Kita telah menyaksikan modus penipuan terbaru terus berkembang mengikuti teknologi. Salah satu tren yang mengkhawatirkan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam menipu korban, terutama melalui platform seperti WhatsApp dan email.
Pada jenis modus penipuan terbaru, masyarakat tidak hanya dihadapkan pada SMS palsu, tetapi juga file APK berbahaya, situs phishing, hingga penipuan yang memanfaatkan wajah atau suara AI.
Supaya kamu tidak menjadi korban berikutnya, berikut ini adalah berbagai modus penipuan terbaru yang wajib kamu waspadai, lengkap dengan cara kerjanya dan potensi kerugiannya.
12 Modus Penipuan Paling Populer
1. Modus Kurir Palsu
Modus ini dijalankan dengan sederhana: Pelaku berpura-pura menjadi kurir dari perusahaan logistik. Korban akan menerima file berjudul “LIHAT Foto Paket” dalam format APK. Begitu file diunduh, malware akan aktif dan mencuri data sensitif di HP korban, termasuk akses ke rekening bank. Potensi kerugian yang bisa terjadi adalah data pribadi tersebar dan akun digital diambil alih.
2. File Undangan Pernikahan Palsu
Modus ini menyebar luas lewat WhatsApp. Korban mendapat file APK “Surat Undangan Pernikahan Digital”. Setelah diinstal, aplikasi malware akan berjalan di background, mencuri informasi pribadi, termasuk SMS dan data perbankan.
3. Surat Tilang Palsu
Sama dengan penipuan lainnya, Korban menerima file APK berjudul “surat tilang”. Pelaku berpura-pura sebagai polisi yang mengirimkan surat tilang digital. Lalu kamu disuruh mengisi formulir untuk menebus denda tilang. Saat kamu mengisi formulir tersebut dengan data pribadi, saat itulah pelaku mencuri datamu.
4. Mengatasnamakan Provider
Chatbot berbasis AI bisa digunakan untuk meniru gaya bahasa CS provider. Jika menggunakan deepfake suara untuk panggilan, penipuan terasa semakin nyata.
5. Pengumuman Palsu dari Bank
Modus penipuan terbaru ini menyasar nasabah bank lewat pengumuman palsu yang biasanya berisi ancaman. Biasanya, korban disuruh verifikasi akun karena ancaman akun mereka dibobol. Nah, di sinilah pelaku menyisipkan link phishing dan meminta korban mengisi data pribadi.
6. Panggilan Video Palsu dan Pemerasan
Modus penipuan terbaru lainnya adalah pelaku menghubungi korban lewat video call tak dikenal. Wajah korban terekam lalu digunakan untuk pemerasan. Ini adalah bentuk penipuan yang memanfaatkan psikologi dan privasi.
7. Modus QR Code (Quishing)
Pelaku menyebar QR code palsu yang mengarah ke situs berbahaya. Ketika korban memindai, mereka diarahkan ke halaman login palsu atau aplikasi berbahaya otomatis diunduh. Dalam hitungan menit, informasi login bisa dicuri.
8. Toll Fraud
Modus penipuan ini dilakukan melalui sistem telekomunikasi berbasis cloud. Pelaku melakukan panggilan internasional ilegal dan menghasilkan keuntungan besar lewat tarif premium. Penipuan ini menyerang sistem korporat dan bisnis.
9. Synthetic Identity Theft
Ini sebenarnya bukan modus penipuan terbaru. Identity Theft atau pencurian identitas menggunakan kombinasi data palsu dan asli (contohnya NIK asli dengan nama palsu). Pelaku membuat identitas baru untuk membuka akun pinjaman, fintech, bahkan melakukan pencucian uang.
10. Card-not-present Fraud
Pelaku menggunakan data kartu kredit curian untuk transaksi online. Modus ini semakin sering terjadi karena pertumbuhan e-commerce dan kurangnya otentikasi yang aman.
11. Account Takeover
Salah satu modus penipuan terbaru yang paling merugikan adalah account takeover. Pelaku mendapatkan akses akun korban dengan mencuri kredensial lewat phishing, malware, atau social engineering. Setelah itu, akun bisa digunakan untuk transaksi atau pencucian dana oleh pelaku.
12. Penipuan Deepfake dan Voice Clone
Kini, pelaku menggunakan AI generatif untuk membuat video atau suara palsu (deepfake) yang menyerupai atasan kantor, kolega, atau keluarga. Misalnya video atasan meminta transfer uang via WhatsApp atau suara anak minta pulsa darurat atau log in mobile banking
Cara Menghindari Modus Penipuan Terbaru
Begitu banyaknya macam-macam modus penipuan, sehingga kamu harus menghindarinya dengan sejumlah cara yakni:
1. Jangan Instal File APK Sembarangan
Selalu waspada terhadap file yang berformat .apk, terutama dari pengirim tak dikenal. Aplikasi resmi hanya diunduh lewat Play Store atau App Store.
2. Jangan Langsung Klik Link
Jika mendapat link mencurigakan, jangan langsung klik. Baca baik-baik link tersebut. Biasanya, link penipuan tidak diakhiri dengan domain resmi. Hindari juga link dengan ejaan aneh dan simbol tidak biasa. Hindari login dari tautan pesan WhatsApp atau email.
3. Jangan Beri Akses Izin Aplikasi Sembarangan
Jika aplikasi meminta izin membaca SMS, kontak, atau akses bank, pertimbangkan ulang. Pelajari apa saja yang bisa diakses oleh aplikasi tersebut. Karena bisa jadi itu bisa jadi malware.
4. Ganti dari Login Password ke Biometrik
Masih pakai password, PIN, atau OTP untuk login? Saatnya beralih ke cara yang lebih aman dan praktis: biometrik.
Metode otentikasi seperti pengenalan wajah atau sidik jari kini bisa menggantikan kredensial lama yang rawan diretas. Dengan biometrik, kamu tidak perlu lagi mengetik informasi rahasia yang bisa dicuri lewat link phishing, malware, atau serangan social engineering.
Misalnya, saat kamu menerima link mencurigakan lewat WhatsApp atau email, metode biometrik tetap melindungi akun karena tidak ada data apapun yang dicuri.
Login Anti Modus Penipuan
Kamu mungkin bertanya-tanya: seperti apa sih bentuk login tanpa password itu?
Jawabannya ada pada dua teknologi otentikasi dari VIDA yang melindungi akun online-mu dari modus penipuan terbaru. Yuk, kenalan dengan VIDA PhoneToken dan VIDA FaceToken.
1. VIDA PhoneToken: Login yang Terkunci di Perangkatmu
VIDA PhoneToken adalah teknologi otentikasi yang mengikat akun online-mu (misalnya, akun perbankan, e-wallet, dan e-commerce) dengan perangkat yang kamu gunakan saat mendaftar.
Ini penting karena sekalipun ada pihak jahat yang berhasil mendapatkan OTP, password, atau PIN kamu lewat phishing, mereka tetap tidak akan bisa login kalau mereka tidak menggunakan perangkat yang benar.
Contohnya begini: Kamu hendak login ke aplikasi mobile banking. Begitu kamu masukkan data, sistem akan langsung mengecek apakah kamu memakai perangkat yang sama seperti saat kamu pertama kali mendaftar. Kalau ternyata kamu login dari HP lain, walaupun data yang kamu masukkan benar, sistem akan menolak akses tersebut.
2. VIDA FaceToken: Wajah Asli sebagai Kunci
Jika PhoneToken mengunci akses lewat perangkat, VIDA FaceToken mengunci akses lewat wajah asli pengguna. Ini adalah otentikasi biometrik yang menggunakan teknologi liveness detection untuk membedakan wajah manusia hidup dengan foto, video, bahkan deepfake sekalipun.
“Bukannya login pakai wajah itu biasa, kan?” Nah, walaupun login pakai wajah sudah banyak digunakan, tapi masih banyak sistem pengenalan wajah di luar sana masih bisa dikelabui dengan video atau gambar.
VIDA FaceToken bukan sekadar selfie, tapi mengamati apakah wajah yang terekam benar-benar hidup. Dengan begitu, hanya kamu, pengguna asli, yang bisa login ke akun. Bukan orang lain yang pakai videomu, bukan bot, dan bukan deepfake.
Dengan kombinasi VIDA PhoneToken dan FaceToken, kamu tidak perlu password, OTP, dan data pribadi lainnya yang memungkinkan pencurian akun.
Modus penipuan terbaru semakin sulit dikenali karena tampilannya yang menyerupai layanan resmi. Di sisi lain, teknologi keamanan juga semakin berkembang, salah satunya login tanpa password.
Tapi yang paling penting, jangan panik jika menerima pesan mencurigakan. Jangan langsung klik, unduh, atau transfer.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang teknologi anti-phishing seperti FaceToken dan PhoneToken, kunjungi https://vida.id.