Indonesia Masuk 10 Besar Negara dengan Kasus Kebocoran Data Tertinggi di Dunia
Laporan terbaru VIDA mengungkap kebocoran data yang menjadi celah penipuan digital merugikan institusi perbankan hinggaRp 2,5 triliun dalam periode 2022–2024.
Laporan ini juga membahas bagaimana metode otentikasi tradisional seperti password dan OTP kini justru dimanfaatkan oleh penipu untuk membobol akun, mencuri identitas, dan merugikan bisnis secara finansial.
Beberapa temuan penting:
7 dari 10 Serangan Siber Terjadi Karena Pembajakan Akun (Account Takeover) Penipu tidak membobol sistem, mereka cukup login sebagai pengguna berbekal OTP atau password yang dicuri.
84% Bisnis di Indonesia Mengalami Insiden Keamanan Akibat OTP SMS Kerugian akibat penipuan digital tembus Rp2,5 triliun sejak 2022, dan SMS OTP jadi celah paling sering diserang.
Malaysia dan Singapura Telah Meninggalkan OTP Malaysia telah melarang penggunaan OTP SMS dan mewajibkan bank beralih ke metode otentikasi yang lebih aman. Singapura pun mengganti OTP SMS dengan digital token dan verifikasi wajah.
Otentikasi Wajah dan Perangkat Lebih Aman
Otentikasi wajah (biometrik) dan perangkat tidak memerlukan password atau OTP sehingga aman dari phishing dan account takeover.
Download whitepaper untuk mengetahui lebih lanjut.