Pandemi COVID-19 membuat bisnis dan perusahaan bergegas untuk beradaptasi dengan keadaan dan kebijakan pemerintah, salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi para karyawan untuk sektor-sektor non esensial.
Memasuki tahun 2022, sebagian perusahaan sudah menerapkan WFO atau Working from The Office dan segala aktivitas sudah mulai kembali offline. Oleh karena itu, pemilik perusahaan harus memperhatikan beberapa hal agar keputusan kembali bekerja langsung di kantor dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
Kesiapan Tempat Kerja untuk Working from The Office (WFO)
Pandemi bukan hanya membuat tren bekerja baru secara remote atau fleksibel, tapi juga menciptakan peluang bagi perusahaan untuk menyediakan dan menyiapkan lokasi dan lingkungan kerja berkembang menjadi lebih sehat, tetap produktif, dan menarik. Tentu saja perubahan tersebut tergantung kebijakan dan kebutuhan perusahaan masing-masing.
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk memulai kembali WFO di masa pandemi agar tetap aman dan nyaman.
1. Ruangan yang Memadai
Dengan adanya pandemi, maka protokol kesehatan menjadi hal wajib yang harus diterapkan perusahaan, salah satunya adalah social distancing atau menjaga jarak antar karyawan. Diperlukan ruangan yang dapat mendukung jarak antar karyawan terjaga, mobilitas karyawan lancar sehingga tidak terjadi kerumunan, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
2. Mitigasi Potensi Penularan
Perusahaan menyiapkan hal-hal apa saja yang berpotensi meningkatkan penularan Covid seperti kapan, di mana, bagaimana, dan dari mana para karyawan memiliki kemungkinan terpapar selama bekerja. Pertimbangkan juga apakah ada potensi paparan dari kunjungan tamu, interaksi dengan rekan kerja di tempat kerja, dan jumlah kasus di daerah kantor. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat menyiapkan rencana mitigasi penularan di lingkungan kantor.
3. Pengawasan Kesehatan
Lakukan identifikasi dan pengawasan kesehatan karyawan dengan cara memberikan karyawan evaluasi mandiri terhadap kondisi dan gejala yang dirasakan sebelum bekerja. Buat regulasi yang harus dilakukan terkait karyawan yang sakit saat berada di lingkungan kantor atau yang sedang sakit di rumah. Pantau kondisi kesehatan karyawan yang sedang terpapar Covid-19 dan lakukan tes COVID-19 secara berkala untuk karyawan.
4. Kebijakan Sesuai Keadaan
Evaluasi kebijakan yang ada dan, jika perlu, pertimbangkan kebijakan baru yang memfasilitasi remote working, cuti sakit, dan opsi lain yang membantu meminimalkan risiko tertular Covid-19 di lingkungan kerja secara berkala sesuai dengan kondisi dan keadaan terbaru.
5. Manajemen Akses
Manajemen akses bisa menjadi solusi untuk mengatur aktivitas karyawan, menghindari orang-orang tidak berkepentingan untuk mengakses ruang atau wilayah tertentu, dan mengelola sistem kehadiran karyawan agar bisa melakukan jaga jarak saat di kantor. Dengan manajemen akses, segala aktivitas dari identitas digital karyawan bisa tercatat, dipantau, dan diatur.
Untuk memastikan setiap aspek dalam sistem manajemen akses digital berfungsi baik, Anda perlu melakukan pengecekan secara berkala. Setidaknya dalam satu tahun Anda bisa lakukan pembaruan atau uji sistem sebanyak satu hingga tiga kali. Dengan melakukan uji rutin, sistem akses yang digunakan perusahaan menjadi selalu diperbarui sehingga jika ditemukan kesalahan atau gangguan, bisa segera mengambil tindakan.
Tujuan Penerapan Manajemen Akses
Salah satu tujuan penerapan sistem manajemen akses adalah menghindari orang-orang tidak berkepentingan untuk mengakses ruang atau wilayah tertentu. Oleh karena itu pada saat mengimplementasikan manajemen akses, Anda perlu melakukan pengaturan hak akses.
Anda bisa tentukan siapa saja yang berhak masuk ke gedung kantor dan ruangan-ruangan tertentu di dalamnya. Jika memang kebijakan di kantor memperbolehkan pengunjung non-karyawan untuk masuk, tentukan prosedur akses seperti apa yang harus mereka lakukan; apakah perlu login, scan barcode, atau menggunakan identitas digital seperti pemindai biometrik.
Gunakan Manajemen Akses yang Terpercaya
Gunakan sistem akses yang minim kontak fisik dan terpercaya dengan menerapkan sistem akses yang mengharuskan otentikasi identitas digital seperti VIDA Pass untuk menjamin otorisasi akses hanya diberikan pada orang yang tepat dan berhak. Solusi manajemen akses yang dimiliki VIDA memiliki fleksibilitas untuk diterapkan baik dengan data yang terintegrasi dengan identitas yang sudah terverifikasi, ataupun berdasarkan data yang dimiliki oleh klien.
Alasan Menggunakan VIDA Pass
-
Dengan sistem seperti ini para karyawan dan pengunjung yang masuk ruangan bisa terawasi dengan mudah
-
VIDA Pass menawarkan proses otentikasi pengguna aman paling canggih dan fleksibel untuk segala platform, dengan kompatibilitas universal di seluruh perangkat Android dan iOS
-
Proses otentikasi VIDA Pass sangat cepat, hanya membutuhkan waktu kurang dari 0,5 detik saja untuk memverifikasi pengunjung yang terdaftar
-
VIDA Pass layak untuk diterapkan karena menggunakan VIDA menerapkan verifikasi biometrik peringkat teratas yang telah diakui oleh NIST untuk otentikasi dan otorisasi di semua layanan infrastruktur Anda
-
VIDA Pass dapat diterapkan untuk akses digital dan fisik dalam mencapai berbagai tujuan seperti efisiensi biaya, mendukung protokol kesehatan, dan peningkatan keamanan dalam satu solusi
-
VIDA Pass menawarkan berbagai solusi keamanan termasuk Single Sign-On (SSO), manajemen profil, Multi-Factor Authentication (MFA)
-
Melindungi akun dan akses perusahaan Anda dengan menggunakan sumber validasi tambahan dan memberikan keamanan yang lebih tinggi dengan pengalaman pengguna yang lebih baik serta berlaku untuk banyak kasus penggunaan
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk VIDA Pass, silakan klik di sini.
Baca: Pentingnya Mengontrol Akses Pengunjung Saat Liburan Tahun Baru