Skip to content
otentikasi

Apr 02, 2025

Cara Mengatasi Otentikasi Gagal dan Pilihan yang Lebih Aman

Otentikasi yang benar adalah otentikasi yang berhasil meloloskan pengguna asli. Lalu bagaimana jika otentikasi gagal dan seperti apa otentikasi yang aman?

Cara Mengatasi Otentikasi Gagal dan Pilihan yang Lebih Aman

Otentikasi adalah proses penting dalam dunia digital yang memastikan bahwa individu yang mengakses suatu sistem atau layanan adalah benar-benar pihak yang berwenang. Namun, tidak jarang pengguna mengalami kegagalan dalam proses otentikasi, yang dapat menghambat akses ke layanan penting. Artikel ini akan membahas pengertian otentikasi, cara mengatasi kegagalan otentikasi, dan strategi untuk memastikan otentikasi yang aman dari serangan siber.

Otentikasi adalah proses verifikasi identitas pengguna sebelum memberikan akses ke sistem atau layanan tertentu. Metode otentikasi tradisional biasanya menggunakan kombinasi nama pengguna dan kata sandi. Namun, seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya ancaman siber, metode otentikasi telah berkembang mencakup otentikasi dua faktor dan otentikasi multi-faktor.

Tips Mengatasi Otentikasi Gagal

Berikut adalah beberapa cara mengatasi otentikasi gagal beserta penjelasannya:

1. Periksa Kredensial yang Dimasukkan

Pastikan username dan password yang dimasukkan sudah benar. Untuk menghindari kesalahan, gunakan fitur “Tampilkan Password” saat mengetik. Perhatikan juga huruf besar/kecil dan simbol.

2. Pastikan Koneksi Internet Stabil

Jaringan internet yang lemah atau tidak stabil bisa menyebabkan kegagalan otentikasi, terutama jika menggunakan autentikasi berbasis cloud atau aplikasi autentikasi online. Coba ganti jaringan ke Wi-Fi yang lebih stabil atau gunakan data seluler jika diperlukan.

3. Periksa Status Server dari Layanan yang Digunakan

Beberapa layanan mengalami downtime atau gangguan server yang menyebabkan kegagalan login.

4. Gunakan Metode Pemulihan Akun

Jika autentikasi gagal karena lupa kata sandi atau kode OTP tidak terkirim, gunakan fitur "Lupa Kata Sandi" atau "Pemulihan Akun". Pastikan alamat email atau nomor telepon yang terdaftar masih aktif untuk menerima tautan reset password.

5. Gunakan Autentikasi Alternatif

Jika gagal login dengan OTP berbasis SMS, coba gunakan aplikasi autentikasi seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator. Terkadang, pengiriman SMS OTP terhambat karena sinyal.

6. Perbarui Aplikasi atau Sistem Operasi

Pastikan aplikasi atau sistem operasi yang digunakan selalu dalam versi terbaru untuk menghindari bug atau masalah kompatibilitas yang menyebabkan kegagalan otentikasi. Jika aplikasi autentikasi tidak berfungsi, coba hapus cache atau reinstall aplikasi.

7. Nonaktifkan VPN atau Firewall Sementara

Beberapa layanan tidak mengizinkan login jika menggunakan VPN atau memiliki pengaturan firewall yang ketat. Coba matikan VPN dan coba login kembali.

8. Cek Apakah Akun Terkunci atau Diblokir

Jika terdapat percobaan login yang gagal berkali-kali, sistem dapat memblokir sementara akun untuk alasan keamanan. Tunggu beberapa saat sebelum mencoba login kembali atau hubungi layanan pelanggan untuk membuka blokir akun.

9. Hubungi Layanan Pelanggan

Jika semua cara di atas tidak berhasil, segera hubungi layanan pelanggan platform yang bersangkutan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Siapkan informasi yang diperlukan seperti alamat email terdaftar, nomor telepon, atau kode pemulihan akun.

10. Gunakan Metode Autentikasi yang Lebih Aman

Jika autentikasi gagal sering terjadi akibat OTP berbasis SMS, pertimbangkan untuk beralih ke metode yang lebih aman seperti VIDA FaceToken dan PhoneToken, yang menggunakan biometrik dan autentikasi berbasis perangkat sehingga lebih sulit diretas.

Otentikasi PIN, Kata Sandi, dan Kode OTP Tidak Lagi Relevan

Tahukah kamu bahwa sejumlah bank di Singapura dan Malaysia telah menghentikan penggunaan kode OTP untuk otentikasi? Ini karena pihak bank telah menyadari bahwa otentikasi dengan OTP semakin rentan diserang phishing.

Lantas, mengapa metode ini sudah tidak lagi relevan? Berikut adalah beberapa alasan utama:

1. Kelemahan PIN dan Kata Sandi

Studi menunjukkan bahwa 90% kata sandi rentan terhadap peretasan. Kata sandi yang lemah atau mudah ditebak dapat dengan mudah dipecahkan melalui teknik seperti brute force attack dan credential stuffing. Sementara itu, 65% pengguna masih menggunakan kembali kata sandi yang sama di berbagai akun, meningkatkan risiko jika salah satu akun mengalami kebocoran data.

Selain itu, penggunaan kata sandi yang kompleks sering kali membuat pengguna bingung, sehingga mereka cenderung menggunakan kombinasi yang lebih mudah diingat tetapi lemah secara keamanan.

Mengelola banyak kata sandi untuk berbagai akun juga merepotkan, yang menyebabkan banyak orang mencatat kata sandi di tempat yang tidak aman atau menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun.

2. Kelemahan SMS OTP

Meskipun dianggap sebagai lapisan keamanan tambahan, SMS OTP ternyata mudah dieksploitasi oleh peretas melalui beberapa metode berikut:

 

  • SIM Swapping

Penyerang membajak nomor telepon korban dengan mengalihkan layanan SIM ke perangkat mereka. Ini memungkinkan mereka untuk menerima OTP yang dikirim melalui SMS. Pada tahun 2023, kasus SIM swap meningkat sebesar 450%, menjadikannya salah satu metode paling berbahaya dalam mencuri akun pengguna.

  • Intersepsi & Phishing

OTP berbasis SMS dapat dicegah melalui serangan man-in-the-middle (MitM) atau dicuri melalui skema phishing yang membuat korban secara tidak sadar memberikan kode verifikasinya kepada penipu.

SMS OTP juga bergantung sepenuhnya pada stabilitas jaringan seluler. Jika sinyal lemah atau ada gangguan operator, pengguna mungkin tidak menerima OTP tepat waktu, menyebabkan otentikasi gagal.

Beralih ke Otentikasi yang Lebih Aman

Mengandalkan metode otentikasi tradisional tidak lagi cukup. Untuk mengatasi otentikasi gagal dan otentikasi yang mudah diretas, pengguna harus beralih ke solusi otentikasi yang lebih modern seperti otentikasi biometrik dan berbasis perangkat.

  • VIDA FaceToken

VIDA FaceToken adalah solusi otentikasi berbasis wajah yang dirancang untuk memastikan hanya pengguna asli yang dapat mengakses akun dan melakukan transaksi digital. Teknologi ini menggabungkan face matching, liveness detection, dan device authentication dalam satu proses seamless, memberikan perlindungan optimal dari ancaman seperti deepfake, spoofing, dan injection attack.

Dibandingkan OTP berbasis SMS, yang rentan terhadap phishing, SIM swap fraud, dan fake BTS, FaceToken tidak memerlukan kode verifikasi. Pengguna cukup menggunakan wajah mereka untuk autentikasi, sehingga prosesnya lebih cepat, nyaman, dan bebas dari risiko pencurian kode OTP.

  • VIDA PhoneToken

VIDA PhoneToken adalah solusi autentikasi berbasis perangkat yang memanfaatkan Public Key Infrastructure (PKI) untuk memastikan keamanan transaksi digital. Dengan teknologi ini, setiap perangkat dikaitkan langsung dengan identitas pengguna, memastikan hanya perangkat terdaftar yang dapat digunakan untuk login atau transaksi.

Dengan mengganti kata sandi dan OTP SMS dengan solusi berbasis biometrik dan autentikasi perangkat, pengguna dapat menikmati keamanan yang lebih kuat tanpa takut otentikasi gagal.

 Tanya-tanya lebih. lanjut di sinI!

Latest Articles

Trend Sewa Smartphone: Ancaman Pencurian Data
cybersecurity

Trend Sewa Smartphone: Ancaman Pencurian Data

Waspadai risiko sewa smartphone! Data KTP, selfie, dan login akun bisa dimanfaatkan penipu untuk mencuri identitas dan membajak akunmu. Sim...

April 15, 2025

Jenis Autentikasi yang Aman untuk Transaksi Digital
otentikasi

Jenis Autentikasi yang Aman untuk Transaksi Digital

Kenali macam-macam autentikasi aman untuk transaksi digital. Hindari risiko phishing & fraud dengan biometrik, MFA, dan autentikasi berbasi...

April 05, 2025

Ini Cara Mematikan Autentikasi Dua Faktor yang Tepat
otentikasi

Ini Cara Mematikan Autentikasi Dua Faktor yang Tepat

2FA terlihat merepotkan karena perlu dua langkah untuk mengakses akun. Namun, autentikasi dua faktor memberikan keamanan tambahan. Simak pe...

April 04, 2025