya transaksi digital.

 

Ini bisa terjadi terutama jika lembaga yang digunakan tidak memiliki sistem deteksi wajah palsu atau deepfake.

3. Foto Digunakan untuk Training Model Tanpa Izin

Kebanyakan aplikasi AI gratis mencantumkan syarat bahwa foto yang diunggah akan digunakan untuk “training AI” mereka. Artinya: wajah kamu bisa digunakan untuk melatih model generatif AI dan kamu kehilangan kontrol atas penggunaan wajahmu di masa depan.

4. Deepfake Porn dan Pelecehan Digital

Ini adalah bentuk paling ekstrem. Banyak laporan kasus wajah wanita yang diambil dari foto biasa, lalu dimanipulasi untuk membuat deepfake pornografi. Korbannya tidak tahu sampai foto atau video tersebut beredar di grup Telegram, dark web, atau bahkan viral di media sosial.

 

Semua risiko ini bisa terjadi ketika banyak aplikasi tidak transparan soal penyimpanan dan penggunaan data. Lalu, tidak semua sistem verifikasi biometrik punya teknologi pendeteksi wajah palsu atau AI-generated face.

 

Lebih seram lagi, hasil dari tukar wajah AI atau yang disebut deepfake kini semakin mirip wajah asli. AI bisa menggabungkan suara, ekspresi, bahkan gerakan mata secara realistis.

 

Ada kasus di mana penjahat digital menyamar sebagai CEO sebuah perusahaan lalu menipu seorang karyawan untuk mentransfer sejumlah uang. Penyamaran ini dilakukan dengan mulus menggunakan deepfake, yang asal-muasalnya dari tukar wajah AI.

Apa yang Terjadi Saat Kamu Tukar Wajah AI?

Waktu kamu mengunggah foto ke aplikasi tukar wajah AI, ada beberapa hal yang terjadi tanpa  kamu sadari:

  1. Wajahmu dipindai dan dipetakan secara digital: AI membaca struktur wajah: mata, hidung, bibir, kontur pipi, sampai ekspresi.
  2. Data wajahmu disimpan di server aplikasi: Meski sering tidak dijelaskan secara eksplisit, sebagian aplikasi mencantumkan bahwa data yang diunggah bisa digunakan untuk “pengembangan teknologi”.
  3. AI menghasilkan versi wajah baru: Hasil ini bisa digabung dengan wajah lain, atau ditempel ke tubuh berbeda.
  4. Sistem menyimpan pola wajahmu sebagai data biometrik: Data ini bisa digunakan lagi untuk hal lain, termasuk pelatihan model, komersialisasi, bahkan dijual ke pihak ketiga.

Artinya, dalam hitungan detik, wajah kamu bisa jadi bagian dari ekosistem data global yang tidak kamu kontrol.

Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

1. Pengguna

Banyak orang belum sadar bahwa wajah adalah data sensitif — setara dengan KTP atau sidik jari. Karena kurang edukasi, kita sering asal unggah tanpa pikir panjang.

2. Aplikasi AI

Sebagian besar aplikasi tukar wajah tidak menjelaskan dengan jelas ke mana data foto kita disimpan atau digunakan. Bahkan ada yang diam-diam menyatakan bahwa foto yang diunggah jadi milik mereka.

3. Regulasi

Hukum soal penyalahgunaan wajah dan AI masih dalam proses berkembang. Indonesia sedang membahas RUU PDP dan aturan AI, tapi perlindungan menyeluruh belum sepenuhnya berjalan.

4. Penyedia Layanan

Layanan atau aplikasi yang menggunakan yang menggunakan verifikasi biometrik harusnya punya sistem untuk mendeteksi wajah palsu atau hasil editan. Kalau tidak, sistem bisa tertipu oleh deepfake dan wajah hasil AI.

5. Platform Identitas Digital

Platform yang menyediakan teknologi verifikasi dan otentikasi identitas juga punya tanggung jawab besar untuk melindungi identitas digital masyarakat. Mereka wajib memastikan bahwa sistem verifikasi biometrik dilengkapi dengan teknologi seperti AI detection dan liveness detection, agar wajah palsu tidak bisa dipakai untuk menyamar dan menyalahgunakan identitas orang lain.

Teknologi yang Mencegah Penipuan Deepfake

VIDA adalah platform penyedia identitas digital tersertifikasi di Indonesia yang menghadirkan teknologi biometric liveness detection dengan standar keamanan internasional.

Teknologi liveness detection VIDA tidak berdiri sendiri. Ia bekerja dalam satu rangkaian sistem: Pencocokkan data wajah dengan database resmi seperti Dukcapil dan analisis perilaku mencurigakan lewat sistem Fraud Detection & AI Shield.

Berikut keunggulannya:

1. Deteksi Tukar Wajah AI

VIDA menggunakan teknologi bernama ColorFlash, yaitu metode pendeteksi keaslian wajah melalui pantulan cahaya alami di kulit manusia. Teknologi ini mampu membedakan wajah asli dengan manipulasi digital seperti video atau foto editan secara otomatis dan tanpa perlu interaksi pengguna (passive liveness).

2. Sertifikasi Keamanan Tingkat Dunia

VIDA telah lolos uji dan mendapat sertifikasi iBeta Level 2 PAD (Presentation Attack Detection), yakni standar internasional tertinggi untuk sistem anti-spoofing. Ini berarti sistem VIDA terbukti mampu menangkal berbagai bentuk serangan seperti video rekaman, gambar statis, bahkan topeng wajah dan teknologi deepfake.

 

Tukar wajah AI mungkin terlihat lucu dan menyenangkan. Tapi di balik tren itu, ada risiko nyata yang mengintaimu sebab wajah adalah bagian dari identitas digital.

 

Selagi kita sebagai individu menjaga wajah dari penyalahgunaan, penting juga untuk memastikan layanan atau aplikasi keuangan yang kita gunakan juga memiliki teknologi biometric liveness yang mumpuni.

Latest Articles

Tukar Wajah AI: Awal Mula Datamu Dicuri dan Rekeningmu Dibobol
keamanan data

Tukar Wajah AI: Awal Mula Datamu Dicuri dan Rekeningmu Dibobol

Mengganti wajah atau face swap menggunakan aplikasi atau website AI memang lagi populer belakangan ini. Meskipun seru, sebaiknya kamu ketah...

Desember 02, 2025

Jenis‑jenis Dokumen dan Cara Mengelolanya yang Anti Ribet
scan dokumen

Jenis‑jenis Dokumen dan Cara Mengelolanya yang Anti Ribet

Pelajari berbagai macam dokumen berdasarkan fungsinya. Simak cara mudah mengelola, menyimpan, dan menandatangani dokumen agar tidak tercece...

Desember 02, 2025

Cara Mengedit Foto di Gemini AI Beserta Resiko dan Tips Proteksinya
keamanan data

Cara Mengedit Foto di Gemini AI Beserta Resiko dan Tips Proteksinya

Cari tahu tips edit foto lewat Gemini dengan mudah biar bisa bikin konten menarik. Simak langkah-langkahnya serta risiko privasi yang perlu...

Desember 01, 2025