Merencanakan ibadah ke Tanah Suci tentu butuh persiapan matang, termasuk pengurusan visa umroh. Visa ini penting, karena menjadi izin resmi yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi agar jemaah internasional bisa memasuki wilayah mereka untuk menunaikan ibadah umroh.
Berbeda dengan visa kunjungan biasa, visa umroh memiliki masa berlaku dan aturan khusus, misalnya jemaah tidak boleh bekerja selama di Saudi serta harus mengikuti jadwal yang ditetapkan agen travel. Visa ini biasanya berlaku 30 hari dan hanya bisa digunakan satu kali perjalanan.
Visa umroh terbit secara elektronik (e-visa) melalui sistem terpadu Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Jadi, prosesnya kini serba digital dan relatif cepat asal dokumen lengkap.
Berikut syarat mengajukan visa umroh, biaya, dan cara mendapatkannya. Yuk, simak!
Untuk memperlancar proses pengajuan visa umroh, pastikan kamu menyiapkan dokumen berikut:
Biaya visa umroh umumnya terbagi menjadi dua komponen:
Pertama yakni visa umroh resmi dengan estimasi biaya pembuatan ± SAR 300 (≈ Rp1,2 juta).
Kedua, asuransi wajib jemaah sebesar ± SAR 100 (≈ Rp400 ribu).
Nominal di atas dapat berubah mengikuti kebijakan Arab Saudi dan kurs SAR-IDR. Biasanya biaya visa sudah termasuk dalam paket yang ditawarkan biro travel umroh.
Selain dua item di atas, biaya lain meliputi paspor, vaksin, dan administrasi travel. Total paket umroh 9–12 hari di 2025 rata-rata berada di kisaran Rp28–35 juta, tergantung maskapai, hotel, dan musim keberangkatan.
Mengurus visa umroh saat ini lebih mudah berkat sistem e-visa dari pemerintah Arab Saudi. Tapi kamu perlu tahu, nih, beberapa tahapan penting untuk mendapatkan visa umroh:
Langkah pertama dan paling krusial, pastikan kamu mendaftar umroh melalui biro travel resmi yang terdaftar di Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Untuk mengetahuinya, kamu bisa mengecek status PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) di situs resmi Kemenag.
Setelah memilih biro yang tepat, kamu harus melengkapi dokumen syarat pengajuan visa umroh seperti:
Setelah itu, pihak travel akan menginput seluruh data jemaah ke sistem e-visa milik pemerintah Arab Saudi, termasuk mengunggah dokumen dan foto sesuai format yang diminta.
Jemaah biasanya akan menerima formulir data diri untuk ditandatangani, jadi pastikan seluruh informasi yang dicantumkan sudah benar, terutama nama, nomor paspor, dan tanggal lahir.
Sebagian besar biaya travel di biro sudah termasuk biaya pembuatan visa. Namun ada juga yang membaginya secara terpisah. Rincian biaya ini biasanya mencakup tiket pesawat PP, biaya visa, hotel dan akomodasi, serta transportasi dan perlengkapan. Pokoknya, pastikan biro merincikan keseluruhan biaya dan ada tanda bukti pembayarannya.
Setelah seluruh dokumen diverifikasi dan data dimasukkan ke sistem, kamu tinggal menunggu proses persetujuan visa. Waktu tunggu biasanya antara 3 hingga 7 hari kerja, tergantung validitas dokumen dan antrian di sistem e-visa Arab Saudi.
Setelah disetujui, visa akan dikirim dalam format PDF ke email kamu atau pihak travel. Untuk berjaga-jaga, simpan visa di HP dan cetak hardcopy-nya untuk dibawa saat keberangkatan.
Karena visa begitu penting, jangan memesan tiket pesawat sendiri di luar paket travel sebelum visa disetujui. Ingat, risiko penolakan visa tetap ada, dan pembatalan tiket belum tentu bisa pengembalian dana.
Jangan lupa untuk cek kembali data pribadi di visa. Pastikan tidak ada kesalahan ketik pada nama, nomor paspor, atau tanggal lahir. Jika ada kesalahan, segera hubungi biro travel untuk revisi sebelum terbang.
Untuk lebih mempermudah, scan semua dokumen seperti paspor, sertifikat vaksin, dan visa dalam format digital untuk cadangan. Kamu bisa menggunakan fitur Magic Scan by VIDA untuk scan dokumen dengan rapi langsung dari HP.
Berikut keunggulan Magic Scan:
Mengurus visa umroh tak perlu bikin pusing jika kamu memahami alurnya, terlebih karena sebagian prosesnya sudah menjadi tanggungjawab biro travel. Pastikan dokumen lengkap, biaya siap, dan pilih biro travel terpercaya.