Apa itu fraud? Secara umum, fraud adalah tindakan penipuan yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi atau merugikan orang lain. Pelaku fraud artinya melakukan segala cara untuk melakukan pencurian hak orang lain tanpa diketahui, dalam berbagai bentuk dan di berbagai sektor, termasuk sektor keuangan, asuransi, hingga perdagangan.
Di era digital, fraud adalah bentuk ancaman paling nyata terhadap kenyamanan dan integritas seseorang. Apa saja kategori fraud? Bagaimana cara pencegahannya? Berikut ulasan lengkapnya.
Jenis-Jenis Fraud
Secara umum, fraud bisa terjadi di dunia digital maupun bukan. Sebab, tindakan penipuan apapun yang merugikan seseorang terhitung sebagai fraud. Berikut jenis-jenis fraud:
1. Fraud Finansial
Jenis fraud ini adalah tindakan penipuan yang berkaitan dengan transaksi keuangan, seperti penggunaan kartu kredit yang dicuri atau manipulasi laporan keuangan untuk menipu investor.
Fraud finansial juga termasuk penggelapan uang, merupakan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang memiliki posisi kepercayaan atau otoritas tertentu. Dalam hal ini, pelaku menyalahgunakan aset yang dipercayakan padanya, seperti uang atau investasi.
2. Penyalahgunaan Aset
Jenis fraud ini adalah adanya aset perusahaan yang disalahgunakan oleh individu atau organisasi lain, dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi melalui penyalahgunaan aset perusahaan. Selain penggelapan uang, fraud ini juga termasuk penggunaan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi, atau memanfaatkan nama perusahaan untuk keuntungan pribadi.
3. Pencurian Identitas
Fraud ini adalah penipuan di mana pelaku mencuri informasi pribadi seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sah. Dampak finansial fraud adalah identitas tersebut digunakan untuk membuka akun bank atau mengajukan pinjaman.
Baca juga: Pentingnya Pelindungan Data Pribadi
4. Phishing
Phishing adalah metode penipuan di mana pelaku mengirimkan email atau pesan teks yang tampak sah dari sumber terpercaya untuk mencuri informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi rekening bank. Pesan tersebut biasanya berisi tautan ke situs web palsu yang meminta korban memasukkan informasi sensitif mereka.
5. Penipuan Kartu Kredit
Bentuk dari fraud adalah tindakan di mana pelaku menggunakan informasi kartu kredit yang dicuri untuk melakukan pembelian atau penarikan uang tanpa sepengetahuan pemilik kartu. Ini bisa dilakukan melalui skimming, di mana informasi kartu kredit dicuri saat korban melakukan transaksi, atau melalui hacking database yang menyimpan informasi kartu kredit.
6. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang mengunci akses ke data atau sistem komputer korban dan menuntut pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses tersebut. Kerugian fraud ini adalah pelaku biasanya meminta pembayaran dalam jumlah besar.
7. Man-in-the-Middle (MitM) Attack
Dalam serangan MitM, terjadinya fraud adalah ketika pelaku menyadap komunikasi antara dua pihak tanpa sepengetahuan mereka, mencuri atau memodifikasi informasi yang ditransfer. Serangan ini sering terjadi di jaringan Wifi publik yang tidak aman.
Baca juga: Mengenal Hacker dan Metode Peretasannya
8. Deepfake
Deepfake adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat video, audio, atau gambar palsu yang tampak nyata. Fraud ini adalah dampak dari penggunaan deepfake tidak terkontrol. Pelaku dapat menggunakan deepfake untuk menyamar sebagai individu lain dan melakukan penipuan, seperti mengajukan klaim asuransi palsu atau mencuri identitas.
Phishing dengan deepfake adalah bentuk baru dari phishing yang memanfaatkan teknologi deepfake untuk menipu korban. Penyerang dapat menggunakan deepfake untuk membuat panggilan video palsu, pesan suara palsu, atau bahkan email palsu yang tampak sangat meyakinkan.
Kerugian Fraud
Pentingnya mengetahui kerugian fraud adalah untuk mengedukasi dan mengkalkulasi tentang risiko fraud. Berikut kerugian-kerugian fraud:
1. Kerugian Finansial
Penyalahgunaan data pribadi dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Penipu dapat menggunakan data pribadi untuk mengakses rekening bank, mengajukan pinjaman, atau melakukan pembelian tanpa izin. Hal ini mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi individu dan perusahaan yang datanya telah disalahgunakan.
2. Kerugian Reputasi
Baik individu maupun perusahaan dapat mengalami kerugian reputasi akibat penyalahgunaan data pribadi. Penipu yang mendapatkan data pribadi bisa mengajukan pinjaman atau menyebarkan informasi palsu atas nama korban. Bagi perusahaan, pelanggaran data menunjukkan ketidakmampuan dalam melindungi hak-hak pengguna, yang berdampak negatif pada reputasi dan kinerja bisnis.
3. Kerugian Hukum dan Regulasi
Perusahaan yang gagal melindungi data pribadi dapat menghadapi tuntutan hukum dan denda besar dari otoritas regulasi. Biaya hukum dan penyelesaian kasus bisa sangat mahal, mempengaruhi stabilitas finansial perusahaan dan memerlukan peninjauan kembali kebijakan serta strategi bisnis.
4. Dampak pada Keamanan Nasional
Penyalahgunaan data pribadi dalam skala besar dapat mengancam keamanan nasional. Informasi sensitif yang jatuh ke tangan yang salah dapat digunakan untuk tujuan spionase, sabotase, atau serangan siber terhadap infrastruktur kritis.
Baca juga: Contoh Cyber Security dalam Keamanan Perusahaan
Pencegahan Fraud dengan Verifikasi Digital
Verifikasi digital adalah proses mengonfirmasi identitas seseorang menggunakan teknologi digital. Cara mendeteksi fraud adalah langkah yang diambil ketika fraud sudah terjadi. Lalu bagaimana dengan cara pencegahannya? Berikut:
1. Verifikasi Dua Faktor (2FA)
Menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan kode verifikasi selain password. Kode ini biasanya dikirimkan ke perangkat lain seperti ponsel.
2. Otentikasi Biometrik
Menggunakan data biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau pemindaian retina untuk mengonfirmasi identitas pengguna.
3. Verifikasi Liveness
Memastikan bahwa pengguna adalah orang yang hidup dengan meminta mereka melakukan tindakan tertentu selama proses verifikasi, seperti berkedip atau menggerakkan kepala.
Baca juga: Perbedaan Verifikasi dan Validasi
Anti fraud adalah serangkaian cara yang dilakukan perusahaan maupun individu untuk melindungi bisnis, baik dari sisi regulasi, teknologi, dan sosialisasi karyawan.
VIDA sebagai perusahaan identitas digital terpercaya memiliki layanan verifikasi yang dapat membantu meningkatkan anti fraud. Verifikasi yang aman dari VIDA telah berskala global dan telah dipercaya oleh perusahaan dari berbagai industri.
Dengan menggunakan teknologi verifikasi dari VIDA, bisnis dapat melindungi identitas digital pelanggan, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Hubungi tim VIDA untuk mendapatkan informasi layanan lebih lanjut.
Tertarik menggunakan VIDA? Hubungi kami!