Hampir setiap hari kita beraktivitas di dunia online. Hal ini membuat kehadiran online kita tak kalah penting dengan kehadiran fisik kita. Contoh aktivitas online misalnya bermain media sosial, melakukan transaksi online, memesan makanan online, hingga berbelanja online. Semua aktivitas online ini tidak lepas dari identitas digital kita.
Memahami pentingnya identitas digital adalah upaya penting untuk memverifikasi keaslian diri di dunia online. Maka, identitas digital pada dasarnya sama dengan identitas kita di dunia asli.
Nah, untuk lebih memahami identitas digital di dunia serba online, yuk simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Identitas Digital?
Identitas digital adalah representasi unik seseorang, organisasi, atau perangkat dalam dunia digital yang digunakan untuk membuktikan identitas dan memberikan akses ke layanan atau sistem online.
Menurut definisi dari World Bank,identitas digital adalah kumpulan atribut yang ditangkap dan disimpan secara elektronik untuk menggambarkan seseorang dan digunakan dalam transaksi digital. Atribut ini bisa berupa data biometrik (seperti sidik jari atau pengenalan wajah), data demografis (seperti nama dan tanggal lahir), maupun kredensial (seperti token digital atau sertifikat elektronik). Sementara itu, NIST (National Institute of Standards and Technology) mendefinisikan identitas digital sebagai representasi unik dari subjek yang terlibat dalam transaksi online, yang terdiri dari identifikasi, kredensial autentikasi, dan asosiasi antara pengguna dengan perangkat atau data yang digunakan.
Banyak orang menganggap akun media sosial atau akun bank sebagai identitas digital, padahal keduanya berbeda.
- Akun adalah hasil dari penggunaan identitas digital untuk membuat profil dalam suatu platform.
- Identitas digital adalah pondasi yang digunakan untuk membuat akun dan memverifikasi identitas pemilik akun tersebut.
Contoh: Saat kamu membuat akun di aplikasi bank digital, kamu perlu memverifikasi identitas menggunakan KTP dan selfie wajah. KTP dan wajahmu itulah identitas digital, sedangkan akun bank digital adalah produk dari penggunaan identitas tersebut.
Baca juga: Mengapa Identitas Digital Penting untuk Keuangan Inklusif?
Macam-Macam Identitas Digital
1. Identitas Pemerintah (e-KTP, paspor elektronik)
Identitas digital yang dikeluarkan pemerintah seperti e-KTP digunakan untuk mengakses layanan publik seperti BPJS, perpajakan, dan lain-lain. Identitas ini biasanya dilengkapi dengan data biometrik seperti sidik jari atau wajah dan terhubung dengan database nasional.
2. Identitas Finansial
Identitas finansial seperti nomor rekening, akun dompet digital, atau aplikasi mobile banking adalah identitas digital yang digunakan dalam layanan keuangan. Biasanya, akun ini terverifikasi dengan KTP dan biometrik untuk memastikan keamanan.
3. Identitas Biometrik
Identitas digital ini termasuk data sidik jari, wajah (face ID), dan iris mata yang digunakan untuk autentikasi pada sistem digital.
4. Identitas Media Sosial
Identitas media sosial seperti akun Facebook, Instagram, atau LinkedIn merupakan identitas digital yang mewakili diri kita di internet. Akun-akun ini digunakan untuk berinteraksi, berbagi informasi, bahkan login ke aplikasi lain melalui fitur “Masuk dengan Facebook/Google.”
5. Identitas Mobile (SIM dan IMEI)
Identitas perangkat seperti smartphone atau laptop memiliki nomor identitas unik (IMEI atau MAC address) yang dapat digunakan untuk verifikasi. Beberapa layanan mengikat akun ke perangkat tertentu untuk meningkatkan keamanan, seperti autentikasi berbasis perangkat.
Manfaat Identitas Digital
Manfaat penggunaan identitas digital kebanyakan dirasakan oleh sektor keuangan, yakni meningkatkan inklusivitas terhadap berbagai produk keuangan. Namun tak hanya itu, berikut manfaat identitas digital lainnya:
1. Sumber Data Terpadu tentang Individu
Identitas digital menyimpan informasi lengkap tentang seseorang mulai dari data pribadi seperti nama, tanggal lahir, dan alamat, hingga data sensitif seperti riwayat kesehatan, status keuangan, dan catatan hukum. Semua informasi ini tersimpan secara digital dan dapat diakses dengan aman oleh lembaga yang berwenang dalam situasi tertentu.
Dengan sistem ini, proses pencarian atau verifikasi data menjadi jauh lebih cepat dan efisien. Identitas digital juga memungkinkan terciptanya transparansi dalam berbagai proses administrasi yang melibatkan identitas seseorang.
Baca juga: Mengenal Dokumen Digital, Contoh, dan Tips Mengelolanya
2. Menyederhanakan Proses Administrasi
Peran identitas digital dapat mempercepat berbagai proses administratif, baik di sektor kesehatan, kependudukan, pendidikan, keuangan, maupun hukum. Ketika data diri sudah tersedia dalam sistem digital, pengguna tidak perlu lagi membawa salinan fisik seperti fotokopi KTP, KK, atau dokumen pendukung lainnya.
Proses administrasi cukup dengan satu kali input data, pemindaian wajah, atau sidik jari, sistem akan secara otomatis menampilkan seluruh informasi yang dibutuhkan. Hal ini mempercepat layanan publik, dan mengurangi antrean.
3. Mempermudah Validasi Transaksi
Identitas digital juga sangat berperan dalam validasi transaksi secara online. Misalnya, verifikasi biometrik untuk menyetujui transaksi atau tanda tangan digital untuk menyetujui dokumen.
Validasi ini juga berlaku untuk media sosial dan platform digital lainnya, di mana akun yang sudah diverifikasi identitasnya akan mendapatkan tanda “verified.” Ini membantu masyarakat membedakan mana akun asli dan mana yang palsu untuk mengurangi risiko penipuan daring (online scam).
4. Meningkatkan Keamanan dan Perlindungan Akun
Identitas digital berfungsi sebagai tameng terhadap berbagai ancaman siber, seperti pencurian identitas, phishing, dan pengambilalihan akun (account takeover). Identitas digital seperti biometrik (wajah dan sidik jari) dapat menjadi alat autentikasi yang lebih aman ketimbang hanya mengandalkan password atau PIN.
Jangan khawatir, data identitas digital biasanya dikelola oleh lembaga resmi atau penyedia identitas digital bersertifikasi, sehingga sistem keamanannya terlindungi regulasi.
5. Mendukung Akses yang Lebih Inklusif
Menurut data dari Bank Dunia (2021), 51% masyarakat Indonesia masih belum memiliki akses ke layanan keuangan formal. Survei Global Findex 2021 mengungkapkan bahwa 66 juta orang dewasa di Indonesia tidak memiliki rekening bank. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan layanan keuangan informal yang berisiko tinggi.
Identitas digital adalah solusi untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Melalui identitas digital, seseorang dapat membuka rekening, mengakses pinjaman, mendaftar BPJS, atau mengikuti program bantuan pemerintah cukup dengan KTP dan verifikasi wajah secara online.
Baca juga: Verifikasi Identitas Digital Cegah Kejahatan di Sektor Perbankan
Solusi VIDA untuk Keamanan Identitas Digital
VIDA sebagai penyedia solusi identitas digital bersertifikasi menghadirkan VIDA Identity Stack, rangkaian teknologi untuk memastikan keamanan identitas digital, yakni:
1. Identity Verification
Menggunakan teknologi seperti face liveness dan document liveness, VIDA memverifikasi identitas dengan akurat dan cepat, memastikan bahwa pengguna adalah orang yang sah.
2. User Authentication
VIDA menggantikan password dengan otentikasi berbasis biometrik dan perangkat seperti VIDA FaceToken dan VIDA PhoneToken. Ini membuat sistem lebih aman dari serangan seperti phishing dan social engineering.
3. Fraud Detection
VIDA menggunakan AI dan liveness detection untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan seperti penggunaan deepfake dan injection attack selama aktivitas di sebuah akun berjalan.
Identitas digital memiliki potensi besar untuk membangun layanan yang lebih inklusif dan aman. Namun, teknologi ini juga perlu dibarengi dengan sistem perlindungan data dan edukasi keamanan digital. Solusi seperti yang ditawarkan oleh VIDA menjadi pondasi penting untuk menjadikan identitas digital sebagai pintu masuk layanan yang lebih inklusif.