Cyber security adalah teknologi yang semakin penting di era digital ini, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan teknologi untuk operasional sehari-hari. Ancaman cyber security semakin kompleks dan beragam, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dan solusi yang kuat untuk melindungi data dan sistem.
Apa saja contoh cyber security yang penting dalam perusahaan? Apa ancaman cyber security yang mengintai jika lalai? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Cyber Security: Definisi, Sejarah, Jenis dan Ancaman-nya
Contoh cyber security yang paling penting adalah network security. Cara ini bertujuan untuk melindungi lalu lintas data dari berbagai ancaman cyber. Metode ini melibatkan serangkaian proses untuk menjaga integritas dan keamanan data yang dikirimkan atau diterima dalam jaringan perusahaan.
Berikut komponen dalam network security:
Ketika banyak perusahaan yang beralih ke layanan cloud, keamanan cloud menjadi sangat penting. Contoh cyber security ini mencakup berbagai teknologi, kontrol, dan layanan yang melindungi data, aplikasi, dan infrastruktur cloud dari ancaman.
Berikut komponennya:
Application Security bertujuan untuk melindungi aplikasi yang dikembangkan atau digunakan oleh perusahaan dari berbagai ancaman cyber. Keamanan ini diterapkan selama siklus pengembangan aplikasi. Berikut prosesnya:
Endpoint security adalah langkah-langkah perlindungan untuk perangkat yang terhubung ke jaringan perusahaan, seperti komputer, laptop, dan perangkat mobile.
Contoh cyber security ini melindungi data perusahaan dari pencurian, kerusakan, atau kehilangan data. Berikut komponennya:
IAM adalah kerangka kerja untuk mengelola identitas digital dan hak akses pengguna dalam sistem perusahaan. Berikut komponennya:
Contoh cyber security ini berupa edukasi terhadap karyawan tentang ancaman cyber dan praktik keamanan yang baik sangat penting untuk mencegah insiden keamanan. Berikut beberapa contoh edukasi:
Berdasarkan contoh cyber security di atas, mungkin timbul pertanyaan, ancaman cyber security apa saja yang perlu diwaspadai sebuah perusahaan?
Penyerang atau penipu mencoba mendapatkan informasi sensitif dari korban dengan menyamar sebagai entitas tepercaya melalui email atau pesan lainnya.
Menyuntikkan perangkat lunak berbahaya seperti virus, trojan, dan ransomware yang dapat merusak atau mencuri data dari sistem perusahaan.
Baca juga: Pengertian Hacker, Jenis, dan Metode Peretasan-nya
Jenis malware yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mengembalikannya.
Serangan yang membanjiri server perusahaan dengan lalu lintas palsu, membuat layanan tidak tersedia bagi pengguna. DDoS biasanya merupakan awal dari serangan yang lebih parah selanjutnya.
Ancaman yang berasal dari dalam perusahaan, baik dari karyawan maupun pihak yang sengaja ingin merusak sistem operasional perusahaan.
Man in the Middle (MitM) adalah serangan yang dilakukan dengan menyusup ke dalam komunikasi atau transfer data dalam jaringan antara pengguna dan web server. Penyerang menyamar sebagai salah satu pihak yang sah dan mencegat informasi dari salah satu pihak, sambil mengirimkan tautan atau data berbahaya ke kedua pihak, sehingga mereka tidak menyadari adanya serangan.
Itulah contoh cyber security yang penting dalam perusahaan. Bagi perusahaan yang berkutat dengan pengguna, cyber security perlu diterapkan bukan hanya untuk melindungi internal perusahaan, namun juga data pribadi pengguna.
Salah satu penerapan cyber security yang harus dilakukan paling awal sebagai tindakan pencegahan adalah memiliki sistem verifikasi yang ketat dan aman.
Baca juga: Arti Verifikasi, Jenis dan Kegunaan Pada Mobile Banking
Perusahaan seperti VIDA telah menerapkan biometrik dalam proses verifikasi pengguna. Verifikasi VIDA menggunakan teknologi liveness detection untuk memastikan bahwa verifikasi biometrik dilakukan oleh pengguna yang sah, bukan penipu.
Dengan mengimplementasikan berbagai langkah dan teknologi cyber security ini, perusahaan dapat melindungi aset digital mereka dari ancaman cyber yang terus berkembang.