Teknologi deepfake telah berkembang dengan pesat. Deepfake adalah foto, video, dan audio palsu yang direproduksi dari sumber aslinya menggunakan kecerdasan buatan (AI). Konten hasil deepfake ini terlihat nyata dan mirip dengan sumber aslinya.
Awalnya, teknologi ini banyak digunakan dalam industri hiburan. Namun, deepfake semakin banyak digunakan untuk memanipulasi identitas pada industri lainnya. Berikut adalah 6 industri atau bidang yang paling rawan diserang oleh teknologi deepfake beserta dampak yang ditimbulkan.
- Keuangan dan Perbankan
Industri keuangan dan perbankan sangat rentan terhadap serangan deepfake karena penipu dapat menggunakan rekaman suara atau video palsu untuk meminta transfer dana, mengakses akun secara ilegal, atau melakukan penipuan identitas. Dampaknya tidak hanya kerugian finansial besar bagi individu dan perusahaan tetapi juga hilangnya kepercayaan konsumen pada institusi keuangan. Untuk menghadapinya, banyak bank dan lembaga keuangan telah mulai mengimplementasikan sistem keamanan biometrik yang lebih kompleks dan verifikasi multi-faktor.
- Politik
Pernah melihat video mantan presiden Soeharto berbicara menjelang pemilu 2024? Itu adalah hasil deepfake. Dalam politik, deepfake bisa digunakan untuk membuat rekaman palsu pidato atau pernyataan oleh tokoh politik, dengan potensi mempengaruhi opini publik, merusak reputasi, atau bahkan memanipulasi pemilihan umum. Oleh karena itu, deepfake dalam politik sangat berpotensi sebagai hoax. Masyarakat perlu diedukasi tentang kritisisme media agar tidak mudah terperangkap dalam hoax hasil deepfake.
- E-Commerce
Dunia e-commerce turut menjadi target empuk serangan deepfake. Pelaku kejahatan dapat memanfaatkan deepfake untuk memalsukan identitas penjual atau pembeli lalu melakukan transaksi palsu. Bahaya deepfake pada e-commerce ini berpotensi merugikan baik penjual maupun pembeli, serta dapat merusak kepercayaan konsumen terhadap platform e-commerce.
- Hukum
Dalam sistem peradilan, video atau audio deepfake dapat digunakan untuk menciptakan bukti palsu, mempengaruhi jaksa, dan merusak proses hukum. Penegak hukum dan pengadilan memerlukan alat pendeteksi yang mampu membedakan bukti asli dan manipulasi.
- Media dan Hiburan
Industri media dan hiburan menghadapi risiko manipulasi konten yang dapat merusak integritas. Industri ini tidak sebatas pada pembuatan konten deepfake yang bersifat bercanda, namun juga mempengaruhi reputasi media dan artis. Contohnya, penggunaan deepfake untuk membuat konten pornografi artis tertentu. Oleh karena itu, perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi verifikasi dan menerapkan standar etika konten.
- Kesehatan dan Farmasi
Sektor kesehatan dan farmasi tidak luput dari ancaman deepfake, mulai dari berita palsu tentang obat dan vaksin hingga manipulasi rekaman medis. Hal ini dapat menyebabkan kepanikan publik, salah diagnosis, atau penggunaan obat yang tidak tepat. Industi kesehatan perlu melakukan edukasi masyarakat dan verifikasi informasi untuk mengatasi masalah ini.
Sebagai bagian dari solusi perlindungan data, VIDA menawarkan pengembangan teknologi yang lebih terkini yakni VIDA Deepfake Shield. Dalam hal ini, VIDA telah diperkuat dengan kemampuan untuk mengontrol seluruh proses menuju akses sistem biometrik, sehingga celah fraud sekecil apapun bisa cepat dicegah. Menghadapi serangan siber yang terus berkembang, mengadopsi solusi seperti VIDA Deepfake Shield bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.