Artificial Intelligence (AI) telah menjadi teknologi yang berkembang pesat dan banyak digunakan di berbagai sektor.
Secara umum, AI merujuk pada sistem atau mesin yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia, mulai dari memproses data hingga membuat keputusan. Misalnya, AI sebagai asisten virtual, analisis data, atau pengenalan wajah.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja artificial intelligence? Yuk, simak artikel ini.
Mengapa Manusia Menciptakan Artificial Intelligence?
Penciptaan AI bertujuan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan berbagai masalah dengan lebih efisien. Berikut beberapa manfaat penciptaan AI:
1. AI Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas
Manusia memiliki kapasitas dalam berpikir dan memproduksi sesuatu. Sementara, AI merupakan mesin, sehingga dapat bekerja tanpa henti. Contoh pekerjaan yang bisa dikerjakan AI dalam jumlah banyak dan terus-menerus adalah analisis data. Cara kerja artificial intelligence yang setara bahkan lebih dari kemampuan manusia membuatnya mampu menjadi pendamping kerja manusia.
2. Memecahkan Masalah Kompleks
Cara kerja artificial intelligence yang dirancang untuk belajar dari data membuat AI mampu menyelesaikan masalah yang kompleks. Contohnya seperti prediksi penyakit, analisis data, perhitungan, menavigasi pengetahuan, atau pengelolaan data dalam skala besar.
3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dalam bidang medis, AI membantu mendiagnosis penyakit dengan lebih cepat dan akurat. Sementara di bidang transportasi, AI dilibatkan pada self-driving car untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Artinya, AI diciptakan manusia untuk mengurangi beban pekerjaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.
Empat Disiplin Ilmu Artificial Intelligence
Cara kerja artificial intelligence melibatkan beberapa proses yang membuat mesin atau sistem dapat belajar dan membuat keputusan. AI dibentuk dari beberapa disiplin ilmu, yakni:
1. Machine Learning
Machine learning adalah bagian dari AI yang memungkinkan sebuah sistem atau mesin untuk belajar dari data yang sudah ada. Sistem AI ini dapat menganalisis data, menemukan pola, dan membuat prediksi atau keputusan berdasarkan data tersebut. Namun, machine learning membutuhkan data yang sudah diatur atau diorganisir. Misalnya, dalam dunia keuangan, machine learning digunakan untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan dengan menganalisis pola dari transaksi sebelumnya.
2. Deep Learning
Deep learning adalah bagian dari machine learning, namun bekerja dengan cara yang lebih kompleks. Deep learning menggunakan model yang terinspirasi dari cara kerja otak manusia. Model ini memiliki banyak lapisan (layer) yang bekerja untuk menganalisis data secara lebih mendalam, sehingga dapat mengenali pola yang lebih kompleks.
Deep learning biasanya digunakan untuk menangani data yang sangat besar dan tidak terstruktur, seperti gambar, video, atau audio. Karena lebih canggih, deep learning tidak memerlukan bantuan manusia untuk menentukan fitur penting dari data. Sistem ini bisa belajar sendiri dari jumlah data yang besar. Misalnya, teknologi deteksi deepfake untuk mengenali pola wajah atau suara dengan akurasi tinggi.
3. Natural Language Processing (NLP)
NLP adalah cabang AI yang memahami, menganalisis, dan merespons bahasa manusia. Dengan kata lain, NLP membuat komputer mengerti bahasa seperti yang digunakan sehari-hari oleh manusia, baik dalam bentuk teks maupun suara.
4. Computer Vision
Computer vision adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk melihat dan memahami gambar atau video. Dengan demikian, computer vision dapat mengenali objek dan mengambil tindakan berdasarkan informasi tersebut. Contoh AI ini adalah face recognition.
Cara Kerja Artificial Intelligence
Keempat disiplin ilmu AI memiliki cara kerja sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data adalah bahan bakar berjalannya artificial intelligence. Sistem AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk bisa bekerja. Data ini bisa berupa teks, gambar, video, atau suara, tergantung pada aplikasi AI yang digunakan. Misalnya, AI untuk pengenalan wajah (face recognition) memerlukan banyak data gambar wajah. Generative AI seperti ChatGPT mengumpulkan data berupa teks, gambar, video dan suara untuk membantu manusia berpikir dan menganalisis.
2. Pemrosesan Data
Setelah data terkumpul, cara kerja artificial intelligence selanjutnya adalah memproses data tersebut melalui serangkaian algoritma. Algoritma ini adalah aturan-aturan atau instruksi yang digunakan untuk menganalisis dan mencari pola dalam data.
Sebagai contoh, algoritma pengenalan gambar akan memecah gambar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk mencari ciri-ciri tertentu seperti bentuk atau warna. Inilah yang kemudian dilakukan untuk memproses data lanjutan.
3. Pembelajaran
Salah satu komponen penting dalam AI adalah machine learning (pembelajaran mesin). Dalam tahap ini, artificial intelligence menggunakan data yang sudah diproses untuk belajar mengenali pola-pola. Misalnya, setelah proses pembentukan algoritma pengenalan suara, AI kemudian belajar mengenali pola-pola tertentu dari suara manusia, sehingga dapat memahami kata yang diucapkan.
4. Pengambilan Keputusan
Setelah belajar dari data, artificial intelligence mampu mengambil keputusan berdasarkan pola yang telah dikenali. Contohnya, rekomendasi produk di platform e-commerce. Berkat pengumpulan, pemrosesan, dan pembelajaran data, AI bisa merekomendasikan produk yang sesuai dengan preferensi pengguna.
5. Peningkatan dan Penyesuaian
Salah satu kekuatan utama dalam cara kerja artificial intelligence adalah kemampuannya untuk terus belajar dari data baru. Setiap kali memproses data baru, AI akan menyesuaikan algoritmanya agar lebih akurat.
Tipe Artificial Intelligence
Berikut adalah empat jenis utama AI:
1. Reactive Machines
Sistem artificial intelligence ini tidak memiliki ingatan, melainkan hanya dirancang untuk tugas tertentu. Setiap input yang diberikan akan selalu menghasilkan output yang sama. Contoh AI ini adalah kendaraan tanpa supir (autonomous vehicle), yang hanya menjalankan pekerjaan sesuai perintah.
2. Limited Memory Machines
Algoritma AI ini meniru cara kerja neuron di otak kita, di mana mesin ini bisa belajar dari data yang dikumpulkannya. Semakin banyak data yang diterima, semakin pintar cara kerja artificial intelligence ini karena terus melatih diri dengan informasi baru. Contoh AI ini adalah ChatGPT buatan OpenAI yang dapat mengolah data dan dapat dilatih dengan data-data baru.
3. Theory of Mind (Teori Pikiran)
AI jenis ini belum ada, tapi konsepnya adalah AI akan mampu memahami bahwa entitas lain (manusia atau mesin) memiliki pikiran dan emosi. Jika AI bisa memahami pikiran dan emosi ini, AI akan bisa berinteraksi dengan manusia dengan cara yang lebih baik.
4. Self-awareness
AI ini juga belum ada, namun lebih maju dari theory of mind. Cara kerja artificial intelligence ini akan hampir menyamai kemampuan berpikir manusia karena memiliki kesadaran akan dirinya sendiri. AI ini akan mengerti bahwa dia adalah sebuah entitas, sadar akan kondisinya, dan mampu memprediksi perasaan atau reaksi orang lain.
Artificial intelligence bukan lagi teknologi masa depan, melainkan telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Cara kerjanya yang menyerupai cara berpikir manusia membuatnya semakin cerdas dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, memahami cara kerja AI adalah langkah awal yang penting untuk memahami bagaimana teknologi ini akan terus mempengaruhi hidup kita di masa depan.