Proses otentikasi biometrik dalam memastikan kebenaran pengguna sangatlah krusial. Penggunaan otentikasi biometrik yang paling sering digunakan adalah face recognition dan sidik jari. Pasti kamu sudah pernah menggunakannya, kan? Tapi apakah kamu sudah memahami tentang otentikasi biometrik, fungsi dan jenisnya? Lalu, apa saja contoh penggunaannya? Yuk, simak artikel ini!
Apa Itu Otentikasi Biometrik?
Otentikasi biometrik adalah metode verifikasi identitas yang menggunakan karakteristik fisik seseorang untuk memastikan bahwa orang tersebut benar-benar yang mereka klaim. Meskipun fungsinya sama dengan kata sandi atau PIN, namun otentikasi biometrik dipandang lebih aman dan mudah.
Jika kata sandi dan PIN bisa dilupakan, dicuri, atau dimanipulasi, biometrik tidak dapat diotak-atik karena berdasarkan pada atribut yang melekat pada individu. Hampir mustahil untuk mencuri atau memanipulasi karakteristik biometrik, kecuali dengan teknologi yang sangat canggih seperti deepfake.
Namun, kini deepfake pun bisa dideteksi dengan otentikasi biometrik yang memiliki teknologi liveness detection, sehingga sistem otentikasi hanya meloloskan biometrik yang datang dari orang asli, bukan tiruan.
Keunggulan Otentikasi Biometrik
Otentikasi biometrik semakin populer karena menawarkan keamanan yang lebih ketat dibandingkan kata sandi, PIN, bahkan kode OTP. Berikut adalah beberapa keunggulan utama otentikasi biometrik:
1.Sulit Dipalsukan
Apa yang mau dipalsukan dari karakteristik unik individu seperti wajah atau sidik jari? Nah, inilah alasan otentikasi biometrik dianggap paling aman. Karakter fisik sangat mustahil untuk dipalsukan. Sementara kata sandi, PIN, dan OTP bisa dicuri melalui phishing atau serangan siber lainnya. Banyak perusahaan keuangan yang beralih ke otentikasi biometrik dengan alasan keamanan. Otentikasi biometrik mengurangi risiko pencurian dan pengambilalihan akun, sebab biometrik tidak mudah dicuri.
2. Verifikasi Cepat dan Efisien dalam Skala Besar
Proses otentikasi biometrik terhitung sangat cepat, yakni 1-2 detik saja. Dari sudut pandang pengguna, otentikasi wajah hanya seperti selfie. Padahal dibalik itu, teknologi otentikasi biometrik dapat memverifikasi identitas hingga ribuan dalam hitungan detik. Oleh karena itu, keunggulannya adalah efisiensi tinggi dalam sistem keamanan skala besar.
Contohnya, bandara dan stasiun menggunakan sistem biometrik untuk mempercepat check in penumpang sehingga bebas antrian.
3. Tidak Serumit Kata Sandi
Kelebihan otentikasi biometrik adalah tidak perlu mengingat apapun, berbeda dengan metode otentikasi tradisional seperti kata sandi dan PIN yang harus dihafal. Belum lagi jika kamu menggunakan kata sandi atau PIN yang berbeda pada tiap platform.
4. Meminimalkan Risiko Pencurian dan Penyalahgunaan Data
Kata sandi dan kode OTP dapat disusupi oleh peretas melalui cara-cara seperti phishing, credential stuffing, atau SIM swapping. Di sisi lain, data biometrik lebih sulit dicuri karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan atau digunakan oleh pihak lain. Perbankan digital mulai mengganti OTP berbasis SMS dengan otentikasi berbasis biometrik untuk peningkatan proteksi dari pencurian data.
5. Lebih Tahan terhadap Kerusakan Fisik
Peralatan otentikasi fisik seperti kartu akses, token, atau perangkat lainnya bisa saja hilang, rusak, atau dicuri. Namun, data biometrik yang tersimpan dalam sistem lebih tahan terhadap risiko fisik ini.
Jenis-Jenis Otentikasi Biometrik
Otentikasi biometrik dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Biometrik Fisik
Otentikasi ini menggunakan ciri-ciri fisik yang unik, seperti sidik jari, pengenalan wajah, hingga pemindaian iris dan retina.
2. Biometrik Perilaku
Otentikasi biometrik ini berdasarkan pola perilaku individu, seperti pengenalan suara dan analisis gesture.
Setiap metode memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri dalam hal akurasi, keamanan, dan kenyamanan penggunaan.
Contoh Penggunaan Otentikasi Biometrik
Otentikasi biometrik telah diterapkan dalam berbagai sektor untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi:
1. Perbankan dan Keuangan
Industri perbankan telah menjadi salah satu sektor utama yang mengadopsi otentikasi biometrik untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan nasabah. Teknologi ini digunakan saat transaksi, menggantikan otentikasi OTP. Misalnya, otentikasi saat mengganti data pribadi di mobile banking atau transfer dengan nominal tinggi.
2. Perangkat Elektronik
Jika kunci handphone-mu menggunakan face recognition, itu adalah salah satu otentikasi biometrik. Smartphone, tablet, dan laptop modern telah mengadopsi otentikasi biometrik untuk memberikan akses yang lebih aman dan praktis bagi pengguna.
Beberapa aplikasi juga telah mengintegrasikan otentikasi biometrik saat login atau melakukan transaksi. Sehingga, aplikasi tersebut hanya dapat diakses dari perangkat yang telah diotentikasi pula. Otentikasi perangkat ini terjadi ketika pengguna baru mendaftarkan akunnya pada sebuah aplikasi.
3. Kesehatan
Industri kesehatan juga mulai memanfaatkan otentikasi biometrik untuk meningkatkan akurasi dalam identifikasi pasien serta menjaga keamanan data medis. Beberapa telemedicine juga telah mendaftarkan biometrik pasien ke dalam sistemnya, sehingga telemedicine hanya dapat diakses oleh orang yang bersangkutan.
Otentikasi biometrik juga memastikan bahwa rekam medis, riwayat konsultasi dengan dokter, dan data pribadi lainnya aman dari serangan phishing yang disebabkan kode OTP.
Otentikasi Biometrik VIDA
VIDA menghadirkan kombinasi dua solusi otentikasi yang aman dan nyaman, yakni PhoneToken dan FaceToken. Berikut penjelasannya:
1. VIDA PhoneToken
VIDA PhoneToken adalah solusi otentikasi berbasis perangkat yang memastikan bahwa setiap transaksi hanya dapat dilakukan dari perangkat pengguna yang telah terverifikasi saat pendaftaran. Saat pengguna mengunduh sebuah aplikasi, PhoneToken secara otomatis terhubung (binding) ke perangkat mereka dan otomatis perangkat dapat dipercaya (trusted device). Dengan demikian, meskipun username, password, PIN, atau OTP telah jatuh ke tangan hacker, akun tetap bisa diakses dari perangkat lain.
2. VIDA FaceToken
VIDA FaceToken adalah solusi otentikasi berbasis biometrik yang memastikan hanya pemilik akun yang dapat mengakses sebuah aplikasi. Dengan menggabungkan face matching dan liveness detection, FaceToken mengikat identitas biometrik pengguna langsung ke perangkat mereka.
Saat pengguna mengaktifkan FaceToken, identitas biometrik mereka tersimpan dalam bentuk data terenkripsi yang hanya dapat digunakan di perangkat tersebut. Bahkan jika fraudster berhasil mendapatkan username dan password pengguna, mereka tetap tidak dapat mengakses akun karena FaceToken memastikan bahwa setiap autentikasi harus dilakukan oleh wajah asli pengguna yang telah terdaftar.
Cari tahu lebih lengkap tentang VIDA PhoneToken dan FaceToken.