Pandemi virus corona membuat pelanggan semakin memahami pentingnya protokol kesehatan. Akibatnya, pelanggan menjadi lebih kritis dan berusaha menghindari kontak fisik pada setiap interaksi. Hal ini juga termasuk interaksi melalui dokumen kertas pada layanan yang diberikan oleh perusahaan. Itu sebabnya, perusahaan perlu untuk mempertimbangkan pentingnya tanda tangan digital untuk memberi perlindungan pada pelanggan.
Survey yang dilakukan oleh Forrester & NRF menyebutkan bahwa akibat pandemi, terjadi peningkatan ekspektasi pelanggan terkait dengan layanan tanpa sentuh (contactless). Peningkatannya pun signifikan yakni sebesar 69% peningkatan pembayaran tanpa sentuh dibandingkan dengan Januari 2020. Fenomena ini tentu saja perlu menjadi perhatian pada perusahaan yang ingin meningkatkan pengalaman layanan yang lebih baik pada pelanggan.
Tanda tangan digital melindungi pelanggan
Tanda tangan digital yang banyak digunakan untuk dokumen digital maupun akses digital tentu saja menjadi salah satu solusi untuk layanan yang lebih minim sentuhan. Melalui tanda tangan digital, baik pegawai maupun pelanggan tidak perlu lagi menyentuh permukaan gagang pintu, uang kertas, ataupun dokumen. Sebab benda-benda tersebut rawan untuk menjadi media penyebaran virus.
Memberikan pengalaman layanan yang lebih minim sentuhan memang perlu penyesuaian. Pelanggan akan memerlukan waktu untuk melakukan adaptasi kebiasaan. Namun pelanggan akan memandang perusahaan yang memberikan layanan minim sentuh sebagai perusahaan yang memperhatikan keselamatan dan kesehatannya.
Layanan tanpa sentuh yang mengandalkan tanda tangan digital juga akan meningkatkan kecepatan. Sebab pegawai perusahaan tidak perlu lagi untuk melakukan pemrosesan transaksi secara fisik seperti menghitung uang, ataupun pencatatan transaksi. Pelayanan seperti ini tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi juga meningkatkan efisiensi layanan perusahaan pada pelanggan.
Tanda tangan digital melindungi pegawai
Sedangkan untuk pegawai, tanda tangan digital dapat memberikan perlindungan yang lebih ketika melakukan akses di tempat kerja. Misalnya akses yang lebih terukur dan lebih terawasi saat melakukan pekerjaan maupun memasuki ruangan.
Transparansi kegiatan seperti ini menjadi penting karena protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona mensyaratkan interaksi fisik yang minimal dalam sebuah ruangan, sehingga setiap orang yang berada di dalam ruangan harus terhitung jumlahnya.
Bagi pegawai, tanda tangan digital juga membantu proses penyelesaian pekerjaan. Pegawai tidak lagi berkutat dengan dokumen-dokumen fisik yang menumpuk untuk menyelesaikan administrasi. Pegawai hanya perlu untuk mengerjakannya secara digital kemudian melakukan validasi dan otentikasi dengan tanda tangan digital.
Kecepatan pengerjaan juga meminimalkan risiko untuk pegawai harus berada di kantor dengan lebih lama. Pekerjaan lebih cepat selesai sama dengan pegawai pulang tepat waktu sehingga aman dari risiko terinfeksi virus.
Contoh dan penjelasan di atas menggambarkan bagaimana tanda tangan digital bisa mendukung protokol kesehatan pada bisnis. Tidak hanya melindungi para pelanggan, tetapi juga melindungi para pegawai. Baik pelanggan dan pegawai adalah elemen yang penting bagi kelangsungan perusahaan.
Jika perusahaan tidak memperhatikan pelanggan dan pegawai dengan baik, maka perusahaan bisa mendapatkan performa yang buruk akibat ketidakpercayaan pelanggan. Selain itu, pegawai juga akan menurun performanya akibat risiko mengalami sakit. Inilah mengapa peran tanda tangan digital di masa pandemi virus corona saat ini menjadi sangat penting. Tidak hanya untuk menjaga loyalitas pelanggan untuk berbisnis dengan perusahaan, tetapi juga untuk menjamin kelangsungan usaha lewat perlindungan kesehatan pegawai.
Bila Anda ingin menggunakan tanda tangan digital untuk meningkatkan perlindungan pelanggan dan konsumen sesuai dengan protokol kesehatan. Anda bisa berkonsultasi dengan PT Indonesia Digital Identity atau VIDA. VIDA merupakan penyedia sertifikat identitas digital yang telah tersertifikasi Kementerian Informasi dan Informatika.
Baca juga: Lima Contoh Penggunaan Tanda Tangan Digital Untuk Perbankan